Administrasi Biden Hampir Mengeluarkan Usulan yang Bisa Signifikan Kurangi atau Bahkan Lunasi Utang Jutaan Mahasiswa Amerika. Langkah Ini Menyusul Keputusan Mahkamah Agung yang Membatalkan Inisiatif Penghapusan Utang Pertama Pemerintah, Yang Bertujuan Menghapus Utang Hingga 20.000 Dolar per Debitur bagi Orang dengan Pendapatan Tahunan di Bawah 125.000 Dolar.

Dalam Sebuah Pidato di Madison, Wisconsin, pada Hari Senin, Presiden Biden Akan Memperkenalkan Kerangka Usulan Baru sebagai Bagian dari Upaya Luas Pemerintah untuk Mengurangi Beban Utang Lebih dari 40 Juta Warga Amerika

Meski Detail Pelaksanaan Masih Belum Jelas, Penasihat Biden Berharap Dapat Memulai Penghapusan Utang Sebelum Pemilihan di Bulan November

Regulasi yang Diusulkan Akan Menetapkan Beberapa Kategori untuk Pengurangan Utang, Termasuk Kesulitan Keuangan. Misalnya, Para Debitur dengan Utang Tinggi dan Pendapatan Rendah Bisa Mendapatkan Pengurangan atau Penghapusan Utang. Regulasi Ini Didasarkan pada Undang-Undang Pendidikan Tinggi tahun 1965 dan Bertujuan untuk Menentukan Kondisi-Kondisi Spesifik untuk Penghapusan Utang.

Implementasi Regulasi Memerlukan "Negotiated Rulemaking", Proses yang Sangat Lamban yang Tidak Diperlukan untuk Kebanyakan Regulasi Lain. Setelah Rancangan Regulasi Diumumkan, Administrasi Akan Mengumpulkan Komentar Publik dan Mengeluarkan Aturan Akhir dalam Bulan-bulan Mendatang. Setelah Finalisasi, Departemen Pendidikan Bisa Cepat Membebaskan Hutang, karena Sudah Memiliki Banyak Data yang Diperlukan untuk Menentukan Siapa yang Berhak atas Pembebasan Hutang.

Pemerintah Sudah Maju dengan Langkah Pengurangan Utang yang Lebih Spesifik untuk Hampir Empat Juta Warga Amerika yang Mencakup Lebih dari 140 Miliar Dollar. Ini Termasuk Peninjauan Ulang Prosedur Pembayaran Kredit Berbasis Pendapatan, Penyusunan Ulang Aturan tentang Kredit pada Layanan Publik, Serta Pengurangan Utang untuk Orang Dengan Disabilitas dan Korban Penipuan oleh Institusi Pendidikan.

Dengan Semakin Dekatnya Hari Pemilihan, Biden Menghadapi Tantangan, Terutama Dari Pemilih Muda. Survei Terkini Menunjukkan Bahwa Dia Hanya Meraih 50% Suara Dari Pemilih Di Bawah Usia 30 Tahun, Yang Mana 10 Poin Persentase Lebih Tinggi Dari Trump, Namun Jauh Lebih Rendah Dibandingkan Keunggulan 25 Poin Yang Diraihnya Pada Tahun 2020.