Politics

Negara-Negara Teluk Harus Menyatakan Sikap Terhadap Konflik Israel-Iran

Arab Saudi dan negara-negara Teluk, yang sejauh ini netral dalam konflik global, mungkin terpaksa mengambil sikap karena krisis Timur Tengah.

Eulerpool News 16 Apr 2024, 15.00

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) Semakin Terpaksa Menentukan Sikap dalam Konflik Antara Israel dan Iran, Sebuah Kondisi yang Menantang Netralitas Mereka Selama Ini dalam Perselisihan Geopolitik. Meski Telah Berusaha Keras Menjaga Keseimbangan Antara Rival Regional Mereka Iran, Mitra Keamanan Utama Mereka AS, dan Israel, Mereka Mungkin Segera Dihadapkan Pada Keputusan yang Sulit.

Minggu lalu memperjelas pembalasan Iran atas serangan di Suriah yang menewaskan militer Iran tingkat tinggi, menunjukkan situasi genting negara-negara Teluk. Meskipun Arab Saudi dan UAE memberikan bantuan intelijen yang berkontribusi pada penangkalan serangan udara Iran dengan sukses, mereka menolak memperbolehkan AS dan Israel menggunakan ruang udara mereka untuk mencegat peluru kendali.

Hubungan Diplomatik antara Arab Saudi dan Iran yang Telah Diperbarui Setahun yang Lalu Oleh Perantaraan Tiongkok Mungkin Terancam oleh Perkembangan Terkini. Pasca-serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Negara-negara Teluk Khawatir Iran Mungkin Akan Menyerang Kedutaan Besar Israel di Wilayah Tersebut.

AS Mengumumkan Tidak Akan Berpartisipasi dalam Serangan Balasan Israel, Menempatkan Negara-negara Teluk dalam Posisi Sulit. Jika Konflik Meningkat dan AS Terlibat, Saudi Arabia dan UEA akan Kesulitan untuk Tetap Netral Tanpa Terancam Balasan dari Iran.

Keputusan Cara Menanggapi Krisis Juga Dipengaruhi oleh Tujuan Politik Domestik Negara-negara Teluk. Misalnya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman tidak ingin Perang Mengancam Rencana Ambisiusnya untuk Transformasi Ekonomi Saudi.

Dalam beberapa minggu terakhir, pejabat dari Arab Saudi dan UEA juga bertemu dengan perwakilan dari kelompok militan Lebanon, Hezbollah, untuk meredakan konflik mereka dengan Israel. Ini menunjukkan keinginan negara-negara Teluk untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Serangan Terbaru dan Respon Defensif Menunjukkan bahwa Kerja Sama yang Lebih Erat dengan AS Bisa Membantu Negara-negara Teluk untuk Melindungi Kedaulatannya dengan Bekerjasama dengan AS dan Tetangga-tetangganya. Namun, Sejarah Panjang Respon AS yang Tidak Memadai terhadap Agressi Iran Telah Membuat Negara-negara Teluk Berhati-hati Untuk Terlibat Dalam Konflik Kepentingan AS.

Para Ilmuwan Politik dan Pakar di UEA Menganjurkan untuk Menjauh dari Konflik dan Fokus pada Kepentingan serta Keamanan Nasional. Sikap ini Mencerminkan Kebutuhan yang Meningkat untuk Membuat Pengaturan Keamanan Sendiri, seiring dengan Semakin Banyaknya Celah dalam Perlindungan oleh AS.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita