Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇱🇧

Lebanon Pinjaman Ke Bank

Harga saham

14,238 Bio. LBP
Perubanan +/-
-233,6 miliar LBP
Perubahan %
-1,63 %

Nilai terkini dari Pinjaman Ke Bank di Lebanon adalah 14,238 Bio. LBP. Pinjaman Ke Bank di Lebanon menurun menjadi 14,238 Bio. LBP pada 1/1/2024, setelah sebelumnya sebesar 14,472 Bio. LBP pada 1/12/2023. Dari 1/1/1964 hingga 1/2/2024, rata-rata PDB di Lebanon adalah 3,14 Bio. LBP. Tertinggi sepanjang masa tercapai pada 1/2/2019 dengan 53,47 Bio. LBP, sementara nilai terendah tercatat pada 1/1/1964 dengan 0 LBP.

Sumber: Banque du Liban

Pinjaman Ke Bank

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Pinjaman kepada bank

Pinjaman Ke Bank Sejarah

TanggalNilai
1/1/202414,238 Bio. LBP
1/12/202314,472 Bio. LBP
1/11/202314,727 Bio. LBP
1/10/202315,046 Bio. LBP
1/9/202315,346 Bio. LBP
1/8/202314,077 Bio. LBP
1/7/202314,171 Bio. LBP
1/6/202314,549 Bio. LBP
1/5/202314,496 Bio. LBP
1/4/202314,733 Bio. LBP
1
2
3
4
5
...
66

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Pinjaman Ke Bank

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇱🇧
Jumlah Uang M0
48,242 Bio. LBP48,757 Bio. LBPBulanan
🇱🇧
Jumlah Uang M1
83,364 Bio. LBP85,745 Bio. LBPBulanan
🇱🇧
Jumlah Uang M2
98,4 Bio. LBP100,782 Bio. LBPBulanan
🇱🇧
Jumlah Uang M3
6,374 Brd. LBP6,4 Brd. LBPBulanan
🇱🇧
Neraca Bank
9,319 Brd. LBP9,365 Brd. LBPBulanan
🇱🇧
Neraca Bank Sentral
8,354 Brd. LBP8,345 Brd. LBPBulanan
🇱🇧
Tingkat suku bunga
20 %20 %frequency_daily
🇱🇧
Tingkat suku bunga deposito
0,94 %1,35 %Bulanan

