Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇯🇵

Jepang Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi

Harga saham

1,26
Perubanan +/-
-0,02
Perubahan %
-1,57 %

Nilai saat ini dari Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi di Jepang adalah 1,26 . Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi di Jepang menurun menjadi 1,26 pada 1/4/2024, setelah sebelumnya 1,28 pada 1/3/2024. Dari 1/1/1963 hingga 1/5/2024, rata-rata PDB di Jepang adalah 0,92 . Rekor tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/11/1973 dengan 1,93 , sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/8/2009 dengan 0,42 .

Sumber: Ministry of Health, Labour and Welfare, Japan

Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Rasio antara Pekerjaan dan Lamaran

Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi Sejarah

TanggalNilai
1/4/20241,26
1/3/20241,28
1/2/20241,26
1/1/20241,27
1/12/20231,27
1/11/20231,27
1/10/20231,3
1/9/20231,29
1/8/20231,29
1/7/20231,29
1
2
3
4
5
...
74

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇯🇵
Gaji
332.301 JPY/Month339.957 JPY/MonthBulanan
🇯🇵
Kompensasi Lembur YoY
-0,6 %-0,5 %Bulanan
🇯🇵
Lowongan Kerja
816.63 827.707 Bulanan
🇯🇵
Orang yang menganggur
1,87 Juta. 1,76 Juta. Bulanan
🇯🇵
Pekerja
67,61 Juta. 67,51 Juta. Bulanan
🇯🇵
Pekerjaan paruh waktu
7,579 Juta. 7,674 Juta. Bulanan
🇯🇵
Pekerjaan penuh waktu
23,77 Juta. 23,009 Juta. Bulanan
🇯🇵
Pendapatan Nyata termasuk Bonus
0,4 %1,1 %Bulanan
🇯🇵
Penghasilan nyata tanpa bonus
1,1 %-1,3 %Bulanan
🇯🇵
pertumbuhan upah
2,1 %1 %Bulanan
🇯🇵
Populasi
124,3 Juta. 124,95 Juta. Tahunan
🇯🇵
Produktivitas
96,1 points101,1 pointsBulanan
🇯🇵
Tingkat Keterlibatan Kerja
61,4 %61,2 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat partisipasi tenaga kerja
63,3 %63,1 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat Pengangguran
2,7 %2,5 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat Pengangguran Pemuda
4,1 %3,9 %Bulanan
🇯🇵
Upah dalam Manufaktur
626.687 JPY/Month621.66 JPY/MonthBulanan
🇯🇵
Upah minimum
1.002 JPY/Hour961 JPY/HourTahunan
🇯🇵
Usia Pensiun Pria
64 Years64 YearsTahunan
🇯🇵
Usia Pensiun Wanita
64 Years64 YearsTahunan

Seri ini merujuk pada rasio lowongan kerja aktif terhadap pelamar, yaitu perbandingan antara jumlah penawaran pekerjaan (hasil jumlah penawaran yang dibawa dari bulan sebelumnya dan yang baru) dengan jumlah pencari kerja yang terdaftar di kantor keamanan pekerjaan publik ("Hello Work") di seluruh negeri. Ini menunjukkan jumlah penawaran kerja per satu pencari kerja. Rasio ini diperoleh dengan membagi jumlah lowongan pekerjaan aktif bulanan dengan jumlah aplikasi aktif bulanan.

