Masa Depan Google: Antara Tekanan Persaingan dan Inovasi

  • Google menghadapi tantangan hukum persaingan terkait dugaan praktik monopoli di pasar pencarian dan periklanan.
  • Munculnya teknologi AI pesaing mengancam pangsa pasar dan pendapatan iklan Google.

Eulerpool News·

Induk perusahaan Google, Alphabet, saat ini berada dalam situasi yang tegang. Saham raksasa teknologi tersebut mencatat penurunan sebesar 7% dalam dua minggu terakhir, menjadikannya salah satu opsi yang lebih terjangkau dalam kelompok "Magnificent Seven". Seorang hakim federal menemukan bahwa Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian dengan perjanjian eksklusif. Pada tahun 2023, seorang manajer senior perusahaan bersaksi dalam kasus antimonopoli Departemen Kehakiman bahwa Google membayar 26,3 miliar dolar AS kepada perusahaan lain untuk memastikan pengaturan default mesin pencarinya pada peramban web dan perangkat mobile. Departemen Kehakiman AS merespons dengan mengajukan dokumen yang menyarankan kemungkinan pemisahan bisnis pencarian Google, termasuk penjualan peramban Chrome. Usulan-usulan ini, meski belum final, bertujuan untuk mengurangi dominasi Google dalam bidang pencarian web. Namun, investor khawatir hal ini dapat menyebabkan gangguan operasional dan mengancam profitabilitas di masa depan. Alphabet akan mengajukan usulan solusinya sendiri pada bulan Desember. Gugatan asli diajukan selama masa jabatan pertama Donald Trump, yang tidak berpihak pada Google. Meskipun demikian, sikapnya saat ini masih tidak jelas. Selain itu, investor sudah khawatir dengan kenaikan kecerdasan buatan generatif. Teknologi AI baru seperti ChatGPT, Perplexity, dan Microsoft telah menciptakan situasi persaingan yang menantang model bisnis layanan pencarian tradisional. Persaingan ini mengancam kemampuan Google untuk mempertahankan pangsa pasar dan pendapatan iklan yang terkait, karena lingkungan teknologi berkembang dengan cepat. Dalam kasus yang baru saja diselesaikan, Google dituduh oleh badan pengawas antimonopoli mendominasi pasar teknologi iklan online secara ilegal. Tuduhan tersebut menyatakan bahwa Google mempermainkan aturan persaingan untuk keuntungannya. Sementara itu, saham Alphabet naik 1,4%. Terlepas dari tantangan ini, analis keuangan tetap optimis tentang prospek masa depan Alphabet dan menunjuk pada kemampuan AI yang stabil serta berbagai sumber pendapatan perusahaan. Data fundamental perusahaan Google tetap kuat dan dengan fungsi pencarian berbasis AI baru, pertumbuhan lebih lanjut diharapkan.
Eulerpool Data & Analytics

Modern Financial Markets Data
Better  · Faster  · Cheaper

The highest-quality data scrubbed, verified and continually updated.

  • 10m securities worldwide: equities, ETFs, bonds
  • 100 % realtime data: 100k+ updates/day
  • Full 50-year history and 10-year estimates
  • World's leading ESG data w/ 50 billion stats
  • Europe's #1 news agency w/ 10.000+ sources

Get in touch

Save up to 68 % compared to legacy data vendors