Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇲🇺

Mauritius Syarat Perdagangan

Harga saham

98,5 poin
Perubanan +/-
+7,501 poin
Perubahan %
+7,92 %

Nilai terkini Syarat Perdagangan di Mauritius adalah 98,5 poin. Syarat Perdagangan di Mauritius meningkat menjadi 98,5 poin pada 1/12/2023, setelah sebelumnya sebesar 90,999 poin pada 1/9/2023. Dari 1/3/2004 hingga 1/3/2024, rata-rata PDB di Mauritius adalah 100,44 poin. Rekor tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/3/2004 dengan 129,95 poin, sementara nilai terendah tercatat pada 1/6/2022 dengan 72,72 poin.

Sumber: Central Statistics Office, Mauritius

Syarat Perdagangan

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Ketentuan Perdagangan

Syarat Perdagangan Sejarah

TanggalNilai
1/12/202398,5 poin
1/9/202390,999 poin
1/6/202395,064 poin
1/3/202389,947 poin
1/12/202284,643 poin
1/9/202276,796 poin
1/6/202272,722 poin
1/3/202284,104 poin
1/12/202194,006 poin
1/9/202196,572 poin
1
2
3
4
5
...
8

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Syarat Perdagangan

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇲🇺
Cadangan emas
12,42 Tonnes12,42 TonnesKuartal
🇲🇺
Ekspor
9,066 miliar MUR8,817 miliar MURBulanan
🇲🇺
Impor
24,891 miliar MUR26,024 miliar MURBulanan
🇲🇺
Indeks Terorisme
0 Points0 PointsTahunan
🇲🇺
Investasi Langsung Asing
33,491 miliar MUR18,469 miliar MURTahunan
🇲🇺
Kedatangan turis
119.305 149.145 Bulanan
🇲🇺
Neraca pembayaran berjalan
-6,431 miliar MUR-8,33 miliar MURKuartal
🇲🇺
Neraca Perdagangan
-15,825 miliar MUR-17,207 miliar MURBulanan
🇲🇺
Neraca Transaksi Berjalan terhadap PDB
-5,6 % of GDP-11,5 % of GDPTahunan
🇲🇺
Pendapatan pariwisata
7,833 miliar MUR7,437 miliar MURBulanan
🇲🇺
Transfer
742 Juta. MUR747 Juta. MURKuartal
🇲🇺
Utang Luar Negeri
83,784 miliar MUR79,518 miliar MURKuartal

