Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇨🇳

China Registrasi Mobil Listrik

Harga saham

294 Units
Perubanan +/-
-435 Units
Perubahan %
-85,04 %

Nilai saat ini dari Registrasi Mobil Listrik di China adalah 294 Units. Registrasi Mobil Listrik di China menurun menjadi 294 Units pada 1/2/2024, setelah sebelumnya 729 Units pada 1/1/2024. Dari 1/1/2017 hingga 1/3/2024, rata-rata GDP di China adalah 236.486,50 Units. Nilai tertinggi sepanjang masa tercapai pada 1/3/2024 dengan 883.000,00 Units, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/1/2017 dengan 4.978,00 Units.

Sumber: China Association of Automobile Manufacturers

Registrasi Mobil Listrik

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • Max

Persetujuan Kendaraan Listrik

Registrasi Mobil Listrik Sejarah

TanggalNilai
1/2/2024294 Units
1/1/2024729 Units
1/12/2023825 Units
1/11/2023702 Units
1/10/2023646 Units
1/9/2023627 Units
1/8/2023597 Units
1/7/2023541 Units
1/6/2023573 Units
1/5/2023522 Units
1
2
3
4
5
...
9

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Registrasi Mobil Listrik

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇨🇳
Composite PMI
52,8 points54,1 pointsBulanan
🇨🇳
Iklim Bisnis
49,5 points49,5 pointsBulanan
🇨🇳
Indeks Persyaratan Bisnis
50,6 points51,9 pointsBulanan
🇨🇳
Indikator Awal
150 points150,8 pointsBulanan
🇨🇳
Indikator Awal yang Terkompilasi
100,363 points100,88 pointsBulanan
🇨🇳
Jasa PMI
52 points50,3 pointsBulanan
🇨🇳
Laba perusahaan
2,754 Bio. CNY2,095 Bio. CNYBulanan
🇨🇳
NBS Allgemeiner PMI
50,5 points51 pointsBulanan
🇨🇳
Pendaftaran Kendaraan
2,525 Juta. Units2,181 Juta. UnitsBulanan
🇨🇳
Perubahan dalam Persediaan
932,74 miliar CNY1,496 Bio. CNYTahunan
🇨🇳
Pesanan Baru
49,9 points48,9 pointsBulanan
🇨🇳
PMI Manufaktur
51,8 points51,7 pointsBulanan
🇨🇳
PMI Sektor Jasa Non-Manufaktur
50,5 %51,1 %Bulanan
🇨🇳
Produksi Baja
77,1 Juta. Tonnes77,9 Juta. TonnesBulanan
🇨🇳
Produksi Industri
5,4 %4,5 %Bulanan
🇨🇳
Produksi Industri Bulanan
0,42 %0,26 %Bulanan
🇨🇳
Produksi Listrik
717.85 Gigawatt-hour690.08 Gigawatt-hourBulanan
🇨🇳
Produksi Manufaktur
5,2 %4,3 %Bulanan
🇨🇳
Produksi otomotif
2,502 Juta. Units2,221 Juta. UnitsBulanan
🇨🇳
Produksi Pertambangan
3,7 %3,7 %Bulanan
🇨🇳
Produksi Semen
163,97 Juta. Tonnes179,527 Juta. TonnesBulanan
🇨🇳
Tingkat Utilisasi Kapasitas
73,6 %75,9 %Kuartal
🇨🇳
Total Penjualan Kendaraan
2,42 Juta. Units2,36 Juta. UnitsBulanan

