Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇯🇵

Jepang Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian

Harga saham

5,135 Bio. JPY
Perubanan +/-
+301,9 miliar JPY
Perubahan %
+6,06 %

Nilai saat ini dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian di Jepang adalah 5,135 Bio. JPY. Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian di Jepang meningkat menjadi 5,135 Bio. JPY pada 1/1/2021, setelah sebelumnya sebesar 4,833 Bio. JPY pada 1/1/2020. Dari 1/1/1994 hingga 1/1/2022, rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian di Jepang adalah 6,42 Bio. JPY. Nilai tertinggi sepanjang masa tercapai pada 1/1/2000 dengan 8,02 Bio. JPY, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/1/2018 dengan 4,81 Bio. JPY.

Sumber: Cabinet Office, Japan

Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

PDB dari Pertanian

Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian Sejarah

TanggalNilai
1/1/20215,135 Bio. JPY
1/1/20204,833 Bio. JPY
1/1/20195,018 Bio. JPY
1/1/20184,809 Bio. JPY
1/1/20175,154 Bio. JPY
1/1/20165,116 Bio. JPY
1/1/20155,564 Bio. JPY
1/1/20145,809 Bio. JPY
1/1/20136,163 Bio. JPY
1/1/20126,261 Bio. JPY
1
2
3

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇯🇵
BIP
4,213 Bio. USD4,256 Bio. USDTahunan
🇯🇵
BIP dari administrasi publik
27,694 Bio. JPY27,402 Bio. JPYTahunan
🇯🇵
BIP dari sektor transportasi
24,597 Bio. JPY21,538 Bio. JPYTahunan
🇯🇵
BIP dengan harga konstan
555,264 Bio. JPY558,041 Bio. JPYKuartal
🇯🇵
Investasi Bruto Fixed
137,195 Bio. JPY137,533 Bio. JPYKuartal
🇯🇵
Kontribusi PDB dari permintaan eksternal
-0,4 %0,2 %Kuartal
🇯🇵
PDB dari Jasa
20,017 Bio. JPY19,859 Bio. JPYTahunan
🇯🇵
PDB dari Manufaktur
119,501 Bio. JPY120,739 Bio. JPYTahunan
🇯🇵
PDB dari perusahaan utilitas
17,3 Bio. JPY16,286 Bio. JPYTahunan
🇯🇵
PDB dari sektor konstruksi.
27,113 Bio. JPY28,905 Bio. JPYTahunan
🇯🇵
PDB dari sektor pertambangan
293,1 miliar JPY337,9 miliar JPYTahunan
🇯🇵
PDB per kapita
37.079,11 USD36.202,64 USDTahunan
🇯🇵
PDB per kapita PPP
46.268,42 USD45.174,73 USDTahunan
🇯🇵
Pendapatan Nasional Bruto
587,813 Bio. JPY585,672 Bio. JPYKuartal
🇯🇵
Pertumbuhan PDB Tahunan
1,2 %2,2 %Kuartal
🇯🇵
Pertumbuhan PDB Tahunan
1,9 %1 %Tahunan
🇯🇵
Tingkat Pertumbuhan PDB
-0,5 %0 %Kuartal
🇯🇵
Tingkat Pertumbuhan PDB Tahunan
-0,2 %1,2 %Kuartal

