Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇲🇿

Mozambik Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan

Harga saham

17,89 miliar MZN
Perubanan +/-
+3,285 miliar MZN
Perubahan %
+20,22 %

Nilai saat ini dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan di Mozambik adalah 17,89 miliar MZN. Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan di Mozambik meningkat menjadi 17,89 miliar MZN pada 1/9/2023, setelah sebelumnya sebesar 14,605 miliar MZN pada 1/6/2023. Dari 1/3/2008 hingga 1/12/2023, rata-rata PDB di Mozambik adalah 6,50 miliar MZN. Puncak tertinggi tercapai pada 1/9/2023 dengan 17,89 miliar MZN, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/12/2008 dengan 844,00 Juta. MZN.

Sumber: Instituto Nacional De Estatistica, Mozambique

Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

PDB dari sektor pertambangan

Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan Sejarah

TanggalNilai
1/9/202317,89 miliar MZN
1/6/202314,605 miliar MZN
1/3/202311,676 miliar MZN
1/12/202213,163 miliar MZN
1/9/202212,495 miliar MZN
1/6/202210,235 miliar MZN
1/3/20228,807 miliar MZN
1/12/202111,624 miliar MZN
1/9/202111,648 miliar MZN
1/6/20219,513 miliar MZN
1
2
3
4
5
...
7

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇲🇿
BIP
20,62 miliar USD18,41 miliar USDTahunan
🇲🇿
BIP dari administrasi publik
10,687 miliar MZN12,809 miliar MZNKuartal
🇲🇿
BIP dari sektor transportasi
21,624 miliar MZN20,402 miliar MZNKuartal
🇲🇿
BIP dengan harga konstan
182,809 miliar MZN182,847 miliar MZNKuartal
🇲🇿
Investasi Bruto Fixed
582,215 miliar MZN435,537 miliar MZNTahunan
🇲🇿
PDB dari Jasa
18,794 miliar MZN11,888 miliar MZNKuartal
🇲🇿
PDB dari Manufaktur
14,157 miliar MZN8,961 miliar MZNKuartal
🇲🇿
PDB dari Pertanian
34,888 miliar MZN41,841 miliar MZNKuartal
🇲🇿
PDB dari perusahaan utilitas
4,848 miliar MZN5,045 miliar MZNKuartal
🇲🇿
PDB dari sektor konstruksi.
3,42 miliar MZN2,827 miliar MZNKuartal
🇲🇿
PDB per kapita
602,92 USD590,37 USDTahunan
🇲🇿
PDB per kapita PPP
1.493,66 USD1.462,57 USDTahunan
🇲🇿
Pertumbuhan PDB Tahunan
5 %4,36 %Tahunan
🇲🇿
Tingkat Pertumbuhan PDB Tahunan
5,36 %5,92 %Kuartal

