Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
Mulai dari 2 € Jerman Pertumbuhan Upah
Harga saham
Nilai saat ini dari Pertumbuhan Upah di Jerman adalah 3,8 %. Pertumbuhan Upah di Jerman meningkat menjadi 3,8 % pada 1/3/2024, setelah sebelumnya sebesar 1,8 % pada 1/12/2023. Dari 1/3/1992 hingga 1/6/2024, rata-rata PDB di Jerman adalah 0,28 %. Angka tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/9/1992 dengan 6,00 %, sedangkan nilai terendah dicatat pada 1/9/2022 dengan -5,40 %.
Pertumbuhan Upah ·
3 Tahun
5 Tahun
10 Tahun
25 tahun
Max
pertumbuhan upah | |
---|---|
1/3/1992 | 5,40 % |
1/6/1992 | 3,10 % |
1/9/1992 | 6,00 % |
1/12/1992 | 5,30 % |
1/3/1993 | 1,20 % |
1/6/1993 | 0,90 % |
1/3/1994 | 0,80 % |
1/3/1995 | 0,10 % |
1/6/1995 | 1,80 % |
1/9/1995 | 1,60 % |
1/12/1995 | 1,10 % |
1/3/1996 | 1,00 % |
1/9/1998 | 0,60 % |
1/12/1998 | 0,30 % |
1/3/1999 | 0,30 % |
1/6/1999 | 1,40 % |
1/9/1999 | 0,70 % |
1/12/1999 | 0,10 % |
1/3/2000 | 0,20 % |
1/9/2000 | 0,20 % |
1/3/2001 | 0,80 % |
1/12/2001 | 0,40 % |
1/9/2002 | 0,80 % |
1/12/2002 | 0,20 % |
1/3/2003 | 0,40 % |
1/6/2003 | 0,60 % |
1/3/2004 | 0,40 % |
1/6/2008 | 0,90 % |
1/12/2008 | 1,10 % |
1/9/2009 | 0,70 % |
1/3/2010 | 0,80 % |
1/6/2010 | 1,90 % |
1/9/2010 | 1,30 % |
1/12/2010 | 1,60 % |
1/3/2011 | 1,90 % |
1/6/2011 | 2,10 % |
1/9/2011 | 0,80 % |
1/12/2011 | 0,20 % |
1/3/2012 | 0,10 % |
1/6/2012 | 0,60 % |
1/9/2012 | 1,00 % |
1/12/2012 | 0,70 % |
1/3/2014 | 1,40 % |
1/6/2014 | 1,40 % |
1/9/2014 | 1,70 % |
1/12/2014 | 2,10 % |
1/3/2015 | 2,60 % |
1/6/2015 | 2,30 % |
1/9/2015 | 1,80 % |
1/12/2015 | 2,10 % |
1/3/2016 | 2,50 % |
1/6/2016 | 1,80 % |
1/9/2016 | 1,80 % |
1/12/2016 | 1,30 % |
1/3/2017 | 1,00 % |
1/6/2017 | 1,50 % |
1/9/2017 | 0,70 % |
1/12/2017 | 0,70 % |
1/3/2018 | 1,50 % |
1/6/2018 | 0,70 % |
1/9/2018 | 1,70 % |
1/12/2018 | 1,30 % |
1/3/2019 | 1,10 % |
1/6/2019 | 1,30 % |
1/9/2019 | 2,00 % |
1/12/2019 | 0,60 % |
1/3/2020 | 0,10 % |
1/12/2020 | 0,40 % |
1/6/2021 | 3,20 % |
1/6/2023 | 0,10 % |
1/9/2023 | 0,60 % |
1/12/2023 | 1,80 % |
1/3/2024 | 3,80 % |
Pertumbuhan Upah Sejarah
Tanggal | Nilai |
---|---|
1/3/2024 | 3,8 % |
1/12/2023 | 1,8 % |
1/9/2023 | 0,6 % |
1/6/2023 | 0,1 % |
1/6/2021 | 3,2 % |
1/12/2020 | 0,4 % |
1/3/2020 | 0,1 % |
1/12/2019 | 0,6 % |
1/9/2019 | 2 % |
1/6/2019 | 1,3 % |
Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Pertumbuhan Upah
Nama | Saat ini | Sebelumnya | Frekuensi |
---|---|---|---|
🇩🇪 Biaya tenaga kerja | 115,54 points | 115,45 points | Kuartal |
🇩🇪 Gaji | 4.1 EUR/Month | 3.975 EUR/Month | Tahunan |
🇩🇪 Lowongan Kerja | 696.01 | 698.87 | Bulanan |
🇩🇪 Orang yang menganggur | 2,856 Juta. | 2,823 Juta. | Bulanan |
🇩🇪 Pekerja | 45,882 Juta. | 45,9 Juta. | Bulanan |
🇩🇪 Pekerjaan paruh waktu | 12,152 Juta. | 12,074 Juta. | Kuartal |
🇩🇪 Pekerjaan penuh waktu | 29,224 Juta. | 29,435 Juta. | Kuartal |
🇩🇪 Perubahan Ketenagakerjaan | -0,1 % | 0,1 % | Kuartal |
🇩🇪 Perubahan Tingkat Pengangguran | 27 | 17 | Bulanan |
🇩🇪 Populasi | 84,7 Juta. | 84,4 Juta. | Tahunan |
🇩🇪 Produktivitas | 94,5 points | 93,1 points | Bulanan |
🇩🇪 Tingkat Keterlibatan Kerja | 77,4 % | 77,1 % | Kuartal |
🇩🇪 Tingkat partisipasi tenaga kerja | 79,9 % | 80 % | Kuartal |
🇩🇪 Tingkat Penawaran Pekerjaan | 3,1 % | 3,5 % | Kuartal |
🇩🇪 Tingkat Pengangguran | 6 % | 6 % | Bulanan |
🇩🇪 Tingkat Pengangguran Jangka Panjang | 0,9 % | 0,9 % | Kuartal |
🇩🇪 Tingkat Pengangguran Pemuda | 6,8 % | 6,9 % | Bulanan |
🇩🇪 Tingkat Pengangguran yang Terharmonisasi | 3,5 % | 3,5 % | Bulanan |
