Keuntungan Membosankan? Indeks Reksa Dana dalam Tren Naik

Di dunia investasi, dana indeks yang meniru pasar sering kali dicap sebagai "membosankan." Namun, hasilnya berbicara sendiri: dalam kenyataannya, dana ini secara teratur mengungguli dana yang dikelola secara aktif oleh analis saham profesional. Sebuah laporan terbaru dari BofA Global Research menunjukkan bahwa para profesional kesulitan untuk mengalahkan imbal hasil dana indeks pasif yang mengikuti saham-saham kapitalisasi besar AS pada tahun lalu. Hanya 36% dari dana AS kapitalisasi besar yang dikelola secara aktif mencatatkan keuntungan lebih tinggi dibandingkan tolok ukurnya pada Indeks Russell 1000. Indeks ini menawarkan akses ke perusahaan-perusahaan seperti Apple, Nvidia, Microsoft, Amazon, dan induk Facebook, Meta. Tinjauan terhadap lebih dari 1.900 dana saham AS dan ETF yang dipantau oleh Morningstar menunjukkan bahwa hanya 19% yang berkinerja lebih baik dibandingkan S&P 500, yang mencatatkan imbal hasil sebesar 25%. Selama dua dekade, S&P Dow Jones Indices telah menerbitkan laporan yang membandingkan kinerja dana saham dan obligasi yang dikelola secara aktif dengan berbagai indeks. Selama tiga tahun terakhir, 86% dari dana yang dikelola secara aktif tidak dapat mengalahkan S&P 500. Dan selama periode sepuluh tahun, 85% dari dana ini tertinggal di belakang S&P 500. Dukungan terkenal untuk strategi biaya rendah datang dari Warren Buffett, yang menyebut kepemilikan dana indeks S&P 500 sebagai investasi terbaik untuk kebanyakan orang. Pendekatan investasi yang ditandai dengan kesederhanaan dan efisiensi biaya ini semakin populer dan kini menyumbang 52,6% dari aset dana investasi dan ETF.