Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇨🇳

China Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF)

Harga saham

100 miliar CNY
Perubanan +/-
-287 miliar CNY
Perubahan %
-117,86 %

Nilai terkini dari Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) di China adalah 100 miliar CNY. Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) di China turun menjadi 100 miliar CNY pada 1/4/2024, setelah sebelumnya berada di 387 miliar CNY pada 1/3/2024. Dari 1/9/2014 hingga 1/5/2024, rata-rata PDB di China adalah 399,29 miliar CNY. Nilai tertinggi sepanjang masa tercapai pada 1/11/2023 dengan 1,45 Bio. CNY, sementara nilai terendah dicatat pada 1/5/2015 dengan 0 CNY.

Sumber: The People's Bank of China

Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF)

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Suntikan Likuiditas melalui MLF

Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) Sejarah

TanggalNilai
1/4/2024100 miliar CNY
1/3/2024387 miliar CNY
1/2/2024500 miliar CNY
1/1/2024995 miliar CNY
1/12/20231,45 Bio. CNY
1/11/20231,45 Bio. CNY
1/10/2023789 miliar CNY
1/9/2023591 miliar CNY
1/8/2023401 miliar CNY
1/7/2023103 miliar CNY
1
2
3
4
5
...
11

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF)

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇨🇳
cadangan devisa
3,232 Bio. USD3,201 Bio. USDBulanan
🇨🇳
Investasi dalam aset tetap
4 %4,2 %Bulanan
🇨🇳
Jumlah Uang M0
117,063 Bio. CNY117,311 Bio. CNYBulanan
🇨🇳
Jumlah Uang M1
63,23 Bio. CNY66,061 Bio. CNYBulanan
🇨🇳
Jumlah Uang M2
305,016 Bio. CNY301,851 Bio. CNYBulanan
🇨🇳
Kredit ke sektor swasta
2,07 Bio. CNY-72 miliar CNYBulanan
🇨🇳
Neraca Bank
900 miliar CNY260 miliar CNYBulanan
🇨🇳
Neraca Bank Sentral
43,647 Bio. CNY43,655 Bio. CNYBulanan
🇨🇳
Pertumbuhan Kredit
9,3 %9,6 %Bulanan
🇨🇳
Pinjaman kepada bank
249,255 Bio. CNY249,13 Bio. CNYBulanan
🇨🇳
Rasio cadangan tunai
10 %10 %Bulanan
🇨🇳
Suku bunga antar bank
1,85 %1,85 %frequency_daily
🇨🇳
Suntikan Likuiditas melalui Reverse Repo
2 miliar CNY2 miliar CNYfrequency_daily
🇨🇳
Tingkat Bunga Kredit 5 Tahun
3,95 %3,95 %Bulanan
🇨🇳
Tingkat MLF 1-Tahun
2,5 %2,5 %Bulanan
🇨🇳
Tingkat Repo Terbalik 14 Hari
1,95 %1,95 %Bulanan
🇨🇳
Tingkat Reverse Repo
1,8 %1,8 %Bulanan
🇨🇳
Tingkat suku bunga
3,45 %3,45 %frequency_daily
🇨🇳
Tingkat suku bunga deposito
0,35 %0,35 %Bulanan

Injeksi Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) di Tiongkok merujuk pada jumlah uang yang dipinjamkan oleh Bank Rakyat Tiongkok setiap bulan kepada bank-bank komersial besar untuk meningkatkan likuiditas sistem keuangan.

Apa itu Penyuntikan Likuiditas Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF)

