Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇦🇿

Azerbaijan Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

Harga saham

30,5 % of GDP
Perubanan +/-
+15,3 % of GDP
Perubahan %
+66,96 %

Nilai saat ini dari Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Azerbaijan adalah 30,5 % of GDP. Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Azerbaijan meningkat menjadi 30,5 % of GDP pada 1/1/2022, setelah sebelumnya sebesar 15,2 % of GDP pada 1/1/2021. Dari 1/1/1992 hingga 1/1/2023, rata-rata PDB di Azerbaijan adalah 2,39 % of GDP. Nilai tertinggi sepanjang masa dicapai pada 1/1/2008 dengan 35,30 % of GDP, sementara nilai terendah tercatat pada 1/1/1998 dengan -31,90 % of GDP.

Sumber: IMF

Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Neraca Transaksi Berjalan terhadap PDB

Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Sejarah

TanggalNilai
1/1/202230,5 % of GDP
1/1/202115,2 % of GDP
1/1/20199,1 % of GDP
1/1/201812,8 % of GDP
1/1/20174 % of GDP
1/1/201413,9 % of GDP
1/1/201316,1 % of GDP
1/1/201220 % of GDP
1/1/201126,5 % of GDP
1/1/201028 % of GDP
1
2

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇦🇿
Arus Modal
4,682 miliar USD108,2 Juta. USDKuartal
🇦🇿
Cadangan emas
0 Tonnes0 TonnesKuartal
🇦🇿
Ekspor
7,376 miliar USD6,669 miliar USDKuartal
🇦🇿
Impor
4,547 miliar USD4,182 miliar USDKuartal
🇦🇿
Indeks Terorisme
0 Points0 PointsTahunan
🇦🇿
Investasi Langsung Asing
2,286 miliar USD1,393 miliar USDKuartal
🇦🇿
Kedatangan turis
9.493 1.848 Tahunan
🇦🇿
Neraca pembayaran berjalan
1,655 miliar USD1,519 miliar USDKuartal
🇦🇿
Neraca Perdagangan
2,829 miliar USD2,488 miliar USDKuartal
🇦🇿
Produksi Minyak Mentah
595 BBL/D/1K595 BBL/D/1KBulanan
🇦🇿
Transfer
225,7 Juta. USD243 Juta. USDKuartal
🇦🇿
Utang Luar Negeri
15,277 miliar USD15,648 miliar USDTahunan

Neraca transaksi berjalan sebagai persentase dari PDB memberikan indikasi tentang tingkat daya saing internasional suatu negara. Biasanya, negara yang mencatat surplus transaksi berjalan yang kuat memiliki ekonomi yang sangat bergantung pada pendapatan ekspor, dengan tingkat tabungan yang tinggi tetapi permintaan domestik yang lemah. Di sisi lain, negara yang mencatat defisit transaksi berjalan memiliki impor yang kuat, tingkat tabungan yang rendah, dan tingkat konsumsi pribadi yang tinggi sebagai persentase dari pendapatan yang dapat dibelanjakan.

