Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇪🇨

Ekuador Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

Harga saham

42,8 % of GDP
Perubanan +/-
-0,4 % of GDP
Perubahan %
-0,93 %

Nilai saat ini dari Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Ekuador adalah 42,8 % of GDP. Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Ekuador menurun menjadi 42,8 % of GDP pada 1/1/2021, setelah itu adalah 43,2 % of GDP pada 1/1/2020. Dari 1/1/2006 hingga 1/1/2022, rata-rata PDB di Ekuador adalah 23,49 % of GDP. Rekor tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/1/2020 dengan 43,20 % of GDP, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/1/2009 dengan 11,80 % of GDP.

Sumber: Inter-American Development Bank

Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Utang Luar Negeri terhadap PDB

Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Sejarah

TanggalNilai
1/1/202142,8 % of GDP
1/1/202043,2 % of GDP
1/1/201934,7 % of GDP
1/1/201830,4 % of GDP
1/1/201727,3 % of GDP
1/1/201623,3 % of GDP
1/1/201520,2 % of GDP
1/1/201417,4 % of GDP
1/1/201313,7 % of GDP
1/1/201212,4 % of GDP
1
2

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇪🇨
Arus Modal
2,762 miliar USD1,7 miliar USDKuartal
🇪🇨
Cadangan emas
26,28 Tonnes26,28 TonnesKuartal
🇪🇨
Ekspor
2,909 miliar USD2,795 miliar USDBulanan
🇪🇨
Impor
2,45 miliar USD2,341 miliar USDBulanan
🇪🇨
Indeks Terorisme
0,167 Points2,198 PointsTahunan
🇪🇨
Investasi Langsung Asing
87,4 Juta. USD156,9 Juta. USDKuartal
🇪🇨
Neraca pembayaran berjalan
522,82 Juta. USD568,15 Juta. USDKuartal
🇪🇨
Neraca Perdagangan
459,61 Juta. USD454,765 Juta. USDBulanan
🇪🇨
Neraca Transaksi Berjalan terhadap PDB
2,2 % of GDP2,9 % of GDPTahunan
🇪🇨
Produksi Minyak Mentah
447 BBL/D/1K484 BBL/D/1KBulanan
🇪🇨
Transfer
1,496 miliar USD1,406 miliar USDKuartal

