Technology

X mundur dari Brasil: Musk mengkritik keras peradilan

Layanan pesan singkat X mengakhiri kegiatan bisnisnya di Brasil dan menutup perwakilannya di negara tersebut.

Eulerpool News 22 Agu 2024, 12.13

Layanan Pesan Singkat X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, secara mengejutkan mengumumkan penutupan kantornya dan penghentian semua kegiatan bisnis di Brasil. Latar belakangnya adalah konflik yang semakin memanas dengan hakim Brasil Alexandre de Moraes, anggota Mahkamah Agung. Pemilik X, Elon Musk, menuduh hakim tersebut melakukan sensor dan menyebutnya sebagai ancaman terhadap kebebasan berpendapat.

Musk menjelaskan bahwa X tetap dapat digunakan di Brasil, tetapi tidak akan mengejar aktivitas komersial lagi. Keputusan ini mengikuti perintah berulang dari hakim untuk menghapus konten tertentu di platform yang diduga menyebarkan pesan kebencian dan informasi palsu. Perselisihan antara Musk dan de Moraes telah berlangsung selama berbulan-bulan dan kini mencapai puncak baru.

Awal tahun ini, de Moraes memerintahkan X untuk memblokir beberapa akun yang dicurigai menyebarkan informasi salah selama masa jabatan mantan Presiden populis kanan Jair Bolsonaro. Musk kemudian mengumumkan aktivasi kembali akun-akun tersebut, yang memicu reaksi keras dari hakim.

De Moraes mengancam X dengan denda sebesar 20.000 dolar untuk setiap akun yang diaktifkan kembali bertentangan dengan perintah Mahkamah Agung. Dalam putusan pengadilan, ia menulis: "Jaringan sosial bukanlah wilayah tanpa hukum." Di sisi lain, Musk menyebut de Moraes dalam serangkaian pesan singkat sebagai "aib mutlak bagi keadilan" dan menekankan bahwa X tidak dapat memenuhi "permintaan rahasia sensor dan pengungkapan informasi pribadi" dari hakim tersebut.

Perkembangan ini menyoroti ketegangan yang meningkat antara perusahaan teknologi global dan otoritas pemerintah, terutama terkait masalah sensor dan kebebasan berpendapat.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita