Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇱🇰

Sri Lanka Tingkat Bunga Deposito

Harga saham

8,5 %
Perubanan +/-
-0,5 %
Perubahan %
-5,71 %

Nilai saat ini dari Tingkat Bunga Deposito di Sri Lanka adalah 8,5 %. Tingkat Bunga Deposito di Sri Lanka turun menjadi 8,5 % pada 1/3/2024, setelah sebelumnya berada di 9 % pada 1/2/2024. Dari 1/12/1980 hingga 1/4/2024, rata-rata PDB di Sri Lanka adalah 9,18 %. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/1/2001 dengan 20,00 %, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/7/2020 dengan 4,50 %.

Sumber: Central Bank of Sri Lanka

Tingkat Bunga Deposito

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Tingkat suku bunga deposito

Tingkat Bunga Deposito Sejarah

TanggalNilai
1/3/20248,5 %
1/2/20249 %
1/1/20249 %
1/12/20239 %
1/11/20239 %
1/10/202310 %
1/9/202311 %
1/8/202311 %
1/7/202311 %
1/6/202313 %
1
2
3
4
5
...
35

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Tingkat Bunga Deposito

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇱🇰
cadangan devisa
5,42 miliar USD5,389 miliar USDBulanan
🇱🇰
Jumlah Uang M0
1,262 Bio. LKR1,194 Bio. LKRBulanan
🇱🇰
Jumlah Uang M1
1,607 Bio. LKR1,658 Bio. LKRBulanan
🇱🇰
Jumlah Uang M2
11,45 Bio. LKR11,485 Bio. LKRBulanan
🇱🇰
Neraca Bank
17,385 Bio. LKR17,381 Bio. LKRBulanan
🇱🇰
Neraca Bank Sentral
3,959 Bio. LKR3,89 Bio. LKRBulanan
🇱🇰
Rasio cadangan tunai
2 %2 %Bulanan
🇱🇰
Tingkat bunga kredit
9,5 %9,5 %Bulanan
🇱🇰
Tingkat suku bunga
8,5 %8,5 %frequency_daily

Suku Bunga Deposito adalah tingkat rata-rata yang dibayarkan oleh bank komersial kepada individu atau korporasi atas simpanan.

