Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇮🇹

Italia Impor

Harga saham

46,748 miliar EUR
Perubanan +/-
-3,023 miliar EUR
Perubahan %
-6,26 %

Nilai terkini dari Impor di Italia adalah 46,748 miliar EUR. Impor di Italia menurun menjadi 46,748 miliar EUR pada 1/6/2024, setelah sebelumnya 49,771 miliar EUR pada 1/5/2024. Dari 1/1/1991 hingga 1/7/2024, rata-rata PDB di Italia adalah 26,73 miliar EUR. Tertinggi sepanjang masa tercapai pada 1/9/2022 dengan 61,87 miliar EUR, sedangkan nilai terendah tercatat pada 1/8/1992 dengan 5,29 miliar EUR.

Sumber: National Institute of Statistics (ISTAT)

Impor

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Impor

Impor Sejarah

TanggalNilai
1/6/202446,748 miliar EUR
1/5/202449,771 miliar EUR
1/4/202447,864 miliar EUR
1/3/202449,947 miliar EUR
1/2/202447,381 miliar EUR
1/1/202445,019 miliar EUR
1/12/202342,348 miliar EUR
1/11/202351,317 miliar EUR
1/10/202351,801 miliar EUR
1/9/202349,259 miliar EUR
1
2
3
4
5
...
41

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Impor

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇮🇹
Arus Modal
11,92 miliar EUR-2,019 miliar EURBulanan
🇮🇹
Cadangan emas
2.451,84 Tonnes2.451,84 TonnesKuartal
🇮🇹
Ekspor
57,176 miliar EUR51,898 miliar EURBulanan
🇮🇹
Impor Gas Alam
0 Terajoule196.678,829 TerajouleBulanan
🇮🇹
Indeks Terorisme
1,447 Points3,29 PointsTahunan
🇮🇹
Investasi Langsung Asing
267,21 Juta. EUR3,11 miliar EURBulanan
🇮🇹
Kedatangan turis
9,919 Juta. Persons8,031 Juta. PersonsBulanan
🇮🇹
Ketentuan Perdagangan
105,4 points105,6 pointsBulanan
🇮🇹
Neraca pembayaran berjalan
1,376 miliar EUR5,527 miliar EURBulanan
🇮🇹
Neraca Perdagangan
6,743 miliar EUR5,151 miliar EURBulanan
🇮🇹
Neraca Transaksi Berjalan terhadap PDB
0 % of GDP-1,7 % of GDPTahunan
🇮🇹
Pendapatan pariwisata
7,79 miliar EUR7,454 miliar EURBulanan
🇮🇹
Penjualan senjata
1,437 miliar SIPRI TIV1,716 miliar SIPRI TIVTahunan
🇮🇹
Produksi Minyak Mentah
89 BBL/D/1K69 BBL/D/1KBulanan
🇮🇹
Transfer
115,737 Juta. EUR113,597 Juta. EURKuartal
🇮🇹
Utang Luar Negeri
2,586 Bio. EUR2,575 Bio. EURKuartal
🇮🇹
Utang Luar Negeri terhadap PDB
122 % of GDP123 % of GDPKuartal

Italia sebagian besar mengimpor bahan bakar mineral, minyak, produk distilasi transportasi; logam dasar dan produk logam; bahan kimia; tekstil, pakaian, kulit dan aksesori; makanan, minuman dan tembakau; mesin dan peralatan; komputer, perangkat elektronik dan optik; artikel farmasi, kimia-medis, dan botani. Mitra impor utama adalah Jerman (16 persen dari total impor); Prancis (9 persen); Cina (7 persen); Belanda (6 persen); Spanyol (5 persen); Belgia dan AS (masing-masing 4 persen); Rusia, Inggris, dan Swiss (masing-masing 3 persen).

