Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
Mulai dari 2 € Kepulauan Faroe Indeks Harga Konsumen (IHK)
Harga saham
Nilai saat ini dari Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kepulauan Faroe adalah 143 poin. Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kepulauan Faroe meningkat menjadi 143 poin pada 1/3/2024, setelah sebelumnya berada di 142,3 poin pada 1/12/2023. Dari 1/3/1988 hingga 1/3/2024, rata-rata PDB di Kepulauan Faroe adalah 128,96 poin. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/12/2000 dengan 193,80 poin, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/12/2001 dengan 99,30 poin.
Indeks Harga Konsumen (IHK) ·
3 Tahun
5 Tahun
10 Tahun
25 tahun
Max
Indeks Harga Konsumen (CPI) | |
---|---|
1/3/1988 | 117,10 points |
1/6/1988 | 117,00 points |
1/9/1988 | 118,30 points |
1/12/1988 | 122,20 points |
1/3/1989 | 121,30 points |
1/6/1989 | 124,00 points |
1/9/1989 | 127,40 points |
1/12/1989 | 131,40 points |
1/3/1990 | 130,50 points |
1/6/1990 | 131,50 points |
1/9/1990 | 132,70 points |
1/12/1990 | 135,30 points |
1/3/1991 | 135,70 points |
1/6/1991 | 135,70 points |
1/9/1991 | 137,00 points |
1/12/1991 | 141,90 points |
1/3/1992 | 140,60 points |
1/6/1992 | 139,10 points |
1/9/1992 | 139,50 points |
1/12/1992 | 140,40 points |
1/3/1993 | 138,70 points |
1/6/1993 | 147,90 points |
1/9/1993 | 150,00 points |
1/12/1993 | 149,60 points |
1/3/1994 | 148,30 points |
1/6/1994 | 149,00 points |
1/9/1994 | 151,70 points |
1/12/1994 | 155,20 points |
1/3/1995 | 153,80 points |
1/6/1995 | 155,70 points |
1/9/1995 | 157,80 points |
1/12/1995 | 157,90 points |
1/3/1996 | 157,80 points |
1/6/1996 | 158,50 points |
1/9/1996 | 160,10 points |
1/12/1996 | 164,20 points |
1/3/1997 | 163,10 points |
1/6/1997 | 162,90 points |
1/9/1997 | 163,90 points |
1/12/1997 | 168,50 points |
1/3/1998 | 168,60 points |
1/6/1998 | 170,30 points |
1/9/1998 | 172,40 points |
1/12/1998 | 176,20 points |
1/3/1999 | 176,40 points |
1/6/1999 | 179,90 points |
1/9/1999 | 183,10 points |
1/12/1999 | 184,20 points |
1/3/2000 | 183,90 points |
1/6/2000 | 186,70 points |
1/9/2000 | 188,70 points |
1/12/2000 | 193,80 points |
1/3/2001 | 100,00 points |
1/6/2001 | 100,50 points |
1/9/2001 | 100,00 points |
1/12/2001 | 99,30 points |
1/3/2002 | 99,60 points |
1/6/2002 | 100,50 points |
1/9/2002 | 100,70 points |
1/12/2002 | 101,00 points |
1/3/2003 | 101,90 points |
1/6/2003 | 102,00 points |
1/9/2003 | 101,50 points |
1/12/2003 | 101,50 points |
1/3/2004 | 101,50 points |
1/6/2004 | 102,20 points |
1/9/2004 | 102,50 points |
1/12/2004 | 103,30 points |
1/3/2005 | 103,60 points |
1/6/2005 | 103,90 points |
1/9/2005 | 105,10 points |
1/12/2005 | 105,10 points |
1/3/2006 | 104,50 points |
1/6/2006 | 106,20 points |
1/9/2006 | 106,70 points |
1/12/2006 | 106,50 points |
1/3/2007 | 107,50 points |
1/6/2007 | 109,10 points |
1/9/2007 | 110,20 points |
1/12/2007 | 112,30 points |
1/3/2008 | 113,90 points |
1/6/2008 | 116,40 points |
1/9/2008 | 119,00 points |
1/12/2008 | 117,50 points |
1/3/2009 | 116,10 points |
1/6/2009 | 115,40 points |
1/9/2009 | 115,40 points |
1/12/2009 | 115,00 points |
1/3/2010 | 115,20 points |
1/6/2010 | 115,90 points |
1/9/2010 | 116,20 points |
1/12/2010 | 116,30 points |
1/3/2011 | 117,90 points |
1/6/2011 | 118,40 points |
1/9/2011 | 118,40 points |
1/12/2011 | 119,40 points |
1/3/2012 | 120,60 points |
1/6/2012 | 121,00 points |
1/9/2012 | 121,30 points |
1/12/2012 | 121,40 points |
1/3/2013 | 121,30 points |
1/6/2013 | 120,60 points |
1/9/2013 | 120,00 points |
1/12/2013 | 119,40 points |
1/3/2014 | 119,20 points |
1/6/2014 | 119,20 points |
1/9/2014 | 119,30 points |
1/12/2014 | 118,70 points |
1/3/2015 | 117,20 points |
1/6/2015 | 117,70 points |
1/9/2015 | 117,00 points |
1/12/2015 | 116,40 points |
1/3/2016 | 116,10 points |
1/6/2016 | 116,60 points |
1/9/2016 | 117,00 points |
1/12/2016 | 117,30 points |
1/3/2017 | 117,50 points |
1/6/2017 | 118,10 points |
1/9/2017 | 117,90 points |