Apa itu Tingkat Bunga Deposito

Deposit Interest Rate, atau dalam Bahasa Indonesia tingkat suku bunga deposito, merupakan salah satu indikator makroekonomi yang sangat penting dan memegang peranan krusial dalam perekonomian sebuah negara. Suku bunga deposito adalah bunga yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah sebagai imbal hasil atas simpanannya di bank dalam bentuk deposito. Pada analisis makroekonomi, tingkat suku bunga deposito memiliki implikasi yang luas terhadap berbagai aspek ekonomi, mulai dari inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral. Tingkat suku bunga deposito digunakan sebagai alat pengendali inflasi oleh bank sentral. Misalnya, ketika inflasi tinggi, bank sentral cenderung menaikkan suku bunga deposito. Kenaikan ini diharapkan akan mendorong masyarakat untuk lebih banyak menabung dan mengurangi belanja, yang pada akhirnya akan menurunkan permintaan agregat dan menekan inflasi. Sebaliknya, jika inflasi rendah dan perekonomian sedang lesu, bank sentral bisa menurunkan suku bunga deposito untuk mendorong konsumsi dan investasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, suku bunga deposito juga mempengaruhi nilai tukar mata uang. Ketika suku bunga deposito di sebuah negara naik, cenderung lebih banyak investor asing yang tertarik untuk menempatkan dananya di negara tersebut. Ini otomatis meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut dan dapat memicu apresiasi nilai tukar. Apresiasi nilai tukar ini dapat mengurangi daya saing ekspor karena produk negara tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli asing. Efek ini dikenal sebagai 'mekanisme transmisi suku bunga'. Tidak hanya itu, suku bunga deposito juga memainkan peranan penting dalam keputusan investasi perusahaan. Suku bunga deposito yang tinggi akan meningkatkan biaya modal bagi perusahaan karena pinjaman jadi lebih mahal. Situasi ini bisa membuat perusahaan menunda atau mengurangi investasi dalam proyek-proyek baru. Dampak jangka panjang dari kurangnya investasi bisa berupa pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Sebaliknya, ketika suku bunga deposito rendah, perusahaan lebih tergerak untuk melakukan ekspansi dan investasi karena biaya pinjaman relatif murah. Pengaruh suku bunga deposito pada sektor perbankan juga cukup signifikan. Bank cenderung menyesuaikan suku bunga kreditnya dengan suku bunga deposito. Jika suku bunga deposito tinggi, bank juga harus menawarkan suku bunga kredit yang lebih tinggi untuk menutupi biaya simpanannya. Ini bisa mengurangi permintaan kredit dan memperlambat pertumbuhan kredit di sektor perbankan. Sebaliknya, dengan suku bunga deposito yang rendah, bank bisa menawarkan suku bunga kredit yang lebih rendah yang mendorong lebih banyak permintaan kredit. Dalam konteks globalisasi dan era digital, informasi mengenai tingkat suku bunga deposito semakin mudah diakses dan dipantau oleh masyarakat dan pelaku pasar. Platform seperti Eulerpool misalnya, menyediakan data makroekonomi yang lengkap dan up-to-date bagi pengguna untuk memantau berbagai indikator termasuk suku bunga deposito. Akses informasi yang mudah dan cepat ini membantu pengambilan keputusan yang lebih baik bagi investor, pengusaha, dan pembuat kebijakan. Kemunculan platform-platform ini juga tidak terlepas dari pentingnya analisis data dalam era ekonomi modern. Data mengenai suku bunga deposito dapat diolah dan dianalisis untuk mengidentifikasi tren serta pola-pola yang berguna dalam perencanaan bisnis atau kebijakan. Misalnya, pola historis suku bunga deposito dapat membantu memprediksi perubahan di masa depan dan memungkinkan para pelaku ekonomi untuk menyiapkan strategi mitigasi risiko yang lebih baik. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito adalah risiko keuangan negara. Negara dengan risiko keuangan yang lebih tinggi biasanya harus menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi untuk menarik tabungan dan investasi. Risiko tersebut bisa berasal dari ketidakstabilan politik, kegagalan kebijakan ekonomi, atau keadaan fisik dan geografis yang berisiko tinggi. Dalam situasi yang lebih stabil, suku bunga deposito cenderung lebih rendah karena risiko yang dihadapi oleh investor juga lebih kecil. Tingkat suku bunga deposito juga berdampak pada pasar properti dan harga aset. Suku bunga yang rendah sering membuat biaya hipotek lebih rendah, yang bisa memicu kenaikan harga properti karena meningkatnya permintaan pasar. Sebaliknya, suku bunga tinggi dapat menekan harga properti karena berkurangnya permintaan. Pertimbangan lainnya adalah efek keseimbangan antara suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman. Jika terdapat perbedaan yang terlalu besar antara kedua suku bunga ini, bank bisa mengalami masalah likuiditas. Suku bunga deposito yang terlalu tinggi dibandingkan suku bunga pinjaman juga bisa mengurangi margin keuntungan bank, sementara yang terlalu rendah bisa menyebabkan kurangnya dana untuk pinjaman. Kesimpulannya, tingkat suku bunga deposito adalah indikator makroekonomi yang kompleks dan vital dengan implikasi luas terhadap berbagai aspek ekonomi. Penting bagi para pelaku ekonomi untuk terus memantau dan memahami dinamika suku bunga deposito serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penggunaan platform data makroekonomi seperti Eulerpool dapat memberikan wawasan yang akurat dan terbaru yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang lebih baik dan lebih informatif. Dengan demikian, kesadaran dan pemahaman tentang tingkat suku bunga deposito dapat membantu dalam merencanakan strategi ekonomi yang lebih efektif dan efisien, baik di tingkat individu, korporat, maupun nasional.