Boeing di Pengadilan: Sebuah Drama tentang Tanggung Jawab dan Keadilan

  • Hakim Mengadili Keberatan terhadap Pengakuan Bersalah Boeing setelah Jatuhnya Pesawat.
  • Kritik terhadap Kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS, Boeing Setuju untuk Membayar Denda dan Investasi Keamanan.

Eulerpool News·

Proses hukum terhadap Boeing mencapai puncak dramatis lainnya. Pada hari Jumat, Hakim Distrik AS Reed O'Connor di Fort Worth, Texas, akan membahas keberatan dari kerabat korban dua kecelakaan Boeing 737 MAX. Mereka menentang kesepakatan pabrikan pesawat Amerika tersebut untuk mengaku bersalah guna menghindari gugatan penipuan dari otoritas. Di pusat kontroversi ini adalah keraguan kerabat dan pengacara mereka terkait apakah kesepakatan tersebut cukup untuk menuntut Boeing bertanggung jawab. Keputusan tentang penerimaan pengakuan bersalah bisa dibuat pada hari Jumat, tetapi hakim membuka kemungkinan untuk mengumumkan putusan pada waktu yang lebih lambat. Boeing dan Departemen Kehakiman AS sebagian besar tetap diam, dengan yang terakhir membela kesepakatan itu sebagai adil dan tepat. Namun, para kritikus mencelanya sebagai "terlalu lunak" dan menuntut sanksi yang lebih keras terhadap perusahaan. Jaksa penuntut berargumen bahwa meskipun ada penyelidikan intensif, tidak ada bukti yang membuktikan di luar keraguan bahwa penipuan Boeing menyebabkan kecelakaan fatal tersebut. Boeing menekankan dalam pernyataannya sendiri penyesalan mereka dan berusaha untuk secara signifikan meningkatkan praktik keselamatan dan kepatuhan. Sebagai bagian dari kesepakatan, Boeing setuju untuk membayar denda hingga 487,2 juta dolar dan berinvestasi setidaknya 455 juta dolar dalam langkah-langkah keamanan selama tiga tahun. Perdebatan tentang preseden ini tidak hanya terjadi di pengadilan. Pihak lain seperti maskapai penerbangan Polandia LOT juga menyatakan keprihatinan mereka tentang kesepakatan tersebut dan menuntut hak yang sama seperti keluarga korban kecelakaan. Hakim O'Connor, yang di masa lalu sangat bersimpati dengan penderitaan keluarga korban, menganggap kasus ini sebagai salah satu kejahatan korporasi paling mematikan dalam sejarah AS. Apakah dia pada akhirnya sependapat dengan para kerabat korban dan mengambil langkah lebih lanjut terhadap Boeing, masih harus dilihat.
EULERPOOL DATA & ANALYTICS

Make smarter decisions faster with the world's premier financial data

Eulerpool Data & Analytics