KTT Investasi oleh Sir Keir Starmer Mengalami Kesalahan Memalukan

  • Konferensi Investasi oleh Sir Keir Starmer Terhenti Karena Kesalahan Nama Eric Schmidt.
  • Meskipun tantangan, pemerintah menekankan pentingnya pertemuan puncak untuk investasi di Britania Raya.

Eulerpool News·

KTT Investasi bergengsi oleh Sir Keir Starmer mengalami kesalahan lain setelah seorang peserta terkemuka salah disebutkan dalam program. Eric Schmidt, mantan CEO dan ketua Google, disebut sebagai 'Ed Schmidt' dalam undangan. Schmidt, yang kekayaannya menurut Bloomberg mencapai 32,3 miliar dolar, termasuk dalam 100 orang terkaya di dunia dan dijadwalkan untuk sesi diskusi dengan Sir Keir pada acara tersebut. Dokumen program yang dikirimkan kepada peserta melalui email menjadwalkan pertukaran “PM dengan Ed Schmidt” dari pukul 10:20 hingga 10:50 di Guildhall yang bersejarah di City of London. Schmidt baru-baru ini dianugerahi gelar kehormatan oleh pendahulu Sir Keir, Rishi Sunak, atas jasanya di bidang filantropi. Kesalahan ini datang pada saat yang tidak menguntungkan karena pemerintah sudah menghadapi kesulitan lain menjelang acara tersebut. Operator P&O Ferries, DP World, sempat mempertimbangkan untuk membatalkan partisipasinya, sementara Menteri Transportasi Louise Haigh secara terbuka menantang perusahaan tersebut karena praktik ketenagakerjaannya dan mendorong konsumen untuk memboikot. Namun, Sultan Ahmed bin Sulayem, CEO perusahaan, sekarang akan menghadiri acara tersebut setelah Sir Keir menekankan bahwa komentar Haigh tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Selain itu, ada ketidakjelasan mengenai rencana kebijakan pajak dari Rachel Reeves sebelum rancangan anggarannya mendatang. Sementara itu, Poppy Gustafsson baru diangkat sebagai Menteri Investasi beberapa hari sebelum KTT. Peserta bergengsi seperti David Solomon dari Goldman Sachs dan Larry Fink dari Blackrock diharapkan hadir, meskipun tokoh terkemuka seperti Elon Musk, yang sebelumnya berselisih dengan Perdana Menteri, absen. KTT ini dianggap penting oleh pemerintah untuk menarik investasi ke Inggris Raya, khususnya dalam rangka modernisasi infrastruktur dan sektor energi, tanpa membebani utang negara lebih lanjut.
EULERPOOL DATA & ANALYTICS

Make smarter decisions faster with the world's premier financial data

Eulerpool Data & Analytics