Apa itu Pinjaman Ke Bank

Loans to Banks: Memahami Peran dan Dampaknya pada Ekonomi Makro Pada dunia makroekonomi, kategori "Loans to Banks" atau pinjaman kepada bank-bank memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan mendukung operasional sistem keuangan. Di situs web profesional kami, Eulerpool, yang berfokus pada tampilan data makroekonomi, kami menaruh perhatian khusus terhadap indikator ini karena dampaknya yang luas terhadap berbagai aspek ekonomi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu pinjaman kepada bank, bagaimana prosesnya, dampaknya terhadap ekonomi, serta mengapa pemantauan data ini sangat penting bagi para pelaku ekonomi. Pinjaman kepada bank merujuk pada praktik di mana bank sentral atau institusi keuangan memberikan pinjaman kepada bank komersial dan lembaga keuangan lainnya. Pinjaman ini dapat berbentuk berbagai jenis kredit, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang, yang diperlukan untuk menjaga likuiditas dan stabilitas finansial bank-bank tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa bank memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajiban mereka dan mampu menyediakan pinjaman kepada masyarakat dan perusahaan. Salah satu mekanisme utama dalam pemberian pinjaman kepada bank oleh bank sentral adalah melalui fasilitas pinjaman darurat atau 'lending facility'. Ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk menyediakan likuiditas tambahan ketika bank-bank mengalami kekurangan dana likuiditas. Pendanaan ini biasanya diberikan dengan suku bunga tertentu yang telah ditetapkan oleh bank sentral dan sering kali dijamin dengan aset-aset berharga yang dimiliki oleh bank yang meminjam. Bank sentral, seperti Bank Indonesia, menggunakan alat ini sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dan menstabilkan tingkat inflasi. Dengan memberikan pinjaman kepada bank, bank sentral dapat mendukung bank-bank dalam situasi krisis atau tekanan likuiditas, memastikan bahwa sistem keuangan tetap berfungsi dengan baik, dan mencegah terjadinya kebangkrutan bank yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Dalam kondisi normal, bank sentral mungkin memilih untuk tidak terlalu sering membuat pinjaman kepada bank-bank komersial. Namun, dalam situasi tertentu seperti krisis keuangan global, peran ini menjadi sangat krusial. Sebagai contoh, selama krisis keuangan 2008, banyak bank sentral di dunia, termasuk Federal Reserve di Amerika Serikat dan Bank Sentral Eropa, mengambil langkah-langkah yang sangat agresif untuk menyediakan likuiditas melalui pinjaman kepada bank-bank guna mencegah keruntuhan sistem keuangan global. Dampak dari pinjaman kepada bank oleh bank sentral sangat luas dan berdampak pada berbagai sektor ekonomi. Pertama, hal ini memastikan bahwa bank memiliki akses yang cukup terhadap likuiditas sehingga mereka dapat terus beroperasi secara normal, memberikan pinjaman kepada sektor riil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Kedua, dengan menjaga stabilitas bank, kepercayaan masyarakat dan pelaku bisnis terhadap sistem keuangan tetap terjaga, sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi lebih lanjut. Selain itu, pinjaman kepada bank juga memiliki implikasi signifikan terhadap pasar keuangan. Ketika bank sentral menyediakan likuiditas tambahan, hal ini dapat menurunkan tekanan pada suku bunga antarbank dan menstabilkan pasar uang. Ini juga membantu menenangkan pasar keuangan yang mungkin mengalami kepanikan atau ketidakpastian. Dengan demikian, pinjaman kepada bank berperan sebagai 'penyangga' yang memberikan waktu bagi bank untuk menyesuaikan neraca keuangan mereka dan mengatasi masalah likuiditas sementara. Penting untuk dicatat bahwa meskipun pinjaman kepada bank merupakan alat yang efektif dalam mengelola likuiditas dan mendukung stabilitas keuangan, ini bukan tanpa risiko. Salah satu risiko utama adalah moral hazard, di mana bank mungkin menjadi kurang berhati-hati dalam mengelola risiko mereka karena mereka mengandalkan bantuan dari bank sentral. Oleh karena itu, dalam memberikan pinjaman kepada bank, bank sentral sering kali menetapkan persyaratan ketat dan melakukan pengawasan berkelanjutan untuk memastikan bahwa bank-bank yang menerima pinjaman juga memperbaiki manajemen risiko dan operasional mereka. Sebagai platform profesional dalam displaying data makroekonomi, Eulerpool menyadari betapa pentingnya bagi para ekonom, analis keuangan, dan pembuat kebijakan untuk memantau data terkait pinjaman kepada bank. Data ini memberikan wawasan yang berharga tentang kondisi likuiditas dan stabilitas sistem keuangan yang lebih luas, serta efektivitas kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral. Dengan memantau tren dan perubahan dalam data pinjaman kepada bank, para pelaku ekonomi dapat mengidentifikasi potensi risiko awal, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih informasi dan mencegah dampak negatif yang mungkin timbul. Selain itu, analisis mendalam mengenai data ini juga memungkinkan identifikasi keseimbangan antara kebutuhan likuiditas bank dan upaya menjaga stabilitas inflasi serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia, memahami dinamika pinjaman kepada bank sangat relevan, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi seperti fluktuasi harga komoditas, ketidakpastian pasar global, dan tekanan pada nilai tukar rupiah. Bank Indonesia, sebagai bank sentral, secara aktif menggunakan alat ini untuk menstabilkan pasar keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pemahaman yang kuat tentang bagaimana pinjaman kepada bank dapat mempengaruhi sistem keuangan dan ekonomi secara keseluruhan, para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran ekonomi Indonesia. Sebagai kesimpulan, pinjaman kepada bank merupakan salah satu komponen kunci dalam alat kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Melalui pemantauan dan analisis data yang cermat, pemahaman yang mendalam tentang peran dan dampaknya dapat membantu para pelaku ekonomi dalam membuat keputusan yang lebih baik dan berkontribusi pada kesehatan sistem keuangan yang lebih luas. Di Eulerpool, kami berkomitmen untuk menyediakan data makroekonomi yang akurat dan komprehensif, termasuk indikator pinjaman kepada bank, guna mendukung para profesional dalam memahami dinamika ekonomi dan melaksanakan strategi yang efektif.