Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇯🇵

Jepang Deflator Produk Domestik Bruto (PDB)

Harga saham

109 poin
Perubanan +/-
+3,9 poin
Perubahan %
+3,64 %

Nilai saat ini dari Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) di Jepang adalah 109 poin. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) di Jepang meningkat menjadi 109 poin pada 1/12/2023, setelah sebelumnya bernilai 105,1 poin pada 1/9/2023. Dari 1/3/1980 hingga 1/3/2024, rata-rata PDB di Jepang adalah 103,34 poin. Nilai tertinggi sepanjang waktu dicapai pada 1/12/1994 dengan 116,40 poin, sementara nilai terendah tercatat pada 1/3/1980 dengan 87,80 poin.

Sumber: Cabinet Office, Japan

Deflator Produk Domestik Bruto (PDB)

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Deflator PDB

Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) Sejarah

TanggalNilai
1/12/2023109 poin
1/9/2023105,1 poin
1/6/2023106,6 poin
1/3/2023102,9 poin
1/12/2022104,9 poin
1/9/202299,9 poin
1/6/2022102,8 poin
1/3/2022100,6 poin
1/12/2021103,4 poin
1/9/2021100,2 poin
1
2
3
4
5
...
18

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Deflator Produk Domestik Bruto (PDB)

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇯🇵
CPI Inti
2,1 %2,4 %Bulanan
🇯🇵
CPI Transport
97,8 points97,7 pointsBulanan
🇯🇵
Ekspektasi inflasi
2,4 %2,4 %Kuartal
🇯🇵
Harga Ekspor
140,2 points138,1 pointsBulanan
🇯🇵
Harga impor
166,9 points163,8 pointsBulanan
🇯🇵
Harga Produsen
121,2 points120,8 pointsBulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen (CPI)
108,1 points107,7 pointsBulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Inti
107,5 points107,1 pointsBulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Inti Tokyo
2,4 %2,2 %Bulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Tokyo
2,3 %2,2 %Bulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen Tokyo tanpa Makanan dan Energi
1,5 %1,8 %Bulanan
🇯🇵
Indeks Harga Konsumen untuk Perumahan dan Biaya Tambahan
103,5 points103,4 pointsBulanan
🇯🇵
Inflasi bahan makanan
3,6 %4,1 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Barang
3,8 %3,9 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Harga Produsen Bulanan (MoM)
0,7 %0,5 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Jasa
1,5 %1,5 %Bulanan
🇯🇵
Inflasi Sewa
0,4 %0,4 %Bulanan
🇯🇵
Perubahan Harga Produsen
2,4 %1,1 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat inflasi
2,9 %2,3 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat Inflasi Bulanan
0,5 %0,2 %Bulanan
🇯🇵
Tingkat inflasi inti
2,5 %2,2 %Bulanan

Deflator PDB mengukur perubahan harga barang dan jasa akhir dan dianggap sebagai indikator utama untuk tekanan inflasi, yang memberikan wawasan tentang arah kebijakan moneter di masa depan.

Apa itu Deflator Produk Domestik Bruto (PDB)

