Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇯🇵

Jepang Inflasi Sewa

Harga saham

0,3 %
Perubanan +/-
+0 %
Perubahan %
+0 %

Nilai inflasi sewa saat ini di Jepang adalah 0,3 %. Inflasi Sewa di Jepang turun menjadi 0,3 % pada 1/8/2024, setelah sebelumnya 0,3 % pada 1/7/2024. Dari 1/1/1971 hingga 1/9/2024, rata-rata GDP di Jepang adalah 2,41 %. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/7/1975 dengan 11,90 %, sementara nilai terendah tercatat pada 1/11/2006 dengan -0,40 %.

Sumber: Ministry of Internal Affairs & Communications

Inflasi Sewa

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Inflasi Sewa

Inflasi Sewa Sejarah

TanggalNilai
1/8/20240,3 %
1/7/20240,3 %
1/6/20240,3 %
1/5/20240,2 %
1/4/20240,2 %
1/3/20240,2 %
1/2/20240,2 %
1/1/20240,2 %
1/12/20230,1 %
1/11/20230,1 %
1
2
3
4
5
...
44

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Inflasi Sewa

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇯🇵
CPI Inti
2,1 %2,4 %Bulanan
🇯🇵
CPI Transport
97,4 points97,6 pointsBulanan
🇯🇵
Deflator PDB
106,4 points109 pointsKuartal
🇯🇵
Ekspektasi inflasi
2,4 %2,4 %Kuartal
🇯🇵
Harga Ekspor
134,6 points136,9 pointsBulanan
🇯🇵
Harga impor
166,9 points163,8 pointsBulanan
🇯🇵
Harga Produsen
121,2 points120,8 pointsBulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen (CPI)
108,1 points107,7 pointsBulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Inti
107,5 points107,1 pointsBulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Inti Tokyo
1,8 %2 %Bulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Tokyo
2,3 %2,2 %Bulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Tokyo tanpa Makanan dan Energi
1,5 %1,8 %Bulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen untuk Perumahan dan Biaya Tambahan
103,2 points103,1 pointsBulanan
🇯🇵
Inflasi bahan makanan
3,6 %4,1 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Barang
3,8 %3,9 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Harga Produsen Bulanan (MoM)
0,7 %0,5 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Jasa
1,3 %1,4 %Bulanan
🇯🇵
Perubahan Harga Produsen
2,4 %1,1 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat inflasi
2,5 %3 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat Inflasi Bulanan
0,5 %0,2 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat inflasi inti
2,5 %2,2 %Bulanan

Di Jepang, Inflasi Sewa merujuk pada perubahan harga tahunan dari sewa aktual untuk perumahan, termasuk sewa imputasi. Ini mencakup hampir 18 persen dari CPI Jepang.

