Grup Lego mencatat rekor penjualan dan peningkatan signifikan dalam laba operasional pada paruh pertama tahun ini, karena konsumen, terutama di AS dan Eropa, semakin beralih ke set konstruksi dari produsen mainan asal Denmark tersebut meskipun ada kelesuan di industri.
Penjualan naik sebesar 13% menjadi 31 miliar kroner Denmark (4,65 miliar dolar AS). Perusahaan mengaitkan perkembangan ini dengan portofolio yang semakin beragam, setelah sekitar 300 set baru diluncurkan sejak Januari. Produk terlaris termasuk Lego Icons, Lego City, dan Lego Technic serta set bertema seperti Star Wars dan Harry Potter.
Industri mainan global telah berjuang selama berbulan-bulan dengan permintaan yang melemah karena konsumen berhati-hati dalam pengeluaran yang tidak penting di tengah inflasi yang tinggi. Menurut Circana, sebuah perusahaan yang melacak barang-barang konsumsi, sektor ini menyusut sebesar 7% pada tahun lalu. Namun, set rakitan menunjukkan perkembangan positif, bertentangan dengan tren negatif.
Kepala Keuangan Lego Jesper Andersen menjelaskan dalam sebuah konferensi telepon bahwa pasar mainan hanya turun 1% pada paruh pertama tahun ini, yang menunjukkan tanda-tanda awal pemulihan setelah penurunan tahun lalu, karena tekanan inflasi mereda.
Lego melaporkan bahwa penjualan kepada konsumen akhir meningkat sebesar 14% dan secara signifikan melampaui pasar mainan. Namun di Amerika Serikat, produsen mainan Mattel dan Hasbro melaporkan penurunan penjualan untuk paruh pertama tahun ini bulan lalu.
Portofolio kami tetap relevan untuk semua kelompok usia dan minat, yang mendorong permintaan signifikan di semua pasar," kata CEO Lego Niels B. Christiansen. Laba bersih perusahaan naik 16% menjadi 6 miliar Kroner, sementara laba operasi naik 26% menjadi 8,1 miliar Kroner, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2020.
Perusahaan menginvestasikan 4,5 miliar krona untuk membangun pabrik baru dan memperluas fasilitas serta kantor. Lego membuka pusat distribusi baru di Belgia, sementara pembangunan pabrik baru di Vietnam dan Virginia terus berlanjut. Fasilitas ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025 dan 2027.
Pada saat yang sama, kapasitas di pabrik-pabrik yang sudah ada di Meksiko, Hongaria, dan Tiongkok terus diperluas. Sejak Januari, Lego telah membuka 41 toko baru dan berencana mempercepat pengeluaran untuk ritel, digitalisasi, dan keberlanjutan pada paruh kedua tahun ini.
Untuk keseluruhan tahun, Lego mengharapkan pertumbuhan penjualan satu digit yang melampaui pasar mainan global, sementara laba bersih kemungkinan akan turun sedikit karena pengeluaran yang lebih tinggi.