Deflator PDB: Pengukuran Inflasi Melalui Lensa Pendapatan Selamat datang di Eulerpool, destinasi utama Anda untuk data ekonomi makro profesional. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam salah satu indikator ekonomi yang penting, yaitu Deflator PDB (Produk Domestik Bruto). Sebagai situs terkemuka yang menyajikan data ekonomi makro, kami berkomitmen untuk memberikan pemahaman menyeluruh dan terperinci tentang deflator PDB, kegunaannya, serta bagaimana indikator ini mempengaruhi analisis ekonomi. Apa Itu Deflator PDB? Deflator PDB adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi dalam perekonomian dengan membandingkan tingkat harga pada tahun tertentu dengan tingkat harga pada tahun dasar. Ini adalah rasio antara PDB nominal—yang mencerminkan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu ekonomi berdasarkan harga saat ini—dan PDB riil, yang mengukur output dengan harga konstan dari tahun dasar tertentu. Deflator PDB memberikan pandangan yang lebih akurat tentang perubahan harga dalam perekonomian dibandingkan dengan indeks harga konsumen (CPI) yang hanya mencakup sekeranjang barang dan jasa tertentu. Signifikansi Deflator PDB Deflator PDB memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis ekonomi. Pertama, ini memungkinkan kita untuk memisahkan dampak perubahan harga dari perubahan kuantitas output. Dalam konteks ini, deflator PDB membantu para ekonom, pembuat kebijakan, dan analis memahami apakah pertumbuhan ekonomi yang dicatat dalam PDB nominal disebabkan oleh peningkatan output atau hanya karena kenaikan harga. Kedua, deflator PDB mencakup seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian, termasuk investasi, konsumsi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor netto. Hal ini memberikan indikator yang lebih komprehensif tentang inflasi dibandingkan dengan CPI yang hanya mencakup barang-barang yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Ketiga, deflator PDB juga digunakan untuk mengonversi data nominal menjadi data riil. Misalnya, ketika kita ingin mengetahui perubahan PDB dari tahun ke tahun dalam hal volume produksi, kita dapat menggunakan deflator PDB untuk menghilangkan efek kenaikan harga. Cara Menghitung Deflator PDB Menghitung deflator PDB melibatkan beberapa langkah sederhana namun penting. Deflator PDB adalah rasio dari PDB nominal ke PDB riil dikalikan dengan 100. Rumusnya adalah sebagai berikut: Deflator PDB = (PDB Nominal / PDB Riil) x 100 Misalkan PDB nominal suatu negara pada tahun tertentu adalah 1.500 triliun rupiah, dan PDB riilnya adalah 1.200 triliun rupiah, maka deflator PDB-nya adalah: Deflator PDB = (1.500 / 1.200) x 100 = 125 Angka 125 ini menunjukkan bahwa tingkat harga telah meningkat sebesar 25% sejak tahun dasar. Penggunaan Deflator PDB dalam Analisis Ekonomi Deflator PDB sering digunakan dalam berbagai macam analisis ekonomi. Para ekonom menggunakan deflator PDB untuk mengevaluasi apakah kebijakan moneter dan fiskal telah efektif dalam mengendalikan inflasi. Selain itu, deflator PDB juga digunakan oleh analis keuangan untuk menyesuaikan laporan keuangan perusahaan yang mencatat pendapatan dalam istilah nominal, sehingga lebih mudah membandingkannya dari tahun ke tahun. Deflator PDB juga sangat penting dalam komparasi antar negara. Ketika membandingkan output negara-negara yang berbeda, sangat penting untuk menggunakan data PDB riil yang sudah disesuaikan dengan deflator agar mendapatkan perbandingan yang lebih akurat. Perbandingan Deflator PDB dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) Walaupun deflator PDB dan CPI sama-sama digunakan untuk mengukur inflasi, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. CPI hanya mencakup barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen individu, sedangkan deflator PDB mencakup semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian, termasuk barang modal dan barang yang diimpor. CPI sering dipandang sebagai ukuran lebih langsung dari beban biaya hidup bagi konsumen individu, tetapi deflator PDB memberikan pandangan yang lebih luas tentang inflasi dalam ekonomi secara keseluruhan. Hal ini karena deflator PDB mencakup komponen yang lebih beragam dan lebih representatif dari kegiatan ekonomi total. Contoh Aplikasi Deflator PDB Misalkan sebuah negara melihat peningkatan tajam dalam PDB nominalnya dalam satu tahun tertentu dan pemerintah mengklaim bahwa ekonomi tumbuh cepat. Tanpa menggunakan deflator PDB, publik dan analis mungkin salah menilai bahwa pertumbuhan tersebut sepenuhnya disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Dengan menggunakan deflator PDB, kita dapat memahami seberapa banyak pertumbuhan ini sebenarnya disebabkan oleh inflasi alih-alih peningkatan dalam volume barang dan jasa yang diproduksi. Deflator PDB dalam Kebijakan Pemerintah Deflator PDB juga memainkan peran penting dalam kebijakan publik. Pemerintah sering menggunakan deflator PDB untuk menyesuaikan ukuran-ukuran ekonomi lainnya seperti Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) atau pengeluaran pemerintah. Misalnya, ketika merencanakan anggaran tahunan, pemerintah mungkin menggunakan data PDB riil yang sudah disesuaikan dengan deflator untuk menghindari pengaruh inflasi terhadap perhitungan anggaran. Selain itu, bank sentral menggunakan deflator PDB sebagai indikator dalam menentukan kebijakan moneter. Dengan mengetahui tingkat inflasi yang sebenarnya, bank sentral dapat memutuskan apakah akan menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan ekonomi. Kesimpulan Deflator PDB adalah alat yang sangat berharga dalam analisis ekonomi yang memberikan wawasan mendalam tentang tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi riil. Sebagai situs terkemuka yang menyajikan data ekonomi makro seperti Eulerpool, memahami dan menggunakan deflator PDB sangat penting bagi para ekonom, pembuat kebijakan, serta analis keuangan. Melalui penggunaan deflator PDB, kita bisa memisahkan dampak perubahan harga dari perubahan kuantitas output, mendapatkan pandangan lebih luas dan komprehensif tentang inflasi, dan membuat keputusan ekonomi yang lebih tepat dan akurat. Kami berharap artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang deflator PDB dan peran pentingnya dalam analisis ekonomi. Tetaplah mengunjungi Eulerpool untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat mengenai berbagai data ekonomi makro.