🇩🇪 Upah dalam Manufaktur | 100,44 points | 115,3 points | Bulanan |
🇩🇪 Upah minimum | 12,41 EUR/Hour | 12 EUR/Hour | Tahunan |
🇩🇪 Usia Pensiun Pria | 66 Years | 65,92 Years | Tahunan |
🇩🇪 Usia Pensiun Wanita | 66 Years | 65,92 Years | Tahunan |
Makroseiten untuk negara lain di Eropa
- 🇦🇱Albania
- 🇦🇹Austria
- 🇧🇾Belarus
- 🇧🇪Belgia
- 🇧🇦Bosnia dan Herzegovina
- 🇧🇬Bulgaria
- 🇭🇷Kroasia
- 🇨🇾Siprus
- 🇨🇿Republik Ceko
- 🇩🇰Denmark
- 🇪🇪Estonia
- 🇫🇴Kepulauan Faroe
- 🇫🇮Finlandia
- 🇫🇷Prancis
- 🇬🇷Yunani
- 🇭🇺Hongaria
- 🇮🇸Pulau
- 🇮🇪Irlandia
- 🇮🇹Italia
- 🇽🇰Kosovo
- 🇱🇻Latvia
- 🇱🇮Liechtenstein
- 🇱🇹Lituania
- 🇱🇺Luxembourg
- 🇲🇰Makedonia Utara
- 🇲🇹Malta
- 🇲🇩Moldau
- 🇲🇨Monaco
- 🇲🇪Montenegro
- 🇳🇱Belanda
- 🇳🇴Norwegia
- 🇵🇱Polandia
- 🇵🇹Portugal
- 🇷🇴Rumania
- 🇷🇺Rusia
- 🇷🇸Serbia
- 🇸🇰Slowakia
- 🇸🇮Slovenia
- 🇪🇸Spanyol
- 🇸🇪Swedia
- 🇨🇭Swiss
- 🇺🇦Ukraina
- 🇬🇧Inggris Raya
- 🇦🇩Andorra
Apa itu Pertumbuhan Upah
Wage growth merujuk pada peningkatan gaji atau upah yang diterima oleh pekerja dari waktu ke waktu. Di Indonesia, konsep ini sangat penting untuk dipahami karena secara langsung mempengaruhi daya beli masyarakat, kesejahteraan ekonomi, dan stabilitas sosial. Wage growth dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk inflasi, produktivitas tenaga kerja, kebijakan pemerintah, dan kondisi pasar tenaga kerja. Dalam analisis makroekonomi, wage growth sering kali digunakan sebagai indikator kunci untuk menilai kesehatan ekonomi dan prospek pertumbuhan di masa depan. Sebagai platform profesional yang menampilkan data ekonomi makro, eulerpool memberikan perhatian khusus pada analisis wage growth. Informasi ini sangat penting bagi pengambil keputusan, baik di sektor publik maupun swasta, untuk merencanakan strategi bisnis, kebijakan tenaga kerja, dan pemerataan kesejahteraan. Pada dasarnya, wage growth dapat dilihat dari dua perspektif utama: nominal dan riil. Wage growth nominal menggambarkan peningkatan keseluruhan dalam jumlah uang yang diterima oleh pekerja tanpa mempertimbangkan efek inflasi. Sedangkan, wage growth riil memperhitungkan daya beli sejati dari upah yang diterima, dengan menyesuaikan peningkatan nominal tersebut terhadap tingkat inflasi. Dengan kata lain, wage growth riil memberikan gambaran yang lebih akurat tentang peningkatan standar hidup yang sesungguhnya dialami oleh pekerja. Di Indonesia, pertumbuhan upah ini dapat sangat bervariasi antar sektor dan wilayah. Misalnya, sektor teknologi informasi dan komunikasi mungkin mengalami pertumbuhan upah yang lebih cepat dibandingkan dengan sektor pertanian atau manufaktur. Selain itu, wilayah metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya biasanya melaporkan wage growth yang lebih tinggi karena permintaan tenaga kerja yang juga lebih tinggi dan biaya hidup yang lebih besar. Faktor kunci yang mempengaruhi wage growth di Indonesia meliputi produktivitas tenaga kerja, kondisi pasar tenaga kerja, dan kebijakan pemerintah. Produktivitas tenaga kerja mencerminkan efisiensi pekerja dalam menghasilkan barang dan jasa. Semakin tinggi produktivitasnya, semakin tinggi pula kemungkinan upah akan meningkat karena perusahaan cenderung mengapresiasi tenaga kerja yang lebih produktif dengan memberikan imbalan yang lebih besar. Kondisi pasar tenaga kerja juga memainkan peran penting. Jika tingkat pengangguran rendah dan permintaan tenaga kerja tinggi, perusahaan akan bersaing untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja berkualitas