Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇫🇷

Prancis Indeks Harga Konsumen (IHK)

Harga saham

121,06 poin
Perubanan +/-
+0,64 poin
Perubahan %
+0,53 %

Nilai saat ini dari Indeks Harga Konsumen (IHK) di Prancis adalah 121,06 poin. Indeks Harga Konsumen (IHK) di Prancis meningkat menjadi 121,06 poin pada 1/8/2024, setelah sebelumnya berada di 120,42 poin pada 1/7/2024. Dari 1/1/1990 hingga 1/9/2024, rata-rata PDB di Prancis adalah 90,34 poin. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/8/2024 dengan 121,06 poin, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/1/1990 dengan 66,42 poin.

Sumber: INSEE, France

Indeks Harga Konsumen (IHK)

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Indeks Harga Konsumen (CPI)

Indeks Harga Konsumen (IHK) Sejarah

TanggalNilai
1/8/2024121,06 poin
1/7/2024120,42 poin
1/6/2024120,2 poin
1/5/2024120,11 poin
1/4/2024120,07 poin
1/3/2024119,47 poin
1/2/2024119,21 poin
1/1/2024118,19 poin
1/12/2023118,39 poin
1/11/2023118,23 poin
1
2
3
4
5
...
42

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Indeks Harga Konsumen (IHK)

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇫🇷
CPI Transport
124,09 points129,35 pointsBulanan
🇫🇷
Harga Konsumen yang Diharmonisasi
123,6 points123,4 pointsBulanan
🇫🇷
Harga Produsen
120,2 points120 pointsBulanan
🇫🇷
Indeks Harga Konsumen Inti
116,28 points116,71 pointsBulanan
🇫🇷
Indeks Harga Konsumen untuk Perumahan dan Biaya Tambahan
131,97 points132,05 pointsBulanan
🇫🇷
Inflasi bahan makanan
0,6 %0,5 %Bulanan
🇫🇷
Inflasi Energi
-2 %-3,3 %Bulanan
🇫🇷
Inflasi Harga Produsen Bulanan (MoM)
0,2 %0,3 %Bulanan
🇫🇷
Inflasi Jasa
2,2 %2,4 %Bulanan
🇫🇷
Inflasi Sewa
2,7 %2,8 %Bulanan
🇫🇷
Perubahan Harga Produsen
-6,3 %-5,7 %Bulanan
🇫🇷
Tingkat inflasi
1,2 %1,8 %Bulanan
🇫🇷
Tingkat Inflasi Bulanan
0,2 %0,1 %Bulanan
🇫🇷
Tingkat inflasi inti
1,4 %1,7 %Bulanan
🇫🇷
Tingkat Inflasi Terharmonisasi YoY
1,5 %2,2 %Bulanan
🇫🇷
Tingkat Inflasi yang Diharmonisasi MoM (Bulan-ke-Bulan)
0,3 %-1,3 %Bulanan

Di Prancis, kategori yang paling penting dalam indeks harga konsumen adalah jasa (48 persen dari total bobot), khususnya sewa nyata dan jasa untuk hunian (7 persen), layanan kesehatan (6 persen), transportasi (3 persen), dan komunikasi (2 persen). Indeks ini juga mencakup: produk manufaktur (26 persen) seperti produk medis (4 persen) dan pakaian serta alas kaki (4 persen); makanan (16 persen); energi (8 persen) seperti produk minyak bumi (4 persen); dan tembakau (2 persen).