Apa itu Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertanian

Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor pertanian merupakan indikator ekonomi yang sangat penting yang digunakan untuk mengukur kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian suatu negara. Di Indonesia, pentingnya sektor pertanian tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat negara ini dianugerahi dengan keanekaragaman hayati yang kaya dan lahan pertanian yang luas. Melalui artikel ini, mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai PDB dari sektor pertanian di Indonesia dan bagaimana hal ini mempengaruhi berbagai aspek ekonomi nasional. PDB dari sektor pertanian mencakup total nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh kegiatan produksi di subsektor pertanian. Sub-sektor ini mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Nilai tambah bruto dihasilkan dari selisih antara output bruto dan input antara seperti bahan baku dan biaya produksi. Secara historis, sektor pertanian telah memainkan peran yang sangat vital dalam mendukung perekonomian Indonesia. Pada era awal kemerdekaan hingga tahun 1980-an, sektor ini mendominasi struktur ekonomi Indonesia, menyumbang lebih dari 30 persen terhadap PDB nasional. Kondisi ini tidak terlepas dari karakteristik demografi Indonesia, yang mana sebagian besar penduduknya tinggal di wilayah pedesaan dan mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi dan adanya industrialisasi serta urbanisasi, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional mengalami penurunan secara bertahap. Meski demikian, sektor ini tetap menjadi tulang punggung bagi ketahanan pangan, penyediaan bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan wilayah pedesaan. Kontribusi PDB dari sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal mencakup perubahan iklim, bencana alam, harga komoditas internasional, serta kebijakan perdagangan global. Sementara itu, faktor internal meliputi luas lahan pertanian, sistem irigasi, penggunaan teknologi pertanian, ketersediaan modal dan kredit pertanian, serta kebijakan pemerintah dalam sektor pertanian. Indonesia, dengan iklim tropisnya, memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan berbagai jenis produk pertanian seperti padi, jagung, karet, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Diversifikasi produksi pertanian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB, sekaligus menjadi komoditas andalan dalam perdagangan internasional. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia tidaklah sedikit. Tantangan ini termasuk ketergantungan pada sektor pertanian subsisten, rendahnya akses terhadap teknologi modern, masalah irigasi, degradasi lahan, serta ketidakpastian harga komoditas. Semua tantangan ini dapat berpengaruh terhadap fluktuasi PDB dari sektor pertanian dari waktu ke waktu. Pemerintah Indonesia menyadari betul pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian nasional. Kebijakan pemerintah dalam mendukung sektor ini antara lain melalui subsidi pupuk, perbaikan infrastruktur pertanian, program kredit usaha tani, hingga upaya dalam mengembangkan sektor agroindustri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas akses pasar, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi, sektor pertanian diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dan stabil terhadap PDB nasional. Salah satu pendekatan yang diambil adalah dengan menerapkan teknologi pertanian modern melalui mekanisasi serta pengembangan penelitian dan inovasi untuk mengoptimalkan hasil produksi. Penggunaan teknologi ini, seperti drone untuk pemetaan lahan dan irigasi pintar, memiliki potensi untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian. Selain itu, pasar domestik dan internasional bagi produk pertanian Indonesia juga memainkan peran yang krusial. Ekspor produk pertanian seperti kelapa sawit, kakao, dan kopi terus meningkat, memberikan devisa yang signifikan bagi negara. Namun, persaingan di pasar global memerlukan produk yang berkualitas tinggi dan berdaya saing kuat. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan pengolahan pasca-panen dan sertifikasi produk menjadi aspek penting untuk diperhatikan. Dalam konteks ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki mandat untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini mencakup produksi pangan pokok seperti padi, jagung, dan kedelai, yang menjadi dasar konsumsi masyarakat. Ketahanan pangan yang kuat diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pangan dan menjaga inflasi tetap rendah. Sebagai penutup, PDB dari sektor pertanian merupakan cerminan dari bagaimana sektor ini berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Dengan berbagai upaya dan kebijakan yang diterapkan, diharapkan kontribusi ini dapat terus meningkat, mendukung ketahanan pangan, kemandirian ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Eulerpool sebagai website profesional dalam penyajian data makroekonomi, berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat dan terkini mengenai PDB dari sektor pertanian, sehingga dapat menjadi panduan bagi para pengambil kebijakan, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat luas. Eulerpool, dengan tim ahli dan teknologi canggih, memastikan bahwa data yang disajikan selalu relevan dan dapat diandalkan. Kami menyadari bahwa dalam era digital saat ini, informasi dan data yang akurat sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat. Itulah mengapa kami berusaha untuk menjadi sumber informasi makroekonomi terpercaya, termasuk data PDB dari sektor pertanian di Indonesia. Kami mengundang Anda untuk terus mengikuti update terkini dari Eulerpool guna mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang perekonomian Indonesia dan sektor-sektor penting lainnya.