Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇦🇪

Uni Emirat Arab Ekspor Nonmigas

Harga saham

331,629 miliar AED
Perubanan +/-
+76,987 miliar AED
Perubahan %
+26,26 %

Nilai terkini Ekspor Nonmigas di Uni Emirat Arab adalah 331,629 miliar AED. Ekspor Nonmigas di Uni Emirat Arab meningkat menjadi 331,629 miliar AED pada 1/1/2021, setelah sebelumnya adalah 254,642 miliar AED pada 1/1/2020. Dari 1/1/1981 hingga 1/1/2022, rata-rata PDB di Uni Emirat Arab adalah 68,62 miliar AED. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/1/2022 dengan 368,37 miliar AED, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/1/1985 dengan 1,43 miliar AED.

Sumber: Central Bank of the United Arab Emirates

Ekspor Nonmigas

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Ekspor Non-Minyak

Ekspor Nonmigas Sejarah

TanggalNilai
1/1/2021331,629 miliar AED
1/1/2020254,642 miliar AED
1/1/2019231,237 miliar AED
1/1/2018206,05 miliar AED
1/1/2017181,039 miliar AED
1/1/2016168,633 miliar AED
1/1/2015161,218 miliar AED
1/1/2014132,219 miliar AED
1/1/2013148,198 miliar AED
1/1/2012169,711 miliar AED
1
2
3
4
...
5

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Ekspor Nonmigas

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇦🇪
Cadangan emas
73,63 Tonnes73,63 TonnesKuartal
🇦🇪
Impor
1,388 Brd. AED1,216 Bio. AEDTahunan
🇦🇪
Indeks Terorisme
0,233 Points1,241 PointsTahunan
🇦🇪
Neraca Transaksi Berjalan terhadap PDB
9,3 % of GDP11,7 % of GDPTahunan
🇦🇪
Penjualan senjata
14 Juta. SIPRI TIV17 Juta. SIPRI TIVTahunan
🇦🇪
Produksi Minyak Mentah
2.933 BBL/D/1K2.917 BBL/D/1KBulanan

Apa itu Ekspor Nonmigas

Judul: **Pemahaman Mendalam Tentang Non Oil Exports di Indonesia** Deskripsi SEO: Non Oil Exports di Indonesia memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia tidak hanya bergantung pada ekspor minyak dan gas, melainkan juga mengekspor berbagai produk non-migas yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi. Eulerpool, sebagai platform penyedia data makroekonomi terdepan, menyediakan wawasan mendetail tentang sektor ini untuk membantu para pemangku kepentingan, pemangku kebijakan, dan pengambil keputusan dalam mengembangkan strategi ekonomi yang berkelanjutan. Pentingnya Non Oil Exports bagi Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Produk-produk non-migas seperti kelapa sawit, karet, kopi, teh, dan berbagai komoditas pertanian lainnya telah menjadi andalan ekspor Indonesia selama bertahun-tahun. Selain itu, produk-produk manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, serta elektronika juga memberikan kontribusi signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia. Selama beberapa dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk melakukan diversifikasi ekonomi guna mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas. Salah satu upayanya adalah dengan mempromosikan ekspor produk non-migas. Langkah ini terbukti efektif dalam mempertahankan stabilitas ekonomi, terutama ketika harga minyak mentah di pasar global mengalami fluktuasi. Penguatan sektor Non Oil Exports juga berkaitan erat dengan peningkatan kapasitas industri domestik. Pemerintah telah menginisiasi berbagai kebijakan untuk mendukung tumbuhnya industri dalam negeri, seperti pemberian insentif pajak, pembiayaan yang mudah, serta deregulasi yang mendorong iklim investasi yang sehat. Industri pengolahan hasil pertanian, misalnya, telah mendapatkan perhatian khusus guna memastikan bahwa produk ekspor Indonesia memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Selain itu, diversifikasi produk ekspor juga menjadi fokus utama. Indonesia tidak hanya mengandalkan komoditas pertanian atau manufaktur tertentu tetapi berusaha untuk memperkenalkan berbagai macam produk baru ke pasar global. Ini termasuk produk-produk berbasis teknologi, produk farmasi, dan barang-barang kreatif yang nilai ekonominya terus meningkat seiring dengan berkembangnya inovasi. Pasar tujuan ekspor juga menjadi perhatian penting dalam upaya ini. Selama ini, Amerika Serikat, China, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa merupakan mitra dagang utama Indonesia. Namun, pemerintah dan pelaku usaha juga semakin aktif menjajaki pasar-pasar baru di Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin yang menawarkan peluang perdagangan yang luas. Dalam konteks globalisasi dan adanya perjanjian perdagangan bebas (FTA), akses pasar global menjadi lebih terbuka. Namun, tantangan baru juga muncul seperti persaingan yang semakin ketat dan standar kualitas yang tinggi dari negara tujuan ekspor. Untuk menghadapinya, pelaku usaha Indonesia dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Pemerintah juga terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi pelatihan, riset, dan pengembangan produk. Tidak kalah pentingnya adalah aspek logistik dan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekspor. Kemudahan akses ke pelabuhan, peningkatan efisiensi transportasi, serta fasilitas penyimpanan yang memadai merupakan faktor kunci dalam mendukung keberlanjutan ekspor non-migas. Pemerintah Indonesia melalui berbagai program infrastruktur terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi di bidang ini. Di sisi lain, faktor-faktor eksternal seperti kondisi perekonomian global, kebijakan proteksionisme negara tujuan ekspor, serta dinamika politik internasional juga berpengaruh terhadap kinerja ekspor non-migas Indonesia. Oleh karena itu, strategi yang adaptif dan responsif sangat diperlukan untuk menjaga daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global. Dalam jangka panjang, pengembangan non oil exports tidak hanya berperan dalam meningkatkan devisa negara, tetapi juga dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketimpangan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sektor ini menjadi tumpuan dalam mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai situs profesional yang menampilkan data makroekonomi, Eulerpool menyediakan berbagai informasi penting dan analisis mendalam mengenai perkembangan non oil exports di Indonesia. Kami membantu pengguna memahami tren, tantangan, dan peluang dalam sektor ini, serta memberikan pandangan strategis untuk pengembangan ekonomi. Dengan demikian, non oil exports di Indonesia memang memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan sektor ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Demikianlah uraian mengenai pentingnya Non Oil Exports bagi perekonomian Indonesia. Dengan dukungan data yang akurat dan analisis yang komprehensif dari Eulerpool, para pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi dinamika ekonomi global.