Antara Angan-angan dan Realitas: Johnson Matthey dalam Transisi

Bahan bakar fosil dan perusahaan industri menghadapi pertanyaan sentral, apakah investasi miliaran dalam cabang bisnis baru yang "lebih bersih" masuk akal atau apakah lebih bijaksana untuk memaksimalkan keuntungan dari bisnis yang ada, meskipun menurun. Contoh lain yang menunjukkan tantangan keputusan ini adalah kelompok perusahaan Inggris berusia 207 tahun, Johnson Matthey. Transformasi perusahaan ini menunjukkan bagaimana ide-ide yang baik dapat berakhir menjadi kegagalan yang mahal. Pemegang saham terbesar, Standard Investments, baru-baru ini mengkritik perusahaan atas investasi signifikan di bidang pertumbuhan yang "belum terbukti." Tekanan terhadap Johnson Matthey dapat dimengerti: Berdasarkan data FactSet, saham perusahaan diperdagangkan seperlima lebih rendah dibandingkan pesaing berdasarkan rasio nilai perusahaan diharapkan-Ebitda. Perusahaan ini dikenal terutama untuk bisnis intinya, katalis, yang meskipun menghadapi tantangan di sektor otomotif, tetap menghasilkan arus kas yang tinggi. Hingga 2031 setidaknya 4,5 miliar poundsterling arus kas diharapkan dari bidang ini. Masalahnya adalah katalis dapat menjadi tidak relevan dengan peralihan ke kendaraan listrik. Liam Condon, yang menjabat sebagai CEO sejak 2022, berfokus pada teknologi baru seperti hidrogen "bersih," yang membutuhkan investasi awal yang signifikan. Sejak April 2021, perusahaan telah membakar 135 juta poundsterling dalam bentuk kas, tanpa memperhitungkan penjualan aset, menurut perkiraan Standard. Bagian paling kritis adalah divisi hidrogen, yang sejak tahun fiskal 2022 telah menghabiskan 310 juta poundsterling. Namun, pasar untuk hidrogen bersih terhenti. Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk stabilisasi, termasuk menunda awal produksi di pabrik komponen hidrogen di Inggris, kesabaran para pemegang saham tetap diuji. Pengeluaran modal diharapkan akan dikurangi dalam beberapa tahun mendatang dan stabilisasi generasi arus kas, menurut Lacie Midgley dari Panmure Liberum. Peringatan tentang investasi menyakitkan di masa lalu, seperti dalam produksi katoda untuk baterai listrik dengan penghapusan sebesar 363 juta poundsterling, sangat diperhatikan. Perusahaan-perusahaan seperti BP telah belajar bahwa kesabaran terhadap "istana di udara untuk masa depan" dari transisi energi cepat memudar, tidak peduli seberapa visioner rencananya.