Apa itu Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indikator ekonomi makro yang krusial dalam memahami kesehatan ekonomi suatu negara adalah Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index, CPI). Pada artikel ini, kami dari Eulerpool, sebagai situs profesional yang menampilkan data ekonomi makro, akan menjelaskan secara mendalam tentang CPI, bagaimana cara menghitungnya, implikasi ekonomi yang digambarkannya, serta pentingnya bagi berbagai pemangku kepentingan ekonomi di Indonesia. Indeks Harga Konsumen (CPI) adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan perubahan rata-rata harga yang dibayar oleh konsumen untuk sekelompok barang dan jasa tertentu dari waktu ke waktu. CPI diukur dengan membandingkan biaya sekelompok barang dan jasa yang konsisten dari waktu ke waktu, sehingga mencerminkan tingkat inflasi yang terjadi dalam perekonomian suatu negara. Inflasi sendiri merupakan peningkatan beban biaya untuk barang dan jasa di suatu ekonomi yang mengakibatkan penurunan daya beli uang. Penghitungan CPI melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, Biro Statistik Nasional, dalam konteks Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS), memilih 'keranjang barang dan jasa'. Keranjang ini mencerminkan pola konsumsi rumah tangga yang representatif di suatu negara. Keranjang ini meliputi berbagai kategori seperti pangan, perumahan, pakaian, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Barang dan jasa yang dipilih diperbarui secara periodik untuk memastikan bahwa keranjang tersebut tetap relevan dengan perubahan pola konsumsi. Setelah keranjang barang dan jasa didefinisikan, BPS akan melakukan survei harga secara berkala pada barang dan jasa dalam keranjang itu. Harga yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk menghitung indeks harga saat ini dibandingkan dengan indeks harga pada tahun dasar yang dipilih sebagai referensi. Tahun dasar ini umumnya merupakan tahun yang dianggap stabil dari segi ekonomi dan pola konsumsi. Formula untuk menghitung CPI adalah dengan membagi total harga barang dan jasa pada periode waktu tertentu dengan total harga pada tahun dasar, dan kemudian dikalikan dengan 100. Salah satu penerapan utama CPI adalah sebagai alat pengukur inflasi. Inflasi dapat berdampak signifikan pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Inflasi yang moderat mungkin mencerminkan ekonomi yang sehat dan berkembang, sementara inflasi yang tinggi dapat mengindikasikan masalah ekonomi yang serius. Oleh karena itu, pengendalian inflasi menjadi prioritas utama dalam kebijakan ekonomi setiap negara. Dalam hal ini, CPI menjadi alat vital bagi pemerintah dan bank sentral dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiskal. Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter negara, menggunakan data CPI untuk menentukan kebijakan suku bunga. Ketika inflasi yang diukur oleh CPI meningkat, Bank Indonesia mungkin akan menaikkan suku bunga untuk meredam pertumbuhan permintaan dan mencegah ekonomi dari overheating. Sebaliknya, ketika inflasi menurun, bank sentral mungkin akan menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini adalah bagian dari strategi pengendalian inflasi yang dikenal sebagai kebijakan moneter. Di sisi lain, CPI juga memiliki implikasi penting bagi pelaku bisnis dan konsumen. Untuk pelaku bisnis, informasi tentang CPI membantu dalam perencanaan biaya produksi dan penyusunan strategi harga. Contoh sederhana adalah bagaimana perusahaan dapat menyesuaikan harga jual produk mereka dengan setiap kenaikan harga bahan baku agar tetap memperoleh margin keuntungan yang sehat. Selain itu, perusahaan sering menggunakan data CPI saat merancang kesepakatan kontrak jangka panjang, terutama dalam hal penyesuaian harga berdasarkan tingkat inflasi yang diukur oleh CPI. Bagi konsumen, CPI memberikan gambaran tentang tingkat kenaikan harga yang mereka hadapi sehari-hari. Jika CPI meningkat, berarti konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan barang dan jasa yang sama. Hal ini berdampak langsung pada daya beli mereka. Oleh karena itu, pemahaman mengenai CPI dapat membantu konsumen dalam merencanakan anggaran rumah tangga mereka dengan lebih baik. Selain itu, CPI juga menjadi referensi penting bagi penentuan kenaikan gaji, tunjangan sosial, dan penyesuaian pensiun. Misalnya, pemerintah sering menggunakan CPI sebagai acuan dalam menentukan kenaikan upah minimum, tunjangan sosial seperti dana pensiun, dan bantuan lainnya. Penyesuaian ini diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil. Secara global, perbandingan CPI antar negara juga memberikan gambaran komparatif tentang tingkat inflasi global dan daya saing ekonomi suatu negara. Investor internasional sering kali memperhatikan CPI sebagai salah satu indikator risiko ekonomi ketika mereka mempertimbangkan investasi di pasar tertentu. Negara dengan inflasi yang terkendali umumnya dianggap lebih stabil dan menarik bagi investasi. Demikianlah penjelasan mendalam mengenai Indeks Harga Konsumen (CPI). Melalui pemahaman yang lebih baik tentang CPI, diharapkan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku bisnis, maupun konsumen, dapat membuat keputusan ekonomi yang lebih bijaksana. Eulerpool berkomitmen untuk menyediakan data ekonomi makro yang akurat dan terkini, guna mendukung analisis ekonomi yang komprehensif. Bagi para pengunjung situs kami, pemahaman tentang berbagai indikator ekonomi seperti CPI akan membantu untuk menggali wawasan yang relevan dalam menghadapi dinamika perekonomian global.