Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇲🇴

Makau Upah

Harga saham

17.6 MOP/Bulanly
Perubanan +/-
-400 MOP/Bulanly
Perubahan %
-2,25 %

Nilai saat ini dari Upah di Makau adalah 17.6 MOP/Bulanly. Upah di Makau turun menjadi 17.6 MOP/Bulanly pada 1/12/2023, setelah sebelumnya sebesar 18 MOP/Bulanly pada 1/9/2023. Dari 1/3/1996 hingga 1/3/2024, rata-rata PDB di Makau adalah 10.010,27 MOP/Bulanly. Titik tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/9/2023 dengan 18.000,00 MOP/Bulanly, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/6/2002 dengan 4.578,00 MOP/Bulanly.

Sumber: Statistics and Census Service, Government of Macao SAR

Upah

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Gaji

Upah Sejarah

TanggalNilai
1/12/202317.6 MOP/Bulanly
1/9/202318 MOP/Bulanly
1/6/202317 MOP/Bulanly
1/3/202317 MOP/Bulanly
1/12/202215.6 MOP/Bulanly
1/9/202214 MOP/Bulanly
1/6/202215.3 MOP/Bulanly
1/3/202216 MOP/Bulanly
1/12/202115.6 MOP/Bulanly
1/9/202116 MOP/Bulanly
1
2
3
4
5
...
12

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Upah

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇲🇴
Orang yang menganggur
7.2 7.4 Kuartal
🇲🇴
Pekerja
372.1 372.3 Kuartal
🇲🇴
Populasi
684 673 Tahunan
🇲🇴
Tingkat partisipasi tenaga kerja
67,4 %67,6 %Bulanan
🇲🇴
Tingkat Pengangguran
1,9 %1,9 %Bulanan
🇲🇴
Upah dalam Manufaktur
12.3 MOP/Monthly12 MOP/MonthlyKuartal

Apa itu Upah

***Upah: Analisis dan Dinamika dalam Ekonomi Makro di Indonesia*** Upah merupakan sebuah komponen vital dalam analisis ekonomi makro yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat serta kestabilan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di laman Eulerpool, kami fokus untuk menyajikan data ekonomi makro yang komprehensif dan akurat, termasuk data upah yang sangat relevan untuk berbagai sektor di Indonesia. Upah, sering kali disebut sebagai gaji atau remunerasi, adalah kompensasi finansial yang diterima oleh pekerja sebagai balasan atas tenaga kerja yang mereka berikan. Dalam konteks ekonomi makro, upah memiliki peran ganda: sebagai pengeluaran bagi perusahaan dan pendapatan bagi pekerja. Pengaruh ganda ini menjadikan analisis upah sangat penting untuk memahami dinamika ekonomi secara keseluruhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah cukup kompleks dan bervariasi. Pertama, penawaran dan permintaan tenaga kerja merupakan elemen mendasar dalam penentuan upah. Di pasar tenaga kerja yang kompetitif, peningkatan permintaan terhadap tenaga kerja berkualitas tinggi dapat mendorong peningkatan upah. Sebaliknya, jika penawaran tenaga kerja melebihi permintaan, upah cenderung menurun. Kedua, tingkat pendidikan dan keahlian pekerja memainkan peranan penting dalam menentukan besaran upah. Pekerja dengan kualifikasi dan keahlian yang lebih tinggi biasanya mendapatkan upah yang lebih baik. Ini karena mereka dianggap mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap produktivitas perusahaan. Maka dari itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan menjadi aspek penting untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global. Beban biaya hidup juga merupakan faktor signifikan yang dapat mempengaruhi tingkat upah. Di daerah dengan biaya hidup yang tinggi, seperti di kota-kota besar di Indonesia, upah cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang memiliki biaya hidup lebih rendah. Ini karena upah harus disesuaikan agar mampu memenuhi kebutuhan dasar pekerja di daerah tersebut. Selain faktor-faktor ekonomi, regulasi pemerintah juga memainkan peran dalam penentuan upah. Di Indonesia, pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR) yang bertujuan untuk melindungi kesejahteraan pekerja. Penetapan UMR ini didasarkan pada kebutuhan hidup layak serta produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah. Kebijakan ini sangat penting dalam mencegah eksploitasi tenaga kerja dan memastikan distribusi pendapatan yang lebih adil. Di sisi lain, dinamika upah juga dipengaruhi oleh hubungan antara buruh dan perusahaan. Serikat pekerja memiliki peranan krusial dalam proses negosiasi upah. Melalui serikat pekerja, buruh dapat menyampaikan aspirasi mereka mengenai kondisi kerja dan besaran upah yang layak. Di beberapa kasus, negosiasi ini dapat menciptakan tensi antara buruh dan manajemen perusahaan, namun jika dikelola dengan baik, dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Tren globalisasi dan investasi asing juga tidak dapat diabaikan dalam analisis upah di Indonesia. Globalisasi membuka pasar tenaga kerja Indonesia kepada pengaruh eksternal, termasuk standar upah dari perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Keberadaan perusahaan asing yang memberikan upah lebih tinggi sering kali memicu peningkatan standar upah domestik, karena perusahaan lokal terpaksa menawarkan kompensasi yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja berkualitas. Namun demikian, ada juga tantangan yang dihadapi dalam konteks globalisasi. Adanya persaingan global memaksa perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas, yang terkadang dapat berujung pada penekanan upah pekerja. Oleh karena itu, perlindungan hak pekerja dan kebijakan ekonomi yang inklusif sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan pekerja. Dalam perspektif jangka panjang, dinamika upah juga terkait erat dengan inovasi teknologi dan otomatisasi. Penerapan teknologi canggih di berbagai sektor industri tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mengubah struktur pekerjaan. Pekerjaan yang bersifat rutin dan dapat diotomatisasi mungkin mengalami penurunan permintaan, sementara pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dalam pengelolaan teknologi akan meningkat. Perubahan ini berimplikasi langsung pada komposisi upah di berbagai sektor. Saat menganalisis upah di Indonesia, penting juga untuk memperhatikan disparitas upah antara gender dan kelompok sosial lainnya. Walaupun telah terjadi kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, masih terdapat kesenjangan upah yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Disparitas upah ini sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sektor pekerjaan yang didominasi oleh gender tertentu, tingkat pendidikan, serta diskriminasi di tempat kerja. Kebijakan yang mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial menjadi kunci dalam mengatasi isu ini. Pada akhirnya, memahami dinamika upah di Indonesia memerlukan pendekatan holistik yang mencakup analisis dari berbagai faktor ekonomi, sosial, dan kebijakan. Di Eulerpool, kami berkomitmen untuk menyediakan data dan analisis yang tepat guna membantu pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang informatif. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi upah, diharapkan dapat tercipta kebijakan dan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Sebagai platform yang menyediakan data ekonomi makro, kami mengundang para pengguna untuk mengeksplorasi lebih lanjut informasi terkait upah dan berbagai indikator ekonomi lainnya yang kami tawarkan. Analisis yang komprehensif dan data yang dapat diandalkan menjadi fondasi penting dalam merumuskan strategi bisnis dan kebijakan ekonomi yang akurat. Melalui kolaborasi dan pemahaman bersama, kita dapat bergerak menuju ekonomi yang lebih adil dan sejahtera bagi semua.