Apa itu Inflasi Sewa

Rent Inflasi, atau yang sering disebut dengan inflasi sewa, merupakan salah satu komponen penting dalam ekonomi makro yang mempengaruhi berbagai sektor ekonomi, termasuk properti, pasar tenaga kerja, dan daya beli konsumen. Eulerpool, sebagai platform profesional dalam menampilkan data ekonomi makro, menyajikan informasi lengkap mengenai fenomena ini. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang apa itu rent inflasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dampaknya terhadap perekonomian, serta pentingnya pemantauan tren rent inflasi bagi pelaku ekonomi dan pembuat kebijakan di Indonesia. Rent Inflasi merujuk pada kenaikan harga sewa properti dari waktu ke waktu. Ini adalah bagian integral dari indeks harga konsumen (IHK) karena biaya perumahan merupakan salah satu komponen terbesar dalam penghitungan IHK di banyak negara, termasuk Indonesia. Rent inflasi memainkan peran kunci dalam menentukan tingkat inflasi keseluruhan, yang pada gilirannya mempengaruhi keputusan kebijakan moneter oleh bank sentral. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi rent inflasi adalah permintaan dan penawaran di pasar properti. Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat seringkali meningkatkan permintaan akan hunian di area perkotaan, meningkatkan harga sewa. Di sisi lain, pasokan properti mungkin tidak selalu mampu mengimbangi lonjakan permintaan tersebut, baik karena keterbatasan lahan, peraturan yang ketat, ataupun kendala dalam pembangunan. Selain itu, tingkat suku bunga juga berperan penting dalam mempengaruhi rent inflasi. Ketika suku bunga rendah, orang cenderung lebih mudah mendapatkan kredit perumahan, yang meningkatkan permintaan untuk beli properti dan mengurangi permintaan untuk sewa. Sebaliknya, suku bunga tinggi biasanya menyebabkan meningkatnya biaya pinjaman, sehingga banyak orang memilih untuk menyewa daripada membeli properti, yang dapat mendorong rent inflasi. Inflasi secara umum juga mempengaruhi rent inflasi. Ketika harga barang dan jasa naik, pemilik properti mungkin menaikkan harga sewa untuk mengimbangi meningkatnya biaya pemeliharaan dan operasional. Ini menciptakan lingkaran setan di mana inflasi umum dan rent inflasi saling memperkuat. Kebijakan pemerintah dan peraturan terkait juga memiliki dampak signifikan terhadap rent inflasi. Misalnya, kebijakan kontrol sewa (rent control) yang bertujuan untuk melindungi penyewa dari kenaikan harga sewa yang berlebihan dapat membantu menekan rent inflasi. Namun, kebijakan semacam ini juga memiliki sisi negatif, seperti mengurangi insentif bagi pemilik properti untuk memelihara atau memperbaiki properti mereka, yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas perumahan. Dampak dari rent inflasi tidak bisa dianggap remeh. Bagi rumah tangga, kenaikan harga sewa dapat mengurangi penghasilan yang tersedia untuk pengeluaran lain, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan. Ini bisa menurunkan standar hidup dan meningkatkan ketidakstabilan keuangan. Bagi perekonomian, rent inflasi yang tinggi dapat membatasi mobilitas tenaga kerja karena orang-orang mungkin enggan berpindah ke daerah dengan biaya sewa yang tinggi, meskipun daerah tersebut memiliki lebih banyak peluang kerja. Selain itu, rent inflasi memiliki implikasi penting bagi kebijakan moneter. Bank sentral, seperti Bank Indonesia, menggunakan data inflasi dalam pengambilan keputusan mengenai suku bunga. Tingkat inflasi yang tinggi, termasuk rent inflasi, mungkin mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga guna menekan inflasi. Sebaliknya, inflasi yang rendah dapat mendorong penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk pelaku pasar properti, pemantauan rent inflasi sangat esensial. Peningkatan atau penurunan harga sewa dapat mempengaruhi keputusan investasi, pengelolaan properti, dan perencanaan keuangan. Misalnya, investor properti perlu memahami tren rent inflasi untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual properti, serta untuk mengatur strategi penetapan harga sewa. Pentingnya data rent inflasi juga dirasakan oleh pemerintah dalam menyusun dan mengimplementasikan kebijakan perumahan. Dengan memahami tren rent inflasi, pemerintah dapat mengidentifikasi kebutuhan akan intervensi, baik melalui penyediaan lebih banyak perumahan sosial, penetapan kebijakan kontrol sewa, atau insentif bagi pengembang untuk membangun lebih banyak properti. Di Eulerpool, kami menyediakan data komprehensif mengenai rent inflasi, termasuk tren historis, analisis regional, serta proyeksi masa depan. Data ini difasilitasi melalui teknologi canggih dan analisis mendalam yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan gambaran yang akurat dan terkini tentang kondisi pasar. Dengan memanfaatkan data dari Eulerpool, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan strategis dalam berbagai bidang mulai dari investasi, perencanaan keuangan, hingga pembuatan kebijakan. Kesimpulannya, rent inflasi adalah elemen penting dalam perekonomian yang memiliki dampak luas baik bagi individu, pelaku bisnis, maupun pemerintah. Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rent inflasi dan dampaknya terhadap perekonomian dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis. Eulerpool sebagai platform terpercaya dalam menampilkan data ekonomi makro, berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat dan relevan guna mendukung para pengguna dalam menghadapi dinamika rent inflasi dengan lebih efektif.