dengan menawarkan upah yang lebih tinggi. Sebaliknya, dalam kondisi pasar tenaga kerja yang lesu dengan tingkat pengangguran tinggi, wage growth cenderung stagnan atau bahkan menurun. Kebijakan pemerintah seperti penetapan upah minimum regional (UMR) dan insentif pajak juga memiliki dampak signifikan terhadap wage growth. Sebagai contoh, kenaikan UMR yang ditetapkan oleh pemerintah dapat mendorong peningkatan wage growth, namun juga bisa berdampak negatif terhadap usaha kecil yang harus menanggung biaya tenaga kerja yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kebijakan semacam ini harus dirancang dengan hati-hati untuk mencapai keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan bisnis. Wage growth juga mempengaruhi daya beli dan konsumsi masyarakat. Peningkatan upah biasanya meningkatkan daya beli pekerja, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi barang dan jasa. Hal ini sangat penting bagi perekonomian Indonesia yang sangat bergantung pada konsumsi domestik sebagai motor utama pertumbuhannya. Selain itu, peningkatan upah juga dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial dengan memungkinkan lebih banyak orang untuk dapat mengakses pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Namun, di sisi lain, wage growth yang terlalu cepat tanpa didukung oleh peningkatan produktivitas dapat memicu inflasi. Ketika upah naik tajam, perusahaan mungkin akan menaikkan harga barang dan jasa untuk menutupi biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, yang akhirnya dapat mengurangi daya beli masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, monitoring dan analisis wage growth sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan upah dan kestabilan harga. Di eulerpool, kami menyediakan data yang komprehensif dan real-time tentang wage growth di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Data ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, mulai dari bisnis yang ingin merencanakan strategi pemasaran dan penggajian, hingga pemerintah dan lembaga penelitian yang membutuhkan analisis mendalam untuk perumusan kebijakan. Dengan informasi yang tepat dan akurat, berbagai pemangku kepentingan bisa membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat sasaran. Selain itu, eulerpool juga menampilkan data komparatif internasional yang memungkinkan pengguna untuk membandingkan wage growth di Indonesia dengan negara-negara lain. Hal ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang posisi Indonesia dalam konteks ekonomi global dan bisa menjadi dasar bagi analisis lebih lanjut dalam upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah internasional. Untuk memastikan bahwa data yang kami sajikan selalu mutakhir dan akurat, tim ahli kami di eulerpool selalu melakukan pemantauan dan pembaruan secara berkala berdasarkan sumber-sumber terpercaya. Kami juga menyediakan berbagai alat analisis yang membantu pengguna untuk mengeksplorasi data dengan lebih mendalam dan mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif. Dengan demikian, melalui data dan analisis yang kami tawarkan, eulerpool berkomitmen untuk menjadi mitra yang andal dan bermanfaat dalam memahami dinamika wage growth dan dampak ekonominya di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan informasi yang tepat dan analisis yang mendalam, kita semua bisa berkontribusi lebih baik dalam pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan seimbang di masa depan.