Business

Turbulensi pada Penerbangan Singapore Airlines: Satu Kematian dan Banyak Cedera

Warga Inggris berusia 73 tahun dengan masalah jantung kemungkinan meninggal karena henti jantung, kata petugas bandara – kejadian yang menyedihkan.

Eulerpool News 22 Mei 2024, 15.34

Seorang Warga Negara Britania Berusia 73 Tahun Meninggal di Dalam Penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura setelah Pesawat Mengalami "Turbulensi Ekstrem Secara Tiba-tiba," Menurut Pernyataan Maskapai pada Hari Selasa. Sedikitnya 30 Orang Lainnya Terluka.

Boeing 777-300ER yang Berangkat Senin Malam dari Bandara Heathrow London Dialihkan ke Bangkok dan Mendarat di Sana Selasa Sore. Di dalamnya terdapat 211 penumpang dan 18 awak kabin. Orang yang meninggal memiliki riwayat masalah jantung dan diperkirakan meninggal karena henti jantung, seperti dijelaskan oleh Kittipong Kittikachorn, General Manager Bandara Suvarnabhumi di Bangkok. Tujuh dari yang terluka berada dalam kondisi kritis, 18 orang dibawa ke rumah sakit.

Turbulensi Terjadi Sekitar Sepuluh Jam Setelah Lepas Landas. Andrew Davies, seorang Londoner berusia 54 tahun, melaporkan bahwa ia sedang bimbang antara tidur sebentar atau menonton film ketika pesawat tiba-tiba mulai turun. "Bantal, piring, dan cangkir terlempar ke udara. Sabuk pengaman saya menarik pinggang saya, dan saya tertutup kopi tetangga saya," ujar Davies.

Pesawat Stabil Kembali Setelah Beberapa Detik, Namun Kondisi di Dalam Kabin Berantakan. Seorang Wanita Mengalami Luka Sobek di Kepala dan Beberapa Anggota Kru Terluka. Seorang Penumpang Lanjut Usia Tampak Tak Sadarkan Diri. Davies Membantu Menarik Pria Tersebut dari Kursinya. Kru Mencoba Resusitasi Selama Kurang Lebih 20 Menit Namun Tidak Dapat Menyelamatkannya.

"Ini adalah pengalaman yang sangat surealis," kata Davies. "Tanpa sabuk pengaman, saya bisa menjadi salah satu dari banyak korban luka."

Penerbangan dari London ke Singapura biasanya berlangsung sekitar 13 jam dan melintasi beberapa bagian Eropa, Asia Tengah, dan Utara India. Maskapai tersebut mengatakan bahwa turbulensi terjadi pada ketinggian 37.000 kaki di atas cekungan Sungai Irrawaddy, yang sebagian besar terletak di Myanmar.

Flightradar24, Layanan Pelacakan Data Penerbangan, Mengatakan Bahwa Pesawat Mengalami Turbulensi Sejenak Sebelum Pukul 14:50 Waktu Setempat Bangkok. Data Menunjukkan Bahwa Pesawat Naik 400 Kaki Dalam Waktu Satu Menit Kemudian Turun Lagi. Sekitar 20 Menit Kemudian, Pesawat Mulai Menurunkan Ketinggian Menuju Bangkok, Di Mana Pesawat Mendarat Pukul 15:45. Wilayah Tersebut Dilanda Badai Petir.

Marco Chan, Mantan Pilot dan Dosen Operasi Penerbangan di Buckinghamshire New University di Inggris, menjelaskan bahwa pesawat tersebut kemungkinan berada dalam badai petir yang sulit. Turbulensi seperti itu mungkin disebabkan oleh Zona Konvergensi Intertropis, sebuah wilayah yang dikenal karena badai petir yang hebat.

Insiden ini adalah kejadian mematikan pertama di Singapore Airlines dalam hampir 25 tahun, menurut perusahaan data penerbangan Cirium. Kejadian terakhir terjadi pada Oktober 2000, ketika sebuah Boeing 747 menabrak penghalang beton saat lepas landas dari landasan pacu yang salah di Taiwan dan menyebabkan kematian 83 orang.

Skytrax, Organisasi Penilaian Penerbangan Internasional, Menobatkan Singapore Airlines sebagai Maskapai Terbaik di Dunia Tahun Lalu. Turbulensi Dapat Menyebabkan Goncangan Mendadak Saat Penerbangan. Berdasarkan Data dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Terdapat 163 Cedera Serius Akibat Turbulensi dalam Penerbangan AS antara 2009 dan 2022, dengan 129 di Antaranya Menimpa Awak Kabin.

Pada Desember 2022, Beberapa Penumpang Terluka Parah ketika Penerbangan Hawaiian Airlines dari Phoenix ke Honolulu Mengalami Turbulensi Hebat. Bruce Landsberg, Mantan Ketua NTSB, Mendesak Kerja Sama yang Lebih Erat antara Maskapai Penerbangan, Meteorologis, dan Pengendali Lalu Lintas Udara untuk Berbagi Pengamatan dan Prediksi tentang Turbulensi guna Menghindari Cidera Potensial.

NTSB mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan satu perwakilan dan empat penasihat teknis untuk membantu dalam penyelidikan kecelakaan tersebut.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita