Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇯🇵

Jepang Tempat Tidur Rumah Sakit

Harga saham

12,62 per 1000 people
Perubanan +/-
-0,01 per 1000 people
Perubahan %
-0,08 %

Nilai saat ini dari Tempat Tidur Rumah Sakit di Jepang adalah 12,62 per 1000 people. Tempat Tidur Rumah Sakit di Jepang turun menjadi 12,62 per 1000 people pada 1/12/2021, setelah sebelumnya 12,63 per 1000 people pada 1/12/2020. Dari 31/12/1993 hingga 31/12/2021, rata-rata GDP di Jepang adalah 13,97 per 1000 people. Nilai tertinggi sepanjang masa tercapai pada 31/12/1993 dengan 15,58 per 1000 people, sementara nilai terendah tercatat pada 31/12/2021 dengan 12,62 per 1000 people.

Sumber: OECD

Tempat Tidur Rumah Sakit

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Tempat tidur rumah sakit

Tempat Tidur Rumah Sakit Sejarah

TanggalNilai
1/12/202112,62 per 1000 people
1/12/202012,63 per 1000 people
1/12/201912,84 per 1000 people
1/12/201812,98 per 1000 people
1/12/201713,05 per 1000 people
1/12/201613,11 per 1000 people
1/12/201513,17 per 1000 people
1/12/201413,21 per 1000 people
1/12/201313,3 per 1000 people
1/12/201213,35 per 1000 people
1
2
3

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Tempat Tidur Rumah Sakit

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇯🇵
Dokter
2,67 per 1000 people2,57 per 1000 peopleTahunan
🇯🇵
perawat
12,85 per 1000 people12,46 per 1000 peopleTahunan
🇯🇵
Rumah Sakit
65,31 Juta. per one people65,79 Juta. per one peopleTahunan

Apa itu Tempat Tidur Rumah Sakit

Kategori 'Tempat Tidur Rumah Sakit' dalam Makroekonomi: Analisis dan Proyeksi Eulerpool adalah situs web profesional yang menampilkan data makroekonomi, termasuk kategori penting seperti 'Tempat Tidur Rumah Sakit'. Tempat tidur rumah sakit memainkan peranan vital dalam infrastruktur kesehatan suatu negara dan menjadi indikator penting dalam penilaian kemampuan pelayanan kesehatan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang aspek makroekonomi dari tempat tidur rumah sakit, dengan fokus pada artinya secara nasional dan internasional, serta bagaimana data ini dapat digunakan untuk membuat keputusan strategis. Secara umum, jumlah tempat tidur rumah sakit per kapita suatu negara adalah salah satu indikator utama dalam mengukur kapasitas sistem kesehatannya. Angka ini mencerminkan kemampuan suatu negara untuk menghadapi perawatan medis yang membutuhkan rawat inap, termasuk menangani darurat kesehatan seperti pandemi, bencana alam, maupun krisis kesehatan lainnya. Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19, negara-negara dengan jumlah tempat tidur rumah sakit yang memadai mampu mengelola lonjakan pasien dengan lebih efektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tempat tidur rumah sakit diantaranya adalah kebijakan kesehatan nasional, dana anggaran kesehatan, penduduk dan demografi, serta tingkat pengembangan layanan kesehatan. Di negara-negara maju, jumlah tempat tidur rumah sakit umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang, disebabkan oleh investasi yang lebih besar dalam infrastruktur kesehatan dan sistem kesejahteraan yang kuat. Namun, bukan hanya jumlah tempat tidur rumah sakit yang penting, tetapi juga distribusinya, jenis perawatan yang dapat diberikan, dan kualitas pelayanannya. Data mengenai tempat tidur rumah sakit biasanya dikumpulkan dan dipantau oleh badan-badan pemerintahan nasional serta organisasi internasional seperti WHO (World Health Organization). Data ini kemudian dianalisis untuk menentukan tren, mengidentifikasi kebutuhan perbaikan, serta merencanakan pengembangan fasilitas kesehatan. Pemerintah menggunakan data ini untuk memastikan bahwa daerah yang padat penduduk atau rentan terhadap bencana mendapatkan alokasi sumber daya yang memadai. Di Indonesia, pengelolaan tempat tidur rumah sakit merupakan bagian integral dari perencanaan kesehatan nasional. Kementerian Kesehatan secara berkelanjutan memantau ketersediaan dan penggunaan tempat tidur di seluruh rumah sakit di Indonesia. Data ini digunakan untuk memastikan pelayanan kesehatan merata, mulai dari kota besar hingga daerah terpencil. Menurut data terkini, Indonesia memiliki tantangan dalam memastikan bahwa tempat tidur rumah sakit cukup tersebar dengan baik, terutama di daerah-daerah yang terpencil dan kurang berkembang. Peningkatan jumlah tempat tidur rumah sakit di daerah-daerah ini terus menjadi prioritas dalam berbagai program pembangunan kesehatan. Selain sebagai indikator kapasitas pelayanan kesehatan, jumlah tempat tidur rumah sakit juga merupakan variabel penting dalam analisis ekonomi. Investasi dalam pembangunan rumah sakit dan tempat tidur baru dapat memiliki efek ganda dalam perekonomian, termasuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan akses layanan kesehatan, dan dampak positif pada produktivitas masyarakat. Investasi ini juga mencerminkan komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas hidup warganya. Di sektor swasta, tempat tidur rumah sakit menjadi elemen penting dalam perencanaan dan pengembangan bisnis kesehatan. Rumah sakit swasta seringkali menggunakan data makroekonomi ini untuk memutuskan ekspansi, menentukan lokasi fasilitas baru, dan merencanakan layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan daerah sekitarnya. Dengan meningkatnya permintaan layanan kesehatan berkualitas, rumah sakit swasta berperan penting dalam menyuplai tambahan kapasitas tempat tidur yang diperlukan. Secara global, tren tempat tidur rumah sakit menunjukkan adanya pergeseran menuju perawatan berbasis komunitas dan peningkatan efisiensi penggunaan tempat tidur. Negara-negara di Eropa dan Amerika Utara, misalnya, telah melihat pengurangan jumlah tempat tidur rumah sakit per kapita dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan pergeseran menuju layanan kesehatan yang lebih terdesentralisasi dan peningkatan perawatan rawat jalan. Namun, di banyak negara berkembang, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit guna menangani peningkatan beban penyakit kronis dan infeksi. Selain kuantitas, kualitas tempat tidur rumah sakit juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Fasilitas tempat tidur modern dilengkapi dengan teknologi tinggi dan dirancang untuk mendukung perawatan spesialis yang kompleks. Ini termasuk ICU (Intensive Care Unit), NICU (Neonatal Intensive Care Unit), dan tempat tidur rehabilitasi. Investasi dalam teknologi kesehatan yang canggih, serta pelatihan tenaga kesehatan yang berkelanjutan, penting untuk memastikan bahwa tempat tidur rumah sakit tidak hanya cukup secara jumlah, tetapi juga efektif dan berkualitas tinggi. Data makroekonomi mengenai tempat tidur rumah sakit juga sering digunakan dalam penelitian akademik dan analisis kebijakan publik. Peneliti dan analis menggunakan data ini untuk mengembangkan model prediktif, mengevaluasi dampak kebijakan kesehatan, dan mengidentifikasi potensi area perbaikan. Dalam konteks kebijakan publik, data ini dapat membantu pemerintah untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan kesehatan, termasuk alokasi sumber daya yang tepat dan pengembangan kebijakan yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, tempat tidur rumah sakit merupakan elemen kunci dalam evaluasi kapasitas sistem kesehatan suatu negara. Di Eulerpool, kami berkomitmen untuk menyediakan data makroekonomi yang akurat dan terkini tentang tempat tidur rumah sakit dan variabel penting lainnya untuk membantu pemerintah, sektor swasta, dan peneliti dalam membuat keputusan yang paling tepat guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Melalui analisis yang mendalam dan penyajian data yang komprehensif, kami berharap dapat berkontribusi pada perbaikan sistem kesehatan secara global. Dengan menyadari pentingnya tempat tidur rumah sakit sebagai indikator kesehatan dan ekonomi yang kritis, kami akan terus memantau dan memperbarui data ini secara berkala, memberikan wawasan yang berharga bagi para pemangku kepentingan yang mengandalkannya. Di era informasi ini, akses kepada data yang akurat dan relevan dapat menjadi kunci dalam menciptakan sistem kesehatan yang tangguh dan efisien, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.