Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇱🇰

Sri Lanka Tabungan Pribadi

Harga saham

29,4 %
Perubanan +/-
+2,6 %
Perubahan %
+9,25 %

Nilai saat ini dari Tabungan Pribadi di Sri Lanka adalah 29,4 %. Tabungan Pribadi di Sri Lanka meningkat menjadi 29,4 % pada 1/1/2021, setelah sebelumnya 26,8 % pada 1/1/2020. Dari 1/1/2003 hingga 1/1/2022, rata-rata PDB di Sri Lanka adalah 23,44 %. Rekor tertinggi dicapai pada 1/1/2017 dengan 33,00 %, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/1/2008 dengan 13,90 %.

Sumber: Central Bank of Sri Lanka

Tabungan Pribadi

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Tabungan Pribadi

Tabungan Pribadi Sejarah

TanggalNilai
1/1/202129,4 %
1/1/202026,8 %
1/1/201928,3 %
1/1/201831,1 %
1/1/201733 %
1/1/201629,6 %
1/1/201523,6 %
1/1/201424,2 %
1/1/201324,6 %
1/1/201227,2 %
1
2

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Tabungan Pribadi

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇱🇰
Kredit sektor swasta
8,079 Bio. LKR8,107 Bio. LKRBulanan
🇱🇰
Pengeluaran konsumen
19,159 Bio. LKR16,311 Bio. LKRTahunan
🇱🇰
Tingkat Bunga Kredit Bank
11,42 %11,91 %Bulanan

Di Sri Lanka, Rasio Tabungan Rumah Tangga merujuk pada rasio pendapatan yang disimpan oleh rumah tangga terhadap pendapatan bersih yang dapat dibelanjakan oleh rumah tangga selama periode waktu tertentu.

Apa itu Tabungan Pribadi

Kategori "Personal Savings" dalam makroekonomi memiliki arti penting yang sangat besar dalam memahami kesehatan keuangan individu dan perekonomian secara keseluruhan. Di eulerpool, kami menyediakan data makroekonomi yang terperinci dan relevan, termasuk informasi mengenai tabungan pribadi, untuk membantu Anda membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan informasi lebih tajam mengenai arus ekonomi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang arti, pengukuran, dan implikasi makroekonomi dari tabungan pribadi dalam konteks perekonomian Indonesia. Tabungan pribadi, atau "Personal Savings", mengacu pada sebagian pendapatan rumah tangga yang tidak dihabiskan untuk konsumsi dan sebagai gantinya disimpan dalam berbagai bentuk seperti tabungan bank, investasi, atau aset lainnya. Tabungan ini memainkan peran yang sangat penting dalam ekonomi, karena menyediakan sumber daya finansial untuk investasi dan pengeluaran masa mendatang. Di tingkat individu, tabungan pribadi mencerminkan kemampuan seseorang untuk menyiapkan dana darurat, mengakomodasi biaya tak terduga, dan merencanakan masa pensiun yang aman. Dari sudut pandang makroekonomi, tingkat tabungan pribadi yang sehat di suatu negara menandakan kestabilan ekonomi yang lebih besar dan potensi pertumbuhan yang lebih kuat. Pengukuran tabungan pribadi biasanya dilakukan melalui berbagai indikator, yang termasuk tetapi tidak terbatas pada, tingkat tabungan nasional, rasio tabungan terhadap pendapatan, dan pertumbuhan tahunan tabungan. Di Indonesia, data mengenai tabungan pribadi dapat diperoleh melalui berbagai sumber resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), serta laporan tahunan dari lembaga-lembaga keuangan. Indikator-indikator ini memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa besar masyarakat Indonesia menyimpan dan bagaimana tren ini berubah dari waktu ke waktu. Salah satu cara untuk memahami tabungan pribadi adalah dengan melihatnya dari perspektif siklus hidup. Dalam model siklus hidup, individu diharapkan untuk memiliki perilaku tabungan yang bervariasi sepanjang hidup mereka. Tahap awal dari kehidupan kerja seseorang mungkin lebih banyak diwarnai oleh pengeluaran untuk pendidikan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya, sehingga tingkat tabungannya relatif rendah. Seiring berjalannya waktu dan pendapatan meningkat, individu akan mulai menabung lebih banyak untuk masa pensiun dan kebutuhan masa depan lainnya. Ketika mencapai usia pensiun, tingkat tabungan mungkin menurun karena individu mulai menggunakan tabungan yang telah mereka kumpulkan untuk membiayai hidup mereka sehari-hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan pribadi sangatlah beragam. Beberapa di antaranya termasuk tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, inflasi, kebijakan fiskal, serta kondisi ekonomi secara umum. Di Indonesia, kebijakan pemerintahan dalam mendukung atau menstimulasi tabungan pribadi sering kali diwujudkan melalui regulasi pajak, bunga tabungan, dan insentif untuk menabung dalam bentuk deposito berjangka atau program-program kemasyarakatan seperti BPJS Ketenagakerjaan dan tabungan pendidikan. Dampak dari tingkat tabungan pribadi yang tinggi atau rendah terhadap ekonomi cukup kompleks. Di satu sisi, tingkat tabungan pribadi yang tinggi dapat menghasilkan dana yang cukup untuk investasi di sektor riil seperti infrastruktur, teknologi, dan pendidikan, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Namun, tingkat tabungan yang terlalu tinggi juga dapat berdampak negatif jika mengarah pada pengeluaran konsumsi yang rendah, yang dapat menurunkan permintaan agregat dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Dalam konteks globalisasi, tingkat tabungan pribadi di Indonesia juga dipengaruhi oleh arus modal internasional dan kebijakan moneter negara-negara lain. Sebagai contoh, kebijakan suku bunga rendah di negara-negara maju dapat mendorong aliran modal masuk ke Indonesia, yang kemudian dapat mempengaruhi tingkat tabungan domestik. Sebaliknya, peningkatan suku bunga global dapat mendorong aliran modal keluar dan menurunkan likuiditas di dalam negeri, yang pada akhirnya juga berdampak pada kebiasaan menabung masyarakat. Mengikuti tren tabungan pribadi adalah sebuah keharusan bagi para analis ekonomi dan pembuat kebijakan. Di eulerpool, kami berupaya untuk menyediakan data yang komprehensif dan terkini mengenai berbagai aspek dari ekonomi, termasuk tabungan pribadi. Dengan memahami dinamika tabungan pribadi, kita tidak hanya dapat memperoleh wawasan tentang kebiasaan keuangan individu, tetapi juga dapat menyusun strategi yang lebih efektif untuk mencapai stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Akhirnya, pendidikan finansial juga memainkan peran penting dalam mendorong tingkat tabungan pribadi. Di Indonesia, meningkatkan literasi finansial di kalangan masyarakat dapat membantu individu memahami pentingnya menabung dan cara melakukannya dengan bijak. Edukasi tentang manajemen keuangan, investasi, dan perencanaan pensiun perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola uang mereka dengan efektif. Secara keseluruhan, kategori "Personal Savings" di eulerpool berfungsi sebagai komponen penting dalam analisis makroekonomi yang lebih luas. Dengan memberikan data yang terperinci dan akurat tentang tabungan pribadi, kami bertujuan untuk mendukung pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi Indonesia dan membantu Anda dalam membuat keputusan keuangan yang lebih bijak. Teruslah memantau eulerpool untuk mendapatkan informasi terbaru dan analisis mendalam tentang berbagai aspek ekonomi yang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.