Bank Sentral India Mendukung Rupiah yang Melemah

Di tengah kekhawatiran tentang peningkatan yang signifikan dalam defisit perdagangan India, Bank Sentral India (RBI) tampaknya telah campur tangan untuk menstabilkan rupee, yang pada hari Selasa jatuh ke titik terendah bersejarah. Rupee mencapai titik terendah 84,92 dan stabil pada 84,9125 terhadap dolar. Menurut pedagang, bank sentral menawarkan dukungan melalui bank yang dikelola negara di pasar pada level 84,92 hingga 84,93. Seorang pedagang mata uang menyatakan bahwa RBI biasanya campur tangan untuk mendukung nilai tukar selama hari perdagangan. Tidak mungkin kurs dolar-rupee akan terus naik untuk sisa hari itu. Bahkan sebelum perdagangan valuta asing berakhir pada hari Senin, Kementerian Perdagangan India merilis data yang mengungkapkan defisit perdagangan rekor. Hal ini disebabkan oleh impor emas yang meningkat serta angka ekspor yang lemah. Pada bulan November, ekspor barang India turun 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 32,11 miliar dolar, sementara impor naik lebih dari 27% menjadi 69,95 miliar dolar. Strategi RBI untuk tidak membiarkan rupee melemah lebih lanjut melalui intervensi rutin dikritisi mengingat angka-angka ini. Dalam analisis dari Nomura, dicatat bahwa isu defisit neraca perdagangan yang meningkat mempertanyakan strategi intervensi mata uang RBI yang bertujuan untuk membatasi tekanan terhadap depresiasi rupee. Nomura menambahkan bahwa penurunan rupee yang terkendali dapat berfungsi sebagai penstabil otomatis untuk menahan impor. Intervensi bank sentral bersama dengan kerugian nilai tukar telah menyebabkan cadangan devisa India turun hampir 50 miliar dolar pada kuartal saat ini.