Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇧🇸

Bahamas Suku Bunga Pinjaman Bank

Harga saham

11,12 %
Perubanan +/-
+0,68 %
Perubahan %
+6,31 %

Nilai saat ini dari Suku Bunga Pinjaman Bank di Bahamas adalah 11,12 %. Suku Bunga Pinjaman Bank di Bahamas meningkat menjadi 11,12 % pada 1/2/2024, setelah sebelumnya 10,44 % pada 1/1/2024. Dari 1/12/1998 hingga 1/3/2024, rata-rata PDB di Bahamas adalah 11,09 %. Tertinggi sepanjang masa tercapai pada 1/7/2015 dengan 13,27 %, sementara nilai terendah tercatat pada 1/4/2020 dengan 8,59 %.

Sumber: Central Bank of The Bahamas

Suku Bunga Pinjaman Bank

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Tingkat Bunga Kredit Bank

Suku Bunga Pinjaman Bank Sejarah

TanggalNilai
1/2/202411,12 %
1/1/202410,44 %
1/12/202310,69 %
1/11/202310,89 %
1/10/202311,48 %
1/9/202310,8 %
1/8/202311,55 %
1/7/202310,94 %
1/6/202311,19 %
1/5/202311,37 %
1
2
3
4
5
...
22

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Suku Bunga Pinjaman Bank

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇧🇸
Kredit sektor swasta
5,508 miliar BSD5,481 miliar BSDBulanan

Di Bahama, suku bunga pinjaman bank adalah rata-rata tertimbang dari suku bunga yang dikenakan pada pinjaman dan cerukan oleh bank komersial kepada konsumen dan perusahaan.

Apa itu Suku Bunga Pinjaman Bank

Bank Lending Rate atau Suku Bunga Pinjaman Bank merupakan salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi yang mencerminkan biaya pinjaman di dalam suatu negara. Di situs kami, Eulerpool, kami bertujuan untuk menyediakan data makroekonomi yang akurat dan terkini, termasuk informasi mengenai Bank Lending Rate. Dalam deskripsi ini, kami akan menggali lebih dalam tentang pengertian, pentingnya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi Bank Lending Rate dalam konteks ekonomi Indonesia. Bank Lending Rate adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh bank komersial atau lembaga keuangan lain kepada perusahaan atau individu yang meminjam uang. Tingkat ini dapat bervariasi bergantung pada berbagai faktor seperti kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral, kondisi pasar keuangan, dan risiko kredit yang terkait dengan peminjam. Pentingnya Bank Lending Rate dalam konteks ekonomi sangat besar karena tingkat suku bunga ini mempengaruhi berbagai aspek perekonomian, termasuk konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ketika tingkat suku bunga pinjaman bank rendah, biaya pinjaman menjadi lebih murah, mendorong individu dan perusahaan untuk meminjam lebih banyak. Hal ini dapat meningkatkan belanja konsumen dan investasi bisnis, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, ketika tingkat suku bunga tinggi, biaya pinjaman meningkat, yang dapat menekan konsumsi dan investasi, dan potensi mengarah pada perlambatan ekonomi. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi Bank Lending Rate adalah kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral. Melalui kebijakan ini, Bank Indonesia dapat menetapkan tingkat suku bunga acuan yang dikenal sebagai BI Rate. Perubahan dalam BI Rate ini seringkali diikuti oleh perubahan dalam suku bunga pinjaman yang ditetapkan oleh bank komersial. Misalnya, ketika Bank Indonesia meningkatkan BI Rate untuk mengekang inflasi, bank-bank komersial cenderung meningkatkan suku bunga pinjaman mereka untuk mengimbangi kenaikan biaya dana. Selain kebijakan moneter, kondisi pasar keuangan juga berperan dalam menentukan Bank Lending Rate. Pada saat pasar keuangan stabil dan risiko default rendah, bank mungkin menetapkan suku bunga pinjaman yang lebih rendah. Namun, pada kondisi pasar yang bergejolak atau ketika risiko default meningkat, bank mungkin menaikkan suku bunga untuk mengompensasi risiko tambahan tersebut. Risiko kredit terkait dengan peminjam juga merupakan faktor yang signifikan. Bank akan mempertimbangkan sejarah kredit, pendapatan, dan stabilitas keuangan peminjam saat menentukan suku bunga pinjaman. Peminjam dengan profil risiko yang lebih tinggi mungkin dikenakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengatasi potensi risiko kerugian yang lebih besar. Selain faktor-faktor tersebut, kondisi ekonomi makro juga memainkan peran penting dalam menentukan Bank Lending Rate. Tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar mata uang adalah beberapa elemen makroekonomi yang dapat memengaruhi keputusan bank dalam menetapkan suku bunga pinjaman. Sebagai contoh, ketika inflasi tinggi, bank mungkin harus menaikkan suku bunga pinjaman untuk menjaga nilai riil dari dana yang dipinjamkan. Dalam konteks Indonesia, Bank Lending Rate juga dipengaruhi oleh kebijakan fiskal dan struktural yang diterapkan oleh pemerintah. Kebijakan fiskal seperti pengaturan pajak, pengeluaran pemerintah, dan subsidi dapat memengaruhi likuiditas dan permintaan kredit di pasar. Selain itu, reformasi struktural seperti peningkatan efisiensi sektor keuangan dan penguatan sistem hukum dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pinjaman bank. Data mengenai Bank Lending Rate sangat penting bagi berbagai pemangku kepentingan ekonomi, termasuk pembuat kebijakan, analis pasar, dan pelaku bisnis. Pemahaman yang mendalam mengenai tingkat suku bunga pinjaman dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait investasi, perencanaan anggaran, dan manajemen risiko keuangan. Di situs Eulerpool, kami menyediakan data yang komprehensif dan terupdate mengenai Bank Lending Rate untuk membantu pengguna kami dalam melakukan analisis ekonomi yang lebih akurat. Kesimpulannya, Bank Lending Rate adalah elemen kunci dalam ekosistem ekonomi yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan ekonomi, mulai dari konsumsi individu hingga investasi bisnis dan keputusan kebijakan publik. Melalui pengawasan dan analisis yang cermat terhadap tingkat suku bunga ini, para pemangku kepentingan ekonomi dapat memperoleh wawasan yang lebih baik dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan keuangan dan ekonomi mereka. Di Eulerpool, kami berkomitmen untuk menyajikan data makroekonomi yang bernilai tinggi untuk mendukung kebutuhan informasi para pengguna kami.