Peningkatan Konsum Minyak Goreng di India Meskipun Ada Bea Impor

  • Konsumsi Minyak Goreng di India Akan Tumbuh 2-3% Meskipun Bea Impor Dinaikkan.
  • India memenuhi 70% kebutuhan minyak nabatinya melalui impor, terutama dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.

Eulerpool News·

Konsum minyak goreng di India diperkirakan akan tumbuh sekitar 2% hingga 3% dalam beberapa tahun mendatang meskipun ada kenaikan tarif impor sebesar 20 poin persentase. Informasi ini disampaikan oleh Sanjeev Asthana, CEO dari Patanjali Foods. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah India untuk melindungi petani lokal yang terdampak oleh harga rendah komoditas biji minyak. Asthana menjelaskan bahwa permintaan akan tetap tinggi terutama selama periode perayaan yang akan datang, meskipun tarif naik. Harga minyak goreng masih terjangkau, sehingga tidak akan mempengaruhi konsumsi. Dia memperkirakan pertumbuhan permintaan sebesar 2% hingga 3% pada tahun pemasaran 2024-2025, yang dimulai pada 1 November, didorong oleh pertumbuhan populasi dan peningkatan kesejahteraan. Sebagai importir terbesar di dunia, India memenuhi 70% kebutuhan minyak nabatinya melalui impor, yang sebagian besar berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand untuk minyak kelapa sawit, serta dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina untuk minyak kedelai dan minyak bunga matahari. Menurut perkiraan, impor minyak kelapa sawit India pada 2024-2025 akan mencapai sekitar 9-10 juta ton metrik, naik dari sekitar 9 juta ton tahun ini. Minyak kelapa sawit berpotensi merebut kembali pangsa pasar yang hilang akibat harga tinggi dibandingkan minyak bunga matahari. Tahun ini, India mengalami peningkatan tak terduga dalam impor minyak bunga matahari berkat harga yang menarik. Tahun depan, impor tersebut diperkirakan akan kembali ke tingkat normal sekitar 3 juta ton. Berkat pasokan yang melimpah dari Rusia dan Ukraina, harga minyak bunga matahari telah menurun dan menjadi kompetitif. Impor minyak kedelai diperkirakan akan tetap stabil di sekitar 3 juta ton. Asthana juga menekankan bahwa panen kedelai India pada 2024 bisa meningkat menjadi 11 juta ton jika kondisi cuaca menguntungkan, dibandingkan dengan sekitar 10 juta ton tahun lalu.
EULERPOOL DATA & ANALYTICS

Make smarter decisions faster with the world's premier financial data

Eulerpool Data & Analytics