Nissan Motor Telah Menurunkan Proyeksi Keuntungan untuk Tahun Fiskal yang Telah Berakhir dan Gagal Memenuhi Harapan Analis Karena Produsen Mobil Tersebut Menjual Lebih Sedikit Kendaraan dari yang Diperkirakan Sebelumnya Akibat Persaingan yang Meningkat.
Untuk tahun fiskal yang berakhir di bulan Maret, produsen mobil Jepang ini kini memperkirakan laba bersih sebesar 370 miliar Yen (sekitar 2,39 miliar dolar AS), yang menunjukkan peningkatan sebesar 67%, namun masih di bawah prediksi sebelumnya sebesar 390 miliar Yen. Analis yang disurvei oleh FactSet telah memperkirakan laba bersih sebesar 403,9 miliar Yen.
Nissan Mengumumkan Bahwa Penjualan Diprediksi Naik 19% Menjadi 12,6 Triliun Yen, Masih Di Bawah Estimasi Sebelumnya 13 Triliun Yen. Produsen Mobil Tersebut Menjual 3,44 Juta Kendaraan Pada Tahun Fiskal Yang Lalu, Kurang dari yang Diperkirakan. Pada Februari, Perusahaan Ini Telah Menurunkan Proyeksi Penjualan Globalnya Untuk Tahun Fiskal Dari 3,7 Juta Menjadi 3,55 Juta Unit, Mengaitkannya Dengan Masalah Logistik dan Persaingan yang Meningkat.
Direktur Nissan Makoto Uchida menyatakan pada hari Jumat bahwa permintaan terhadap mobil telah menurun, yang mempersulit lingkungan operasional. Bulan lalu, produsen mobil tersebut mengumumkan akan menghadirkan 30 model baru dalam waktu tiga tahun, termasuk 16 model elektrifikasi, ke pasar dan meningkatkan total penjualan hingga 1 juta unit untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik.
Pada hari Jumat, Nissan mengatakan akan meningkatkan kerjasama dengan para pemasok untuk mencapai tujuan ini. Perusahaan tersebut sedang merancang ulang strategi globalnya setelah diumumkannya restrukturisasi aliansinya dengan Renault dan Mitsubishi Motors pada bulan Februari tahun lalu. Nissan dan Honda Motor mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan mempertimbangkan kemungkinan untuk berkolaborasi dalam kendaraan listrik, komponen inti, dan perangkat lunaknya.