Apa itu Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

Situs web kami, Eulerpool, adalah destinasi utama bagi para profesional dan peminat makroekonomi yang berkeinginan mendapatkan data ekonomi secara komprehensif dan terpercaya. Salah satu kategori yang sangat penting yang kami sajikan adalah 'External Debt to GDP'. Dalam deskripsi ini, kami akan mengulas secara rinci apa yang dimaksud dengan External Debt to GDP, bagaimana relevansinya dalam analisis makroekonomi, dan implikasi yang ditimbulkan oleh rasio ini bagi perekonomian suatu negara. External Debt to GDP, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Rasio Utang Luar Negeri terhadap PDB, merupakan ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi jumlah utang luar negeri yang dimiliki oleh suatu negara dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Rasio ini dihitung dengan membagi total utang luar negeri suatu negara dengan nilai PDB-nya, dan hasilnya dinyatakan dalam persentase. Rasio ini menjadi indikator penting yang mengukur kemampuan suatu negara untuk mengelola dan membayar utang luar negerinya menggunakan output ekonominya. Utang luar negeri mencakup semua kewajiban finansial suatu negara yang harus dibayar kepada kreditor di luar negeri. Ini bisa termasuk utang pemerintah, utang swasta, dan pinjaman antar bank internasional. PDB, di sisi lain, merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Dengan menggunakan rasio External Debt to GDP, kita dapat memahami sejauh mana ekonomi suatu negara bergantung pada pendanaan dari luar negeri dan apakah pendanaan tersebut berada pada tingkat yang berkelanjutan. Rasio External Debt to GDP yang tinggi menandakan bahwa suatu negara memiliki jumlah utang luar negeri yang besar dibandingkan dengan ukurannya ekonomiknya. Hal ini bisa menjadi sinyal bahwa negara tersebut mungkin menghadapi risiko kesulitan membayar utang luar negerinya, terutama jika terjadi depresiasi mata uang, penurunan harga komoditas ekspor, atau peningkatan suku bunga internasional. Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan bahwa suatu negara memiliki jumlah utang luar negeri yang relatif kecil dibandingkan dengan PDB-nya, menunjukkan posisi ekonomi yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap goncangan eksternal. Rasio External Debt to GDP juga penting dalam menilai kepercayaan investor terhadap perekonomian suatu negara. Para investor internasional cenderung lebih percaya pada negara dengan rasio External Debt to GDP yang rendah karena mereka melihatnya sebagai indikator risiko yang lebih rendah. Sebaliknya, negara dengan rasio yang tinggi mungkin dianggap berisiko lebih tinggi, sehingga akan menghadapi suku bunga pinjaman yang lebih tinggi saat mencari pendanaan dari pasar internasional. Selain itu, rasio ini juga relevan dalam konteks kebijakan fiskal dan moneter. Pemerintah dan bank sentral suatu negara perlu memperhatikan rasio External Debt to GDP dalam merumuskan kebijakan mereka. Tingkat utang yang tinggi bisa membatasi ruang gerak kebijakan fiskal karena sebagian besar anggaran pemerintah harus dialokasikan untuk pembayaran bunga dan pokok utang. Ini juga bisa menambah tekanan pada kebijakan moneter, karena bank sentral mungkin harus mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk menarik investasi asing dan menjaga stabilitas mata uang. Dalam analisis lebih mendalam, memahami tren historis dari rasio External Debt to GDP juga memberikan wawasan yang berharga. Misalnya, apakah rasio ini menunjukkan peningkatan terus-menerus atau justru menurun dari waktu ke waktu? Peningkatan yang berkelanjutan mungkin mengindikasikan ketergantungan yang meningkat pada utang luar negeri, sementara penurunan bisa menunjukkan upaya yang sukses dalam mengelola dan mengurangi utang luar negeri. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan rasio ini juga perlu dipertimbangkan. Kenaikan PDB, baik melalui pertumbuhan ekonomi atau inflasi, dapat membantu menurunkan rasio External Debt to GDP. Sebaliknya, penurunan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing dapat meningkatkan nilai utang luar negeri dalam mata uang domestik, sehingga meningkatkan rasio. Demikian pula, perubahan kebijakan ekonomi global, seperti perubahan suku bunga oleh bank sentral negara maju, dapat mempengaruhi biaya pembiayaan utang luar negeri dan pada akhirnya mempengaruhi rasio ini. Penting juga untuk mencatat bahwa rasio External Debt to GDP tidak hanya relevan bagi pemerintah, tetapi juga bagi sektor swasta. Perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam ekonomi dengan rasio utang luar negeri yang tinggi mungkin menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi dan akses pembiayaan yang lebih sulit. Oleh karena itu, pemangku kepentingan dalam sektor swasta juga harus mempertimbangkan rasio ini dalam strategi bisnis dan keputusan investasi mereka. Dalam konteks global, perbandingan antara rasio External Debt to GDP berbagai negara juga menawarkan wawasan yang berguna. Negara-negara berkembang cenderung memiliki rasio yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju, mencerminkan kebutuhan mereka yang lebih besar untuk pendanaan asing guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, perbandingan ini harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat perbedaan dalam struktur ekonomi, tingkat perkembangan, dan kerangka kerja kebijakan antara satu negara dengan negara lainnya. Secara keseluruhan, rasio External Debt to GDP adalah alat analitis yang vital dalam memahami kesehatan fiskal dan stabilitas ekonomi suatu negara. Di Eulerpool, kami menyediakan data rasio External Debt to GDP yang up-to-date dan terperinci, memungkinkan para pengguna kami untuk melakukan analisis yang mendalam dan berbasis data yang kuat. Kami berkomitmen untuk memberikan data makroekonomi yang akurat dan relevan agar pengguna kami dapat membuat keputusan yang informatif dan strategic dalam bidang ekonomi dan investasi. Eulerpool, sebagai sumber terpercaya untuk data makroekonomi, terus berusaha untuk menyediakan data yang paling relevan dan komprehensif, termasuk rasio External Debt to GDP. Kami percaya bahwa pemahaman yang mendalam tentang indikator ini adalah kunci untuk menganalisis dan memahami dinamika ekonomi global.