Apa itu Impor

Eulerpool adalah situs web profesional yang menyediakan data makroekonomi yang komprehensif, termasuk dalam kategori "Impor." Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang impor di Indonesia, dengan informasi yang relevan, tren, dan signifikansi makroekonominya, serta relevansinya bagi pengguna data ekonomi. Impor merujuk pada kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri untuk digunakan di dalam negeri. Di Indonesia, impor memegang peranan penting dalam perekonomian nasional karena berbagai alasan. Pertama, impor memungkinkan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan barang yang tidak dapat diproduksi secara efisien atau tidak tersedia di dalam negeri. Kedua, impor dapat membantu menstabilkan harga di pasar domestik dengan menyediakan alternatif yang lebih murah atau berkualitas lebih baik. Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbuka yang sangat bergantung pada perdagangan internasional. Oleh karena itu, memahami dinamika impor menjadi sangat penting. Data impor mencakup berbagai jenis barang mulai dari bahan baku industri, barang konsumsi, hingga barang modal seperti mesin dan peralatan. Bahan baku industri seperti minyak mentah, bahan kimia, dan bijih logam sangat penting bagi sektor manufaktur Indonesia. Barang konsumsi seperti elektronik, kendaraan, dan produk pangan juga memainkan peran signifikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara itu, barang modal berperan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi industri. Tren impor Indonesia sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan perdagangan, kondisi ekonomi global, nilai tukar, serta pertumbuhan ekonomi domestik. Misalnya, ketika perekonomian global mengalami resesi, nilai impor Indonesia mungkin menurun karena berkurangnya permintaan global. Sebaliknya, dalam periode pertumbuhan ekonomi yang kuat, impor cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan barang modal dan barang konsumsi di dalam negeri. Kebijakan perdagangan juga memainkan peran yang tidak kalah penting. Pemerintah Indonesia sering memberlakukan tarif dan non-tarif untuk melindungi industri dalam negeri. Namun, kebijakan ini harus diimbangi dengan kebutuhan untuk mengimpor barang-barang yang tidak dapat diproduksi secara efisien di dalam negeri. Langkah-langkah seperti perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan organisasi perdagangan internasional (WTO) juga berdampak pada volume dan nilai impor Indonesia. Kondisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat, sangat mempengaruhi biaya impor. Ketika nilai tukar rupiah melemah, biaya impor meningkat karena harga barang-barang yang diimpor dalam mata uang asing menjadi lebih mahal. Sebaliknya, ketika nilai tukar rupiah menguat, biaya impor menurun, yang dapat menguntungkan konsumen dan produsen di Indonesia. Data makroekonomi terkait impor juga dapat memberikan wawasan tentang kesehatan ekonomi Indonesia. Misalnya, peningkatan impor barang modal umumnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka, yang merupakan indikator positif bagi perekonomian. Sebaliknya, peningkatan impor barang konsumsi bisa menunjukkan meningkatnya daya beli masyarakat. Namun, peningkatan impor juga dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan jika nilai impor melebihi nilai ekspor. Mengapa data impor sangat penting bagi pengguna data ekonomi seperti pengusaha, investor, dan pembuat kebijakan? Bagi pengusaha, data impor memberikan gambaran tentang kondisi pasar dan persaingan. Misalnya, sektor manufaktur dapat memanfaatkan data impor bahan baku untuk merencanakan produksi dan mengelola biaya. Bagi investor, data impor dapat membantu dalam analisis kelayakan investasi dan proyeksi pertumbuhan industri. Sementara itu, pembuat kebijakan dapat mengandalkan data impor untuk merumuskan kebijakan perdagangan dan industri yang efektif. Di Eulerpool, kami menyediakan data impor yang terperinci dan dapat diakses dengan mudah. Pengguna dapat memanfaatkan data ini untuk melakukan analisis yang mendalam dan membuat keputusan yang lebih informed. Data yang kami sediakan mencakup berbagai kategori barang, negara asal impor, serta tren dan perubahan harga dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pengguna dapat memiliki pemahaman yang komprehensif tentang dinamika impor di Indonesia. Selain itu, kami juga menyediakan alat analisis yang canggih untuk memudahkan pengguna dalam memvisualisasikan data impor. Pengguna dapat membuat grafik, tabel, dan laporan yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing. Fitur ini sangat berguna bagi pengusaha, investor, dan peneliti yang membutuhkan data rinci dan analisis mendalam untuk mendukung keputusan mereka. Secara keseluruhan, kategori impor di Eulerpool memainkan peran vital dalam memberikan wawasan yang relevan dan data yang akurat untuk mendukung berbagai kepentingan ekonomi. Dengan memahami dinamika impor, pengguna data ekonomi dapat mengantisipasi perubahan pasar, merencanakan strategi bisnis, dan membuat keputusan yang lebih baik. Di tengah dinamika perekonomian global yang terus berubah, data impor yang akurat dan terbaru menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Eulerpool berkomitmen untuk terus menyediakan data impor yang berkualitas tinggi dan mudah diakses bagi semua penggunanya. Melalui analisis yang mendalam dan fitur yang canggih, kami berharap dapat membantu pengguna dalam memahami dan mengatasi kompleksitas perekonomian global, serta mencapai tujuan ekonomi dan bisnis mereka.