1/12/2017 | 118,40 points |
1/3/2018 | 118,60 points |
1/6/2018 | 118,80 points |
1/9/2018 | 119,90 points |
1/12/2018 | 120,30 points |
1/3/2019 | 120,00 points |
1/6/2019 | 120,90 points |
1/9/2019 | 121,00 points |
1/12/2019 | 122,10 points |
1/3/2020 | 121,90 points |
1/6/2020 | 120,80 points |
1/9/2020 | 121,20 points |
1/12/2020 | 121,60 points |
1/3/2021 | 123,20 points |
1/6/2021 | 124,60 points |
1/9/2021 | 124,90 points |
1/12/2021 | 125,80 points |
1/3/2022 | 128,60 points |
1/6/2022 | 133,60 points |
1/9/2022 | 135,90 points |
1/12/2022 | 138,50 points |
1/3/2023 | 139,30 points |
1/6/2023 | 139,50 points |
1/9/2023 | 140,90 points |
1/12/2023 | 142,30 points |
1/3/2024 | 143,00 points |
Indeks Harga Konsumen (IHK) Sejarah
Tanggal | Nilai |
---|---|
1/3/2024 | 143 poin |
1/12/2023 | 142,3 poin |
1/9/2023 | 140,9 poin |
1/6/2023 | 139,5 poin |
1/3/2023 | 139,3 poin |
1/12/2022 | 138,5 poin |
1/9/2022 | 135,9 poin |
1/6/2022 | 133,6 poin |
1/3/2022 | 128,6 poin |
1/12/2021 | 125,8 poin |
Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Indeks Harga Konsumen (IHK)
Nama | Saat ini | Sebelumnya | Frekuensi |
---|---|---|---|
🇫🇴 Inflasi bahan makanan | 3,2 % | 4 % | Kuartal |
🇫🇴 Tingkat inflasi | 2,6 % | 2,8 % | Kuartal |
🇫🇴 Tingkat Inflasi Bulanan | 0,5 % | 0,5 % | Kuartal |
Di Kepulauan Faroe, kategori terpenting dalam indeks harga konsumen adalah makanan dan minuman non-alkohol (20 persen dari total bobot), perumahan dan utilitas (18 persen), transportasi (14 persen), serta rekreasi dan budaya (11 persen). Barang dan jasa lainnya menyumbang 8 persen; perabotan dan peralatan rumah tangga sebesar 8 persen; dan pakaian serta alas kaki sebesar 6 persen. Indeks ini juga mencakup: komunikasi (5 persen); minuman beralkohol dan tembakau (5 persen); restoran dan hotel (3 persen); dan kesehatan (2 persen).
Makroseiten untuk negara lain di Eropa
- 🇦🇱Albania
- 🇦🇹Austria
- 🇧🇾Belarus
- 🇧🇪Belgia
- 🇧🇦Bosnia dan Herzegovina
- 🇧🇬Bulgaria
- 🇭🇷Kroasia
- 🇨🇾Siprus
- 🇨🇿Republik Ceko
- 🇩🇰Denmark
- 🇪🇪Estonia
- 🇫🇮Finlandia
- 🇫🇷Prancis
- 🇩🇪Jerman
- 🇬🇷Yunani
- 🇭🇺Hongaria
- 🇮🇸Pulau
- 🇮🇪Irlandia
- 🇮🇹Italia
- 🇽🇰Kosovo
- 🇱🇻Latvia
- 🇱🇮Liechtenstein
- 🇱🇹Lituania
- 🇱🇺Luxembourg
- 🇲🇰Makedonia Utara
- 🇲🇹Malta
- 🇲🇩Moldau
- 🇲🇨Monaco
- 🇲🇪Montenegro
- 🇳🇱Belanda
- 🇳🇴Norwegia
- 🇵🇱Polandia
- 🇵🇹Portugal
- 🇷🇴Rumania
- 🇷🇺Rusia
- 🇷🇸Serbia
- 🇸🇰Slowakia
- 🇸🇮Slovenia
- 🇪🇸Spanyol
- 🇸🇪Swedia
- 🇨🇭Swiss
- 🇺🇦Ukraina
- 🇬🇧Inggris Raya
- 🇦🇩Andorra
Apa itu Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indikator ekonomi makro yang krusial dalam memahami kesehatan ekonomi suatu negara adalah Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index, CPI). Pada artikel ini, kami dari Eulerpool, sebagai situs profesional yang menampilkan data ekonomi makro, akan menjelaskan secara mendalam tentang CPI, bagaimana cara menghitungnya, implikasi ekonomi yang digambarkannya, serta pentingnya bagi berbagai pemangku kepentingan ekonomi di Indonesia. Indeks Harga Konsumen (CPI) adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan perubahan rata-rata harga yang dibayar oleh konsumen untuk sekelompok barang dan jasa tertentu dari waktu ke waktu. CPI diukur dengan membandingkan biaya sekelompok barang dan jasa yang konsisten dari waktu ke waktu, sehingga mencerminkan tingkat inflasi yang terjadi dalam perekonomian suatu negara. Inflasi sendiri merupakan peningkatan beban biaya untuk barang dan jasa di suatu ekonomi yang mengakibatkan penurunan daya beli uang. Penghitungan CPI melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, Biro Statistik Nasional, dalam konteks Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS), memilih 'keranjang barang dan jasa'. Keranjang ini mencerminkan pola konsumsi rumah tangga yang representatif di suatu negara. Keranjang ini meliputi berbagai kategori seperti pangan, perumahan, pakaian, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Barang dan jasa yang dipilih diperbarui secara periodik untuk memastikan bahwa keranjang tersebut