Apa itu Produk Domestik Bruto (PDB) dari Pertambangan

Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor pertambangan merupakan salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengukur kontribusi industri pertambangan terhadap perekonomian suatu negara. Sektor ini terdiri dari berbagai kegiatan, termasuk ekstraksi batu bara, minyak bumi, gas alam, dan berbagai mineral lainnya yang diperlukan untuk berbagai keperluan industri dan energi. Dalam artikel ini, kami di Eulerpool akan membahas secara rinci tentang PDB dari pertambangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta peran pentingnya dalam ekonomi makro. Di Indonesia, sektor pertambangan memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB nasional. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini menyumbang persentase yang cukup besar terhadap total PDB. Hal ini menunjukkan bahwa industri pertambangan bukan hanya penting dari segi ekspor, tetapi juga dari segi penyediaan lapangan pekerjaan dan pendapatan negara. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kontribusi sektor ini terhadap PDB, seperti fluktuasi harga komoditas di pasar global, kebijakan pemerintah, dan kondisi geologi. Fluktuasi harga komoditas adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi PDB dari pertambangan. Harga komoditas seperti minyak bumi, batu bara, dan logam seringkali mengalami perubahan signifikan yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, ketegangan politik, dan perubahan permintaan. Misalnya, lonjakan harga minyak bumi dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini, sementara penurunan harga dapat berdampak negatif terhadap kontribusinya terhadap PDB. Oleh karena itu, penting bagi pelaku industri dan pemerintah untuk memantau pergerakan harga komoditas secara terus-menerus. Kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam menentukan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB. Kebijakan yang mendukung eksplorasi dan ekstraksi sumber daya alam dapat meningkatkan produksi dan, secara tidak langsung, PDB dari sektor ini. Sebaliknya, kebijakan yang terlalu restriktif atau tidak mendukung dapat menghambat perkembangan sektor ini. Di Indonesia, misalnya, pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri pertambangan. Ini termasuk insentif pajak, kemudahan perizinan, dan dukungan infrastruktur. Selain itu, kondisi geologi juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi PDB dari pertambangan. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dan mudah diakses dapat meningkatkan efisiensi produksi dan, oleh karena itu, kontribusi sektor ini terhadap PDB. Di Indonesia, terdapat berbagai tambang batu bara dan logam berharga yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan keuntungan tersendiri bagi sektor ini. Namun, eksplorasi dan ekstraksi sumber daya alam juga seringkali dihadapkan pada tantangan lingkungan dan sosial yang perlu dikelola dengan baik. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB juga dapat dilihat dari sisi dampaknya terhadap lapangan pekerjaan. Industri ini menyediakan berbagai kesempatan kerja, mulai dari tenaga kerja kasar hingga tenaga ahli, yang berkontribusi terhadap pengurangan tingkat pengangguran. Selain itu, sektor ini juga menciptakan efek multiplier, di mana peningkatan aktivitas pertambangan dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti transportasi, logistik, dan jasa. Dalam jangka panjang, keberlanjutan sektor pertambangan menjadi isu penting yang perlu diperhatikan. Eksplorasi dan ekstraksi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk kerusakan lingkungan, konflik sosial, dan penurunan kualitas hidup masyarakat sekitar tambang. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku industri untuk mengimplementasikan praktik-praktik pertambangan yang bertanggung jawab, termasuk penilaian dampak lingkungan, rehabilitasi lahan, dan keterlibatan masyarakat lokal. Di sisi lain, perkembangan teknologi juga memberikan dampak positif terhadap PDB dari pertambangan. Implementasi teknologi canggih dalam proses eksplorasi dan ekstraksi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga memberikan kontribusi lebih besar terhadap PDB. Teknologi seperti pemetaan geologi digital, otomatisasi alat berat, dan penggunaan drone untuk survei tambang adalah beberapa contoh inovasi yang dapat meningkatkan kinerja sektor pertambangan. Sektor pertambangan juga memiliki peran penting dalam mendukung industri hilir. Produk-produk dari sektor ini seperti batu bara, minyak bumi, dan logam menjadi bahan baku penting untuk berbagai industri, termasuk energi, manufaktur, dan konstruksi. Oleh karena itu, peningkatan kinerja sektor pertambangan juga dapat memberikan dampak positif terhadap performa sektor-sektor lainnya, yang pada gilirannya akan meningkatkan PDB. Dalam rangka mengoptimalkan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB, pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama dalam berbagai inisiatif. Ini termasuk pengembangan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan pelabuhan, peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan dan edukasi, serta peningkatan transparansi dan tata kelola dalam pengelolaan sumber daya alam. Transparansi dan tata kelola yang baik dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, yang akan menarik lebih banyak investasi asing dan domestik ke sektor ini. Akhir kata, PDB dari pertambangan merupakan indikator ekonomi yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun, dengan kebijakan yang tepat, pengelolaan yang baik, dan penerapan teknologi canggih, sektor ini memiliki potensi besar untuk terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Di Eulerpool, kami berkomitmen untuk menyediakan data dan analisis terperinci tentang PDB dari pertambangan dan berbagai indikator ekonomi lainnya, untuk membantu pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang tepat dan berinformasi.