Apa itu Rasio Pekerjaan Terhadap Aplikasi

Rasio Jobs To Applications (JTA) adalah salah satu indikator makroekonomi yang penting dan banyak diperhatikan oleh para ekonom, analis pasar, dan para pembuat kebijakan. Rasio ini mengukur jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja yang aktif mencari pekerjaan. Di Indonesia maupun di seluruh dunia, pemahaman yang mendalam mengenai rasio JTA bisa memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai kesehatan ekonomi, tren pasar tenaga kerja, serta keseimbangan antara permintaan dan penawaran di lapangan kerja. Sebagai situs profesional untuk menampilkan data ekonomi makro, Eulerpool berkomitmen untuk menyediakan data dan analisis yang akurat serta relevan mengenai rasio JTA dan indikator-indikator ekonomi krusial lainnya. Pentingnya rasio JTA dalam konteks makroekonomi tidak bisa diabaikan. Rasio ini memberikan gambaran langsung tentang dinamika pasar tenaga kerja. Sebagai contoh, ketika rasio JTA tinggi, ini berarti ada lebih banyak lowongan pekerjaan yang tersedia dibandingkan jumlah pelamar kerja. Hal ini bisa diartikan sebagai tanda bahwa ekonomi sedang berada dalam kondisi baik dengan permintaan tenaga kerja yang tinggi. Sebaliknya, rasio JTA yang rendah menandakan bahwa jumlah pelamar kerja jauh lebih banyak daripada lowongan yang tersedia, yang biasanya merupakan indikasi dari ekonomi yang lesu atau memerlukan intervensi kebijakan untuk mendorong penciptaan lapangan kerja. Analisis tentang tren rasio JTA juga bisa memberikan wawasan yang bermanfaat mengenai sektor-sektor ekonomi yang berkembang dan stagnan. Sebagai contoh, jika sektor teknologi informasi mengalami peningkatan rasio JTA, ini menunjukkan bahwa ada permintaan tinggi untuk tenaga kerja di bidang tersebut, yang mungkin memerlukan penyesuaian dalam program pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan industri. Di sisi lain, sektor yang terus-menerus menunjukkan rasio JTA rendah mungkin membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah dalam bentuk insentif atau program pelatihan ulang untuk menstimulasi penciptaan lapangan kerja baru. Sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya, Eulerpool menyediakan data rasio JTA yang diperbarui secara berkala, memungkinkan para pengguna untuk memantau perkembangan dan tren pasar tenaga kerja. Dengan menggunakan data ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih informasi dalam hal perekrutan dan perencanaan sumber daya manusia. Demikian juga, para pembuat kebijakan dapat menggunakan data rasio JTA untuk merumuskan strategi yang efektif dalam menciptakan dan mempertahankan lapangan kerja. Selain manfaat praktis dari pemantauan rasio JTA, penting juga untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi rasio ini. Salah satu faktor utama adalah kesehatan ekonomi umum, di mana pertumbuhan ekonomi yang kuat biasanya disertai dengan peningkatan dalam pembukaan lowongan pekerjaan. Faktor lainnya termasuk kebijakan pemerintah, seperti program stimulus atau insentif pajak yang dirancang untuk mendorong perekrutan. Keterampilan dan edukasi tenaga kerja juga memainkan peran penting, karena kekurangan dalam keterampilan tertentu bisa menyebabkan ketidaksesuaian antara jenis pekerjaan yang tersedia dan keahlian yang dimiliki oleh pelamar kerja. Kompleksitas pasar tenaga kerja juga mempengaruhi rasio JTA. Misalnya, fluktuasi musiman seringkali mempengaruhi permintaan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu. Sektor konstruksi mungkin menunjukkan rasio JTA yang tinggi selama bulan-bulan pembangunan yang sibuk, sementara sektor ritel mungkin melihat peningkatan selama periode liburan. Pemahaman yang menyeluruh mengenai fluktuasi musiman ini bisa memberikan wawasan tambahan yang berguna dalam analisis rasio JTA. Eulerpool berkomitmen untuk menyediakan alat dan sumber daya yang memungkinkan pengguna untuk menganalisis rasio JTA dari berbagai perspektif. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah melalui penggunaan data historis. Dengan melihat tren jangka panjang, pengguna bisa mengidentifikasi pola dan anomali yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut. Selain itu, penambahan data regional juga memungkinkan analisis yang lebih rinci mengenai dinamika pasar tenaga kerja di berbagai daerah. Sebagai situs profesional untuk menampilkan data makroekonomi, kami juga menyediakan analisis sisial-kualitatif yang melengkapi data kuantitatif dari rasio JTA. Misalnya, survey dan wawancara dengan para pelaku industri bisa memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mungkin tidak terdeteksi oleh data numerik saja. Keberadaan analisis semacam ini membantu dalam memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang situasi pasar kerja. Mengakhiri pembahasan ini, penting untuk diingat bahwa rasio JTA tidak hanya sekedar angka, tetapi sebuah indikator kunci yang membantu dalam memahami kekuatan dan kelemahan ekonomi. Rasio ini menawarkan wawasan yang sangat berharga bagi pengusaha, pencari kerja, pembuat kebijakan, dan semua pihak yang terlibat dalam ekonomi. Dengan menggunakan data dan analisis yang disediakan oleh situs seperti Eulerpool, semua pihak dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar tenaga kerja. Eulerpool terus berupaya untuk memberikan informasi yang transparan, akurat, dan bermanfaat mengenai berbagai indikator makroekonomi, termasuk rasio Jobs To Applications. Harapan kami, melalui pemahaman yang lebih baik tentang indikator ini, pengguna akan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan proaktif dalam mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.