Business

Uniqlo Berexpansi Kuat Setelah Penarikan dari AS!

CEO AS mengakui: Setelah bertahun-tahun penutupan, perusahaan kini lebih memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang Amerika.

Eulerpool News 6 Apr 2024, 17.00

Uniqlo Umumkan Pembukaan 11 Toko Baru di AS dan Tingkatkan Upaya untuk Kembali Membangun Merek Pakaian Kasual Setelah Hambatan Bisnis Sebelumnya dengan Konsumen Amerika. Lima dari Toko Baru Akan Dibuka di Texas, Negara Bagian yang Sebelumnya Tidak Memiliki Kehadiran Uniqlo, Sementara Sisanya Akan Didirikan di California, di Mana Perusahaan Sudah Mengoperasikan 19 Toko. Merek tersebut, yang merupakan bagian dari perusahaan Jepang Fast Retailing, saat ini memiliki sekitar 74 Toko di Amerika Utara, Kebanyakan di AS. Uniqlo Berencana Membuka Lebih dari 20 Toko di Amerika Utara Tahun Ini, Termasuk di Negara Bagian seperti Washington dan Massachusetts, dan Bertujuan untuk Memiliki 200 Toko di Benua Tersebut Sampai 2027.

Setelah Pembukaan Toko AS Pertama pada Tahun 2005 dan Kesulitan Berikutnya yang Mengarah pada Penutupan Toko, Yoshihide Shindo, CEO Uniqlo USA, Mengatakan Bahwa Perusahaan Kini Memiliki Pemahaman yang Lebih Baik tentang Selera Konsumen Amerika. Misalnya, T-shirt Crop Top Menjadi Item Utama di AS, Meskipun Kurang Populer di Pasar Lain. Perusahaan Juga Memanfaatkan Kehadiran E-Commerce untuk Menentukan Lokasi Toko Fisik dengan Lebih Akurat, dengan Texas Menduduki Urutan Ketiga dalam Penjualan E-Commerce Setelah New York dan California Meskipun Tidak Memiliki Toko Fisik.

Uniqlo Merupakan Bagian dari Gelombang Ritel Asing yang Berusaha Memperkuat Posisi di AS. Di antara para pengecer yang memperluas kehadiran mereka di toko fisik termasuk Primark, Zara, JD Sports, dan IKEA.

Pada tahun fiskal terakhir yang berakhir di Agustus, penjualan Uniqlo di Amerika Utara meningkat sebesar 43,7% menjadi 163,9 miliar Yen, yang setara dengan sekitar 1,08 miliar dolar AS. Meskipun terjadi pertumbuhan ini, Uniqlo masih tertinggal dari segi pangsa pasar di AS dibandingkan dengan pesaing seperti Shein, Old Navy, dan H&M. Neil Saunders, manajer umum perusahaan penelitian GlobalData, mencatat bahwa awalnya Uniqlo mengalami kesulitan untuk terhubung dengan konsumen Amerika karena produknya dianggap terlalu mendasar. Namun, baru-baru ini Uniqlo telah menambahkan item fashion, yang mendorong konsumen untuk mengunjungi toko lebih sering. Selain itu, Uniqlo mendapat keuntungan dari tren pakaian kasual dan dari konsumen yang peka terhadap harga, yang mencari nilai di masa-masa inflasi yang tinggi.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita