Perubahan Iklim Menyebabkan Ekstrem Cuaca dan Banjir Mematikan di Seluruh Dunia

  • Peristiwa Cuaca Ekstrem Memperparah Ketidaksetaraan Global.
  • Hujan Lebat di Seluruh Dunia Menunjukkan Dampak Perubahan Iklim.

Eulerpool News·

Serangkaian hujan lebat baru-baru ini di Eropa Tengah, Afrika, Shanghai, dan Karolina di AS menunjukkan dampak drastis perubahan iklim terhadap pola cuaca. Para ilmuwan iklim sepakat bahwa pemanasan atmosfer meningkatkan kapasitas penyerapan kelembaban dan menyebabkan curah hujan yang lebih ekstrem. Tidak hanya jumlah hujan yang penting, tetapi juga lokasi di mana hujan terjadi menjadi krusial. Di Afrika, setidaknya 1.000 orang meninggal dan jutaan orang menjadi pengungsi, sementara di Eropa jumlah korban lebih rendah dan dana rekonstruksi yang luas telah disediakan oleh pemerintah. Ini menggambarkan distribusi dampak iklim yang tidak merata di seluruh dunia. Profesor Hannah Cloke dari Universitas Reading menekankan bahwa perubahan iklim serta campur tangan manusia dalam alam turut memperburuk banjir. Badai Boris menyebabkan hujan lebat dan banjir di Polandia, Ceko, Rumania, Slovakia, Austria, Hongaria, dan Jerman, dengan rekor curah hujan 409 milimeter dalam lima hari di St. Pölten. Gambar radar menunjukkan bahwa jetstream, pita angin cepat di atmosfer atas, bertanggung jawab atas cuaca yang stagnan. Jennifer Francis dari Woodwell Climate Research Center menjelaskan bahwa meander tidak biasa dari jetstream dipengaruhi oleh suhu permukaan laut yang luar biasa hangat. Di Amerika Serikat, badai hujan bersejarah mengejutkan komunitas pesisir Karolina Utara dan Selatan dan menyebabkan curah hujan hingga 18 inci dalam 12 jam. Namun, banjir terbatas pada daerah yang lebih rendah dan dekat pesisir, berkat infrastruktur yang lebih baik. Di Afrika Barat dan Tengah, musim hujan menyebabkan banjir mengerikan yang memaksa 2,9 juta orang mengungsi. Negara-negara seperti Kamerun dan Chad menghadapi panen yang hancur dan kehilangan ternak. Petani lokal seperti Mamane Hadi melaporkan peningkatan intensitas hujan dalam empat tahun terakhir, yang secara signifikan mempengaruhi hasil panen mereka. China bersiap untuk hujan lebih lanjut setelah Topan Bebinca menerjang Shanghai dengan badai terkuat dalam 70 tahun terakhir. Meskipun musim topan tahun ini relatif ringan, badai-badai tersebut telah menyebabkan kerusakan signifikan, dan pergeseran daerah pembentukan badai lebih ke barat meningkatkan risiko bagi wilayah yang padat penduduk. Asher Minns dari Tyndall Centre for Climate Change Research mencatat bahwa banyak kejadian cuaca ekstrem lebih parah dari prediksi sebelumnya, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang berkelanjutan dan pemanasan global.
Eulerpool Data & Analytics

Modern Financial Markets Data
Better  · Faster  · Cheaper

The highest-quality data scrubbed, verified and continually updated.

  • 10m securities worldwide: equities, ETFs, bonds
  • 100 % realtime data: 100k+ updates/day
  • Full 50-year history and 10-year estimates
  • World's leading ESG data w/ 50 billion stats
  • Europe's #1 news agency w/ 10.000+ sources

Get in touch

Save up to 68 % compared to legacy data vendors