Apa itu Rekening Berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

"Current Account to GDP" atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "Neraca Berjalan terhadap PDB" adalah salah satu indikator ekonomi makro yang sangat penting untuk memahami kesehatan ekonomi suatu negara. Sebagai bagian dari makroekonomi, indikator ini memberikan gambaran tentang transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia luar, dengan membandingkan neraca berjalannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pentingnya "Current Account to GDP," bagaimana cara menghitungnya, serta implikasi dan interpretasinya bagi ekonomi suatu negara. Sebagai situs web profesional yang menampilkan data ekonomi makro, Eulerpool berupaya memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi para penggunanya. "Current Account to GDP" merupakan perbandingan antara neraca berjalan suatu negara dengan total output ekonominya atau PDB. Neraca berjalan mencakup perdagangan barang dan jasa, pendapatan bersih dari luar negeri, dan transfer berjalan seperti bantuan internasional. Hal ini merupakan komponen kunci dalam memahami saldo pembayaran suatu negara, yang meliputi transaksi keuangan dan investasi. Ketika kita membandingkan neraca berjalan dengan PDB, kita mendapatkan perspektif yang jelas tentang seberapa besar ketergantungan ekonomi sebuah negara terhadap perdagangan dan interaksi global. Mengapa "Current Account to GDP" penting? Indikator ini membantu para ekonom, pembuat kebijakan, dan investor untuk memahami posisi keuangan eksternal suatu negara. Neraca berjalan yang positif menunjukkan bahwa suatu negara mengekspor lebih banyak daripada yang diimpornya, yang bisa diartikan sebagai sinyal kuatnya daya saing ekonomi negara tersebut. Sebaliknya, neraca berjalan yang negatif menunjukkan bahwa suatu negara mengimpor lebih banyak daripada yang diekspornya, yang mungkin mencerminkan ketergantungan yang tinggi terhadap barang dan jasa asing. Namun, memiliki neraca berjalan yang surplus atau defisit bukanlah hal yang baik atau buruk secara otomatis. Konteks memainkan peran penting dalam interpretasi data ini. Misalnya, negara yang sedang berkembang mungkin mengalami defisit neraca berjalan karena membutuhkan impor barang modal untuk menopang pertumbuhan ekonominya. Di sisi lain, negara yang memiliki surplus neraca berjalan yang konsisten mungkin mendapati mata uangnya tertekan untuk mengapresiasi, yang bisa memengaruhi daya saing ekspornya. Menghitung "Current Account to GDP" cukup sederhana: kita hanya perlu membagi nilai neraca berjalan dengan nilai PDB, dan hasilnya dinyatakan dalam persentase. Misalnya, jika sebuah negara memiliki neraca berjalan sebesar \$500 juta dan PDB sebesar \$5 miliar, maka "Current Account to GDP" adalah (500 juta / 5 miliar) * 100%, yaitu 10%. Angka ini kemudian bisa dibandingkan dari waktu ke waktu atau dengan negara lain untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang arah dan tren ekonomi. Selain dari angka mentahnya, tren dan dinamika "Current Account to GDP" juga memberikan wawasan penting. Sebagai contoh, tren penurunan persentase ini dalam beberapa tahun mungkin mengindikasikan peningkatan ketergantungan pada impor, yang bisa menjadi perhatian bagi pembuat kebijakan. Sebaliknya, tren peningkatan yang konsisten bisa mengindikasikan penguatan dalam ekspor atau perbaikan dalam ketergantungan energi. Interpretasi lebih lanjut terhadap "Current Account to GDP" juga melibatkan analisis terhadap komponen-komponen penyusun neraca berjalan itu sendiri. Misalnya, surplus atau defisit barang dan jasa, pendapatan sekunder seperti remittance, dan pendapatan primer seperti pembayaran bunga utang luar negeri. Melalui analisis ini, kita bisa memahami lebih mendalam sumber kekuatan atau kelemahan dalam posisi eksternal suatu negara. Kebijakan ekonomi juga bisa dipengaruhi oleh kondisi "Current Account to GDP." Negara dengan defisit besar mungkin perlu menjalankan kebijakan penghematan atau mencari cara untuk meningkatkan daya saing ekspornya. Sebaliknya, negara dengan surplus besar mungkin menghadapi tekanan untuk menyesuaikan nilai tukarnya untuk mengurangi ketidakseimbangan global. Oleh karena itu, data "Current Account to GDP" sering digunakan oleh lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia dalam analisis dan rekomendasi kebijakan mereka. Eulerpool sebagai sumber data ekonomi makro menyediakan informasi yang lengkap dan terbaru mengenai "Current Account to GDP" untuk berbagai negara. Dengan data yang terstandarisasi dan bisa diakses dengan mudah, para pengguna bisa menganalisis dan membuat keputusan ekonomi yang lebih informasional. Kami percaya bahwa akses terhadap data yang akurat adalah kunci untuk memahami dan merencanakan ekonomi yang lebih baik. Secara keseluruhan, "Current Account to GDP" merupakan indikator ekonomi makro yang esensial dalam menggambarkan interaksi ekonomi suatu negara dengan dunia luar. Ini memberikan wawasan penting tidak hanya tentang kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga tentang arah dan tren masa depan. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang indikator ini, baik para ekonom, pembuat kebijakan, maupun investor dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana, yang pada akhirnya akan membantu pertumbuhan dan stabilitas ekonomi global. Eulerpool, dengan komitmennya terhadap data yang akurat dan mudah diakses, menjadi mitra yang bisa diandalkan dalam pencarian wawasan ekonomi yang mendalam.