Business

AB InBev Menghadapi Kontroversi Bud Light

AB InBev meningkatkan laba yang disesuaikan dari 1,3 menjadi 1,5 miliar Dolar.

Eulerpool News 8 Mei 2024, 19.01

Anheuser-Busch InBev, Konglomerat Pembuat Bir Terbesar di Dunia yang Meliputi Merek seperti Stella Artois dan Budweiser, Mengalami Penurunan Volume yang Lebih Kecil dari Perkiraan di Kuartal Pertama dan Menegaskan Kembali Prognosis Tahunannya Setelah Tren Positif Selama Tiga Bulan.

Pada hari Rabu, pabrik bir tersebut melaporkan penurunan volume sebesar 0,6% dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 1,0%, yang didasarkan pada estimasi dari 17 broker yang dipublikasikan pada tanggal 15 April. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, volume turun sebesar 2,6%.

Khususnya di USA, Volume Organik Menurun 9,9%, Sebagian Besar Karena Pengaruh Penjualan Bud Light ke Penjual Eceran. Sejak April 2023, Penjualan di Wilayah Tersebut Bergumul, Setelah Dylan Mulvaney, Seorang Bintang Media Sosial Transgender, Membuat Postingan Tentang Sebuah Kaleng Bud Light Personalisasi yang Dikirimkan Kepadanya oleh Pembuat Bir Sebagai Hadiah. Ini Memicu Boikot yang Berdampak pada Penjualan Bud Light dan Merek Lain.

Meskipun demikian, penjualan di wilayah tersebut turun sebesar 9,1%, dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan sebesar 12% menurut konsensus Visible Alpha.

Labar Bersih untuk Kuartal Ini Adalah 1,09 Miliar Dolar, Dibandingkan dengan 1,64 Miliar Dolar Pada Tahun Sebelumnya. Angka Ini Berada di Bawah Ekspektasi Pasar Sebesar 1,17 Miliar Dolar, Berdasarkan Estimasi dari 15 Analis Menurut Visible Alpha. Penurunan yang Lebih Dalam dari yang Diperkirakan Ini Dipicu oleh Biaya Keuangan yang Tidak Terduga dan Dampak dari Hiperinflasi.

Pada Basis yang Disesuaikan, Laba Bersih Meningkat Menjadi 1,51 Miliar Dolar dari 1,31 Miliar Dolar.

Penjualan untuk kuartal ini meningkat menjadi 14,55 miliar dolar dari 14,21 miliar dolar pada tahun sebelumnya.

Perusahaan mencatat pertumbuhan penjualan organik sebesar 2,6%, sesuai dengan konsensus pasar yang telah disusun oleh firma tersebut.

EBITDA yang dinormalisasi naik 5,4% menjadi 4,99 miliar dolar, dibandingkan dengan ekspektasi pasar atas pertumbuhan sebesar 1,9%.

AB InBev mengharapkan pertumbuhan EBITDA pada tahun 2024 sejalan dengan proyeksi jangka panjang antara 4% dan 8%.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita