Maskapai Singapore Airlines (SIA) Mencatatkan Keuntungan Tahunan Tertinggi Selama Tahun Fiskal Yang Lalu, Didorong Oleh Permintaan Tinggi Akan Perjalanan Udara.

Maskapai Penerbangan Utama Negara Kota Melaporkan Pada Hari Rabu Bahwa Laba Bersih Tahunan Hingga Akhir Maret Meningkat Sebesar 24% Menjadi Rekor Tertinggi 2,675 Miliar Dolar Singapura (1,98 Miliar Dolar AS). Perusahaan Menyatakan Peningkatan Laba Disebabkan Oleh Meningkatnya Permintaan Untuk Perjalanan Udara, Terutama Karena Pembukaan Kembali Perbatasan di Asia Utara, Termasuk China, Hong Kong, Jepang dan Taiwan.

Penjualan Juga Mencapai Rekor Tertinggi dan Naik 7,0% Menjadi 19,01 Miliar Dolar Singapura.

Laba operasional naik sebesar 1,3% menjadi 2,73 miliar Dolar Singapura, didorong oleh penurunan biaya bahan bakar bersih.

Sejak Pandemi, Kunjungan Wisatawan Masuk ke Singapura Terus Meningkat. Jumlah Penumpang di Bandara Changi Singapura pada Kuartal Pertama 2024 Melampaui Angka Sebelum Pandemi, Sementara Lalu Lintas Udara dari dan ke Sebagian Besar Wilayah Kembali ke Level 2019 atau Bahkan Melampauinya.

Volume Penumpang Tumbuh 27% dalam Perbandingan Tahunan, Faktor Beban Grup Naik 2,6 Poin Persentase ke Tingkat Rekor Tertinggi 88%, Menurut Maskapai Penerbangan.

"Industri Penerbangan Terus Menghadapi Tantangan, Termasuk Meningkatnya Ketegangan Geopolitik, Ketidakpastian Makroekonomi, Hambatan Rantai Pasokan, dan Inflasi Tinggi di Banyak Bagian Dunia," jelas SIA.

Meskipun Menghadapi Tantangan Ini, Permintaan Untuk Perjalanan Udara Pada Periode April Hingga Juni Tetap Sehat, Tambah Perusahaan dan Mengharapkan Lonjakan Pemesanan Awal yang Kuat Untuk Asia Utara dan Asia Tenggara.