Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇷🇸

Serbia Biaya Tenaga Kerja

Harga saham

107,5 poin
Perubanan +/-
+2,96 poin
Perubahan %
+2,79 %

Nilai Biaya Tenaga Kerja saat ini di Serbia adalah 107,5 poin. Biaya Tenaga Kerja di Serbia meningkat menjadi 107,5 poin pada 1/11/2023, setelah sebelumnya mencapai 104,54 poin pada 1/10/2023. Dari 1/1/2005 hingga 1/12/2023, rata-rata GDP di Serbia adalah 91,20 poin. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/4/2020 dengan 133,45 poin, sementara nilai terendah dicatat pada 1/9/2013 dengan 63,61 poin.

Sumber: Statistical Office of the Republic of Serbia

Biaya Tenaga Kerja

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Biaya tenaga kerja

Biaya Tenaga Kerja Sejarah

TanggalNilai
1/11/2023107,5 poin
1/10/2023104,54 poin
1/9/2023107,16 poin
1/8/2023112,74 poin
1/7/2023112,41 poin
1/6/2023111,98 poin
1/5/2023112,57 poin
1/4/2023108,87 poin
1/3/2023100,92 poin
1/2/2023108,2 poin
1
2
3
4
5
...
23

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Biaya Tenaga Kerja

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇷🇸
Gaji
100.17 RSD/Month96.614 RSD/MonthBulanan
🇷🇸
Orang yang menganggur
299.1 393.096 Bulanan
🇷🇸
Pekerja
2,872 Juta. 2,87 Juta. Kuartal
🇷🇸
pertumbuhan upah
16,2 %15,3 %Bulanan
🇷🇸
Populasi
6,66 Juta. 6,8 Juta. Tahunan
🇷🇸
Tingkat Keterlibatan Kerja
50,9 %50,5 %Kuartal
🇷🇸
Tingkat partisipasi tenaga kerja
56,2 %55,6 %Kuartal
🇷🇸
Tingkat Pengangguran
9,4 %9,1 %Kuartal
🇷🇸
Tingkat Pengangguran Pemuda
26 %24,9 %Kuartal
🇷🇸
Upah minimum
543,64 EUR/Month460,57 EUR/MonthKuartal
🇷🇸
Usia Pensiun Pria
65 Years65 YearsTahunan
🇷🇸
Usia Pensiun Wanita
63,67 Years63,5 YearsTahunan