tetap relevan dengan perubahan pola konsumsi. Setelah keranjang barang dan jasa didefinisikan, BPS akan melakukan survei harga secara berkala pada barang dan jasa dalam keranjang itu. Harga yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk menghitung indeks harga saat ini dibandingkan dengan indeks harga pada tahun dasar yang dipilih sebagai referensi. Tahun dasar ini umumnya merupakan tahun yang dianggap stabil dari segi ekonomi dan pola konsumsi. Formula untuk menghitung CPI adalah dengan membagi total harga barang dan jasa pada periode waktu tertentu dengan total harga pada tahun dasar, dan kemudian dikalikan dengan 100. Salah satu penerapan utama CPI adalah sebagai alat pengukur inflasi. Inflasi dapat berdampak signifikan pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Inflasi yang moderat mungkin mencerminkan ekonomi yang sehat dan berkembang, sementara inflasi yang tinggi dapat mengindikasikan masalah ekonomi yang serius. Oleh karena itu, pengendalian inflasi menjadi prioritas utama dalam kebijakan ekonomi setiap negara. Dalam hal ini, CPI menjadi alat vital bagi pemerintah dan bank sentral dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiskal. Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter negara, menggunakan data CPI untuk menentukan kebijakan suku bunga. Ketika inflasi yang diukur oleh CPI meningkat, Bank Indonesia mungkin akan menaikkan suku bunga untuk meredam pertumbuhan permintaan dan mencegah ekonomi dari overheating. Sebaliknya, ketika inflasi menurun, bank sentral mungkin akan menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini adalah bagian dari strategi pengendalian inflasi yang dikenal sebagai kebijakan moneter. Di sisi lain, CPI juga memiliki implikasi penting bagi pelaku bisnis dan konsumen. Untuk pelaku bisnis, informasi tentang CPI membantu dalam perencanaan biaya produksi dan penyusunan strategi harga. Contoh sederhana adalah bagaimana perusahaan dapat menyesuaikan harga jual produk mereka dengan setiap kenaikan harga bahan baku agar tetap memperoleh margin keuntungan yang sehat. Selain itu, perusahaan sering menggunakan data CPI saat merancang kesepakatan kontrak jangka panjang, terutama dalam hal penyesuaian harga berdasarkan tingkat inflasi yang diukur oleh CPI. Bagi konsumen, CPI memberikan gambaran tentang tingkat kenaikan harga yang mereka hadapi sehari-hari. Jika CPI meningkat, berarti konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan barang dan jasa yang sama. Hal ini berdampak langsung pada daya beli mereka. Oleh karena itu, pemahaman mengenai CPI dapat membantu konsumen dalam merencanakan anggaran rumah tangga mereka dengan lebih baik. Selain itu, CPI juga menjadi referensi penting bagi penentuan kenaikan gaji, tunjangan sosial, dan penyesuaian pensiun. Misalnya, pemerintah sering menggunakan CPI sebagai acuan dalam menentukan kenaikan upah minimum, tunjangan sosial seperti dana pensiun, dan bantuan lainnya. Penyesuaian ini diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil. Secara global, perbandingan CPI antar negara juga memberikan gambaran komparatif tentang tingkat inflasi global dan daya saing ekonomi suatu negara. Investor internasional sering kali memperhatikan CPI sebagai salah satu indikator risiko ekonomi ketika mereka mempertimbangkan investasi di pasar tertentu. Negara dengan inflasi yang terkendali umumnya dianggap lebih stabil dan menarik bagi investasi. Demikianlah penjelasan mendalam mengenai Indeks Harga Konsumen (CPI). Melalui pemahaman yang lebih baik tentang CPI, diharapkan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku bisnis, maupun konsumen, dapat membuat keputusan ekonomi yang lebih bijaksana. Eulerpool berkomitmen untuk menyediakan data ekonomi makro yang akurat dan terkini, guna mendukung analisis ekonomi yang komprehensif. Bagi para pengunjung situs kami, pemahaman tentang berbagai indikator ekonomi seperti CPI akan membantu untuk menggali wawasan yang relevan dalam menghadapi dinamika perekonomian global.