Likuiditas adalah inti dari stabilitas ekonomi, dan suntikan likuiditas melalui Medium-term Lending Facility (MLF) memainkan peran krusial dalam mencapai keseimbangan ini. Sebagai negara yang sedang berkembang dan bergerak cepat menuju globalisasi, kebijakan moneter yang kuat menjadi prioritas utama bagi Bank Sentral dalam mempertahankan stabilitas keuangan. Perlindungan terhadap volatilitas pasar, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mengelola inflasi adalah target utama yang ingin dicapai melalui berbagai mekanisme kebijakan, termasuk MLF. Medium-term Lending Facility atau MLF diperkenalkan oleh Bank Sentral Tiongkok (PBoC) sebagai alat untuk memberikan pinjaman berjangka menengah kepada lembaga keuangan domestik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bank memiliki akses yang memadai terhadap likuiditas agar dapat mendukung pinjaman usaha kecil dan menengah serta proyek pemerintah yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Suntikan likuiditas melalui MLF ini tidak hanya menyasar stabilitas jangka pendek, tetapi juga mencakup strategi jangka panjang untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih luas. Dalam konteks kebijakan moneter, suntikan likuiditas lewat MLF sangat penting untuk menopang sistem perbankan. Secara umum, bank membutuhkan likuiditas untuk menjaga kestabilan operasional harian serta dalam rangka meminjamkan dana kepada sektor riil. Tanpa likuiditas yang cukup, bank mungkin menemukan dirinya dalam situasi di mana mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan nasabah atau mendukung proyek-proyek pembangunan yang penting. Di sinilah peran MLF menjadi penting; dengan menyediakan likuiditas dalam jumlah besar, Bank Sentral dapat memastikan bahwa bank-bank dapat terus beroperasi dengan efisiensi dan stabilitas. Selain itu, dengan mendukung sektor perbankan, suntikan likuiditas melalui MLF juga berkontribusi terhadap penurunan biaya kredit. Saat bank memiliki akses ke likuiditas yang memadai dengan biaya yang lebih rendah, mereka dapat menurunkan suku bunga pinjaman kepada nasabah mereka. Ini akan merangsang aktivitas ekonomi karena lebih banyak bisnis dan individu akan mampu meminjam dan menginvestasikan dana dalam berbagai usaha produktif. Secara keseluruhan, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pembahasan tentang MLF juga tidak bisa dilepaskan dari aspek pengendalian inflasi. Dalam teori ekonomi klasik, inflasi dapat terjadi ketika terlalu banyak uang mengejar terlalu sedikit barang. Dengan kebijakan MLF, Bank Sentral mampu menyerupai keseimbangan antara suplai uang dan kebutuhan pasar. Ini sangat penting dalam konteks mencegah terjadinya over-liquidation yang dapat mengarah pada hiperinflasi. Jadi, MLF juga berfungsi sebagai alat regulasi dalam mengelola stabilitas harga di pasar. Lebih lanjut, saat berbagai negara memperkenalkan kebijakan serupa seperti suntikan likuiditas melalui MLF, ada beberapa indikator kunci yang biasanya menjadi perhatian. Pertama adalah suku bunga pinjaman dan deposito. Peningkatan likuiditas sering kali dikaitkan dengan penurunan suku bunga, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan industri perbankan. Kedua adalah rasio kredit terhadap PDB. Ini adalah indikator penting lainnya yang menunjukkan sejauh mana pemberian kredit berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketiga adalah inflasi konsumen. Dengan memantau bagaimana perubahan likuiditas mempengaruhi harga barang dan jasa konsumen, Bank Sentral dapat menilai efektivitas kebijakan mereka. Namun, sementara suntikan likuiditas melalui MLF membawa berbagai manfaat, ada juga beberapa risiko yang harus diwaspadai. Salah satu risiko utama adalah potensi meningkatnya non-performing loans (NPL). Saat likuiditas murah dan mudah tersedia, ada kecenderungan bagi bank untuk melonggarkan standar pinjaman mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kredit yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi otoritas moneter untuk tidak hanya fokus pada kuantitas likuiditas yang diberikan, tetapi juga pada kualitas pinjaman yang dihasilkan. Kemudian, ada juga risiko atas ketergantungan yang terlalu tinggi pada kebijakan MLF. Bank dan lembaga keuangan mungkin menjadi terlalu nyaman dengan akses likuiditas murah dari Bank Sentral, yang dapat mengalihkan perhatian dari inovasi finansial dan pengelolaan risiko yang lebih baik. Oleh karena itu, kebijakan MLF harus selalu diimbangi dengan kebijakan lain yang mendukung efisiensi dan stabilitas jangka panjang sistem finansial. Secara keseluruhan, suntikan likuiditas melalui Medium-term Lending Facility (MLF) adalah salah satu aspek penting dalam kebijakan moneter modern yang tidak hanya mendukung stabilitas keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai negara dengan dinamika ekonomi yang kompleks, penting bagi otoritas moneter untuk terus menilai dan menyesuaikan kebijakan likuiditas mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang selalu berubah. Di eulerpool, kami berkomitmen menyediakan data makro ekonomi terkini untuk membantu Anda memahami dinamika ini dengan lebih baik.