Apa itu Registrasi Mobil Listrik

Pendaftaran Mobil Listrik: Tren, Pengaruh, dan Dampaknya pada Ekonomi Makro di Indonesia Pada era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, tren pendaftaran mobil listrik telah menjadi salah satu topik terhangat di sektor otomotif. Dalam konteks Indonesia, peningkatan pendaftaran mobil listrik menjadi indikator penting yang mencerminkan pergeseran preferensi konsumen, perubahan kebijakan pemerintah, dan dinamika ekonomi makro secara keseluruhan. Mobil listrik, yang dikenal dengan emisi karbon hampir nol, menjadi pilihan ideal untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Di Indonesia, kebijakan pemerintah yang proaktif telah memainkan peran signifikan dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik. Pemerintah telah mengimplementasikan berbagai insentif, seperti pengurangan pajak, subsidi pembelian, serta pembangunan infrastruktur pengisian daya yang memadai. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong masyarakat agar beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan ramah lingkungan, dengan harapan dapat mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca yang telah ditetapkan dalam komitmen nasional. Tren pendaftaran mobil listrik di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa jumlah pendaftaran mobil listrik terus mengalami pertumbuhan eksponensial. Peningkatan ini tidak lepas dari peran produsen mobil global maupun lokal yang mulai memasuki pasar Indonesia dengan berbagai model dan varian mobil listrik, yang menawarkan harga kompetitif serta fitur yang menonjol. Pengguna mobil di Indonesia mulai menyadari keuntungan jangka panjang dari penggunaan mobil listrik, seperti biaya operasional yang lebih rendah dan perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan mobil konvensional. Dalam analisis ekonomi makro, pendaftaran mobil listrik dapat berfungsi sebagai barometer penting yang mencerminkan berbagai aspek ekonomi. Pertama, meningkatnya pendaftaran mobil listrik menandakan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang lebih bersifat sustainable. Pergeseran ini berdampak pada perubahan struktur industri otomotif nasional, di mana produsen mobil mulai beralih atau memperluas lini produksinya ke mobil listrik. Dampaknya, industri komponen otomotif juga turut bertransformasi untuk memenuhi kebutuhan akan suku cadang spesifik bagi kendaraan listrik. Kedua, penggunaan mobil listrik yang lebih luas diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak. Mengingat fluktuasi harga minyak di pasar global dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional, penggunaan mobil listrik berpotensi memberikan dampak positif terhadap neraca perdagangan dan cadangan devisa negara. Selain itu, energi untuk pengisian daya mobil listrik sebagian besar dapat disuplai dari sumber energi terbarukan yang tersedia secara lokal, sehingga mendukung pembangunan berkelanjutan. Ketiga, meningkatnya pendaftaran mobil listrik juga memiliki implikasi penting dalam aspek penciptaan lapangan kerja dan perkembangan teknologi. Adopsi teknologi kendaraan listrik memunculkan demand baru terhadap tenaga kerja terampil di bidang-bidang tertentu, seperti perakitan baterai, manajemen sistem pengisian daya, maupun pengembangan perangkat lunak pada kendaraan. Selain itu, penelitian dan pengembangan di bidang mobil listrik juga akan mendorong inovasi dan transfer teknologi yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Namun, meskipun banyak potensi manfaat ekonomi, adopsi mobil listrik di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas. Meskipun pemerintah telah mengumumkan rencana untuk memperluas jaringan stasiun pengisian daya, implementasinya sering terkendala oleh berbagai hal, seperti birokrasi, biaya investasi yang tinggi, serta kurangnya koordinasi antara sektor publik dan swasta. Selain itu, harga mobil listrik yang masih relatif tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional menjadi salah satu hambatan bagi masyarakat umum untuk melakukan peralihan. Meskipun terdapat insentif pajak dan subsidi, bagi sebagian besar masyarakat, pembelian mobil listrik masih dianggap sebagai investasi besar. Oleh karena itu, perlu adanya strategi komprehensif yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk menurunkan harga dan meningkatkan aksesibilitas mobil listrik bagi semua lapisan masyarakat. Dengan semua dinamika ini, data dan tren pendaftaran mobil listrik menjadi semakin krusial untuk dipantau oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Eulerpool, sebagai sebuah platform yang menyediakan data makroekonomi, berkomitmen untuk memberikan informasi terkini dan komprehensif mengenai pendaftaran mobil listrik di Indonesia. Data ini tidak hanya relevan bagi pelaku industri otomotif, tetapi juga bagi para pengambil kebijakan, akademisi, serta masyarakat luas yang ingin memahami perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia. Melihat ke depan, prospek pendaftaran mobil listrik di Indonesia nampak menjanjikan, didukung oleh berbagai inisiatif baik dari pemerintah maupun sektor swasta. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pasar utama bagi mobil listrik di kawasan Asia Tenggara. Namun, realisasi penuh dari potensi ini memerlukan kerjasama erat antar berbagai pihak, inovasi terus-menerus, serta kebijakan yang mendukung demi transformasi keberlanjutan. Dengan demikian, pendaftaran mobil listrik bukan hanya sekedar angka statistik semata, melainkan sebuah refleksi dari perubahan fundamental dalam ekonomi dan masyarakat Indonesia. Eulerpool berkomitmen untuk terus menyediakan data yang akurat dan mudah diakses, sehingga semua pihak dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang memiliki dampak signifikan pada masa depan ekonomi Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.