Apa itu Syarat Perdagangan

Title: Memahami Perdagangan Internasional Melalui 'Terms of Trade' Selamat datang di Eulerpool, platform profesional Anda untuk tampilan data ekonomi makro. Salah satu topik penting dalam ekonomi makro yang secara langsung mempengaruhi kinerja ekonomi suatu negara adalah 'Terms of Trade'. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai 'Terms of Trade' dalam konteks ekonomi Indonesia, memaparkan pentingnya, komponennya, serta implikasinya terhadap perekonomian. 'Terms of Trade', atau yang biasa disingkat sebagai TOT, adalah istilah dalam ekonomi internasional yang merujuk pada rasio antara indeks harga ekspor dan indeks harga impor sebuah negara. TOT digunakan untuk mengukur daya beli ekspor suatu negara dalam kaitannya dengan impornya. Dengan kata lain, TOT menunjukkan seberapa banyak barang impor yang dapat diperoleh negara dari hasil ekspornya. Pertama-tama, penting untuk memahami bagaimana menghitung TOT. Formula dasar untuk menghitung TOT adalah dengan membagi indeks harga ekspor dengan indeks harga impor, kemudian mengalikannya dengan 100. Misalnya, jika indeks harga ekspor suatu negara adalah 110 dan indeks harga impor adalah 100, maka TOT-nya adalah (110/100)*100, yang berarti 110. Ini menunjukkan bahwa nilai ekspor meningkat relatif terhadap nilai impor. TOT sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan harga global, kebijakan perdagangan, permintaan dan penawaran internasional, serta dinamika ekonomi domestik. Dalam konteks Indonesia, komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan karet memainkan peran utama dalam menentukan TOT. Perubahan dalam harga global komoditas-komoditas ini dapat secara signifikan mempengaruhi TOT Indonesia. Implikasi TOT yang menguntungkan adalah peningkatan pendapatan negara dari hasil ekspor. Sebagai contoh, jika harga komoditas ekspor utama Indonesia naik, ini akan meningkatkan TOT dan, pada gilirannya, meningkatkan nilai tukar ekspor terhadap impor. Dengan demikian, Indonesia dapat mengimpor lebih banyak barang tanpa perlu meningkatkan volume ekspornya. Kondisi ini bisa meningkatkan PDB dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sebaliknya, TOT yang tidak menguntungkan menunjukkan bahwa nilai barang ekspor lebih rendah dibandingkan dengan nilai barang impor. Hal ini dapat mendorong defisit perdagangan dan, dalam jangka panjang, dapat membebani sektor ekonomi negara secara keseluruhan. Kondisi ini memerlukan intervensi kebijakan baik dari sisi fiscal maupun moneter. Misalnya, pemerintah bisa mengatur ulang kebijakan ekspor-impor atau memberikan insentif untuk mendorong diversifikasi produk ekspor. Negara-negara pengimpor utama Indonesia memainkan peran penting dalam menentukan TOT. Permintaan dari negara-negara seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang terhadap komoditas ekspor Indonesia sangat mempengaruhi TOT negara. Sebagai contoh, penurunan permintaan batu bara dan minyak kelapa sawit di pasar internasional dapat berdampak signifikan pada TOT Indonesia. Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa TOT bukan satu-satunya indikator kesejahteraan ekonomi sebuah negara. Misalnya, meskipun suatu negara memiliki TOT yang menguntungkan, itu tidak serta-merta menjamin pertumbuhan ekonomi jika ekspor tersebut hanya menguntungkan segelintir sektor atau kelompok dalam masyarakat. Oleh karena itu, analisis TOT harus digabungkan dengan indikator ekonomi lainnya seperti tingkat pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi secara umum untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi ekonomi suatu negara. Diversifikasi produk ekspor merupakan strategi penting untuk meningkatkan TOT. Ketergantungan pada beberapa jenis komoditas saja dapat membuat suatu negara rentan terhadap fluktuasi harga global. Dengan mendiversifikasi portofolio ekspornya, Indonesia dapat meminimalisir risiko yang ditimbulkan oleh perubahan harga komoditas tertentu. Diversifikasi ini juga berarti peningkatan nilai tambah pada produk-produk yang diekspor, yang pada gilirannya dapat memperbaiki TOT dalam jangka panjang. Pemerintah memiliki peran penting dalam memperbaiki dan mempertahankan TOT yang menguntungkan. Kebijakan perdagangan yang efisien, dukungan terhadap sektor-sektor strategis, dan hubungan diplomatik yang baik dengan negara mitra dagang adalah beberapa langkah yang bisa diperhatikan. Pemerintah juga perlu bekerja sama dengan sektor swasta untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk ekspor di pasar internasional. TOT juga memiliki implikasi penting dalam penentuan kebijakan moneter sebuah negara. Bank sentral mungkin mempertimbangkan TOT dalam memutuskan suku bunga atau kebijakan nilai tukarnya. Misalnya, jika TOT negara memburuk, bank sentral mungkin perlu menyesuaikan suku bunga untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan nilai mata uang. Di dunia yang semakin global dan terhubung, pemahaman yang mendalam tentang TOT sangat penting bagi pengambil kebijakan, pengusaha, dan masyarakat umum. Di Eulerpool, kami berkomitmen untuk menyediakan data dan analisis yang akurat dan terpercaya tentang berbagai aspek ekonomi makro, termasuk TOT. Kami berharap artikel ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan mendalam mengenai peran dan pentingnya TOT dalam konteks ekonomi Indonesia. Dalam pandangan yang lebih luas, TOT juga mencerminkan posisi kekuatan ekonomi negara di kancah internasional. Sebuah negara dengan TOT yang tinggi umumnya memiliki lebih banyak pengaruh dalam negosiasi perdagangan internasional dan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari kerja sama ekonominya dengan negara lain. Oleh karena itu, pemerintah, sektor swasta, dan seluruh komponen masyarakat seharusnya menyadari pentingnya menjaga dan meningkatkan TOT dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam kesimpulan, 'Terms of Trade' adalah indikator penting dalam menilai kesejahteraan dan kekuatan ekonomi suatu negara di kancah internasional. Di Indonesia, komoditas utama ekspor memiliki peran besar dalam menentukan TOT. Melalui kebijakan yang tepat, diversifikasi produk ekspor, dan kerja sama internasional yang baik, Indonesia dapat memanfaatkan TOT untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya secara keseluruhan. Di Eulerpool, kami selalu siap untuk membantu Anda memahami lebih dalam data-data ekonomi makro yang relevan dan memberikan wawasan yang bermakna bagi pengambilan keputusan yang lebih baik.