Apa itu Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah salah satu aspek paling kritis dalam analisis makroekonomi, dan memahami dinamika di balik biaya tenaga kerja sangat penting bagi perusahaan dan pembuat kebijakan ekonomi. Eulerpool, sebagai situs web profesional yang menampilkan data ekonomi makro, menyediakan wawasan komprehensif mengenai berbagai elemen yang mempengaruhi biaya tenaga kerja di Indonesia dan internasional. Di Indonesia, biaya tenaga kerja memainkan peran signifikan dalam menentukan daya saing ekonomi. Biaya ini mencakup berbagai komponen seperti gaji pokok, tunjangan, insentif, dan biaya pelatihan karyawan. Selain itu, biaya tenaga kerja juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah tentang upah minimum, kontribusi asuransi sosial, dan regulasi ketenagakerjaan lainnya. Dengan meningkatnya globalisasi dan persaingan internasional, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mampu mengelola biaya tenaga kerja dengan efisien untuk tetap kompetitif. Gaji pokok merupakan komponen utama dari biaya tenaga kerja. Tingkat gaji pokok biasanya ditentukan oleh pasar tenaga kerja, jenis pekerjaan, dan tingkat keterampilan yang dibutuhkan. Di beberapa sektor, seperti teknologi informasi dan perbankan, gaji pokok cenderung lebih tinggi dibandingkan sektor-sektor lain seperti manufaktur atau pertanian. Perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu memperhatikan tren gaji pokok ini untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja berkualitas. Seiring dengan gaji pokok, tunjangan dan manfaat lainnya juga mempengaruhi total biaya tenaga kerja. Tunjangan bisa berupa uang makan, transportasi, hingga asuransi kesehatan. Beberapa perusahaan juga menyediakan program pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas. Meskipun ini menambah biaya awal, investasi dalam pelatihan karyawan dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam bentuk peningkatan produktivitas dan retensi karyawan. Selain dari komponen yang dibayarkan secara langsung, biaya tenaga kerja juga mencakup kontribusi ke asuransi sosial dan dana pensiun yang diwajibkan oleh pemerintah. Di Indonesia, perusahaan diwajibkan untuk memberikan kontribusi ke BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Biaya ini, meskipun dianggap sebagai beban tambahan bagi perusahaan, memberikan jaminan sosial dan kesehatan yang penting bagi tenaga kerja, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan loyalitas karyawan. Kebijakan upah minimum juga menjadi faktor penting dalam menentukan biaya tenaga kerja. Pemerintah Indonesia secara rutin menetapkan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan. Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan pekerja, namun juga mempengaruhi struktur biaya perusahaan. Kenaikan upah minimum biasanya diikuti oleh penyesuaian biaya operasional perusahaan, yang dapat mempengaruhi harga produk dan jasa. Faktor eksternal seperti inflasi dan perubahan nilai tukar juga mempengaruhi biaya tenaga kerja. Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli karyawan, mendesak perusahaan untuk menaikkan gaji agar tetap kompetitif. Selain itu, fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi biaya tenaga kerja, terutama bagi perusahaan yang beroperasi secara internasional atau memiliki ketergantungan pada bahan baku impor. Perusahaan harus memonitor dan mengelola risiko ini untuk menjaga stabilitas biaya tenaga kerja. Tidak hanya di sektor swasta, sektor publik juga berperan dalam menentukan struktur biaya tenaga kerja. Pemerintah sebagai pemberi kerja terbesar di Indonesia memiliki sistem penggajian dan tunjangan yang spesifik untuk pegawai negeri sipil (PNS). Struktur gaji PNS biasanya ditentukan berdasarkan golongan dan masa kerja, dengan tambahan tunjangan kinerja dan fasilitas lainnya. Biaya tenaga kerja di sektor publik ini juga mempengaruhi anggaran negara dan kebijakan fiskal pemerintah. Implikasi biaya tenaga kerja juga bisa dilihat dari perspektif keseimbangan pasar tenaga kerja. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja dapat menyebabkan perubahan tingkat pengangguran dan tekanan terhadap upah. Misalnya, dalam kondisi di mana permintaan tenaga kerja melebihi penawaran, perusahaan mungkin harus menaikkan gaji untuk menarik karyawan, yang bisa meningkatkan biaya tenaga kerja secara keseluruhan. Dalam konteks global, perbandingan biaya tenaga kerja antara negara-negara juga sangat penting. Banyak perusahaan multinasional memperhitungkan biaya tenaga kerja saat memutuskan lokasi investasi. Negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah seringkali menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI), yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia, dengan populasinya yang besar dan biaya tenaga kerja yang relatif kompetitif, memiliki potensi besar untuk menarik investasi semacam ini. Namun, biaya tenaga kerja tidak hanya dipandang dari aspek biaya murni, tetapi juga harus dilihat dalam konteks produktivitas dan efisiensi. Tenaga kerja yang produktif dapat menghasilkan output yang lebih tinggi dengan biaya yang sama atau bahkan lebih rendah. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kerja menjadi sangat penting. Perusahaan dan pemerintah harus bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Dalam rangka mengelola biaya tenaga kerja secara efektif, perusahaan perlu melakukan analisis yang mendalam dan terus-menerus terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi biaya tersebut. Data yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat. Di sinilah peran Eulerpool sebagai penyedia data ekonomi makro yang komprehensif sangat penting. Dengan menyediakan data yang teliti dan up-to-date, Eulerpool membantu perusahaan dan pembuat kebijakan dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mengelola biaya tenaga kerja. Sebagai kesimpulan, biaya tenaga kerja adalah faktor kunci yang mempengaruhi daya saing dan keberlanjutan bisnis di Indonesia. Dengan memahami berbagai komponen dan faktor yang mempengaruhi biaya tenaga kerja, perusahaan dapat mengelola biaya tersebut secara lebih efisien dan adaptif terhadap kondisi ekonomi yang berubah. Eulerpool, dengan platform data ekonominya yang canggih, siap membantu Anda dalam mengakses dan menganalisis data biaya tenaga kerja untuk mendukung keputusan bisnis yang lebih informasional dan strategis.