Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €
Analyse
Profil
🇦🇷

Argentina Pendapatan Pajak

Harga saham

11,764 Bio. ARS
Perubanan +/-
-147 miliar ARS
Perubahan %
-1,24 %

Nilai saat ini dari Pendapatan Pajak di Argentina adalah 11,764 Bio. ARS. Pendapatan Pajak di Argentina menurun menjadi 11,764 Bio. ARS pada 1/8/2024, setelah sebelumnya mencapai 11,911 Bio. ARS pada 1/7/2024. Dari 1/1/1995 hingga 1/9/2024, rata-rata PDB di Argentina adalah 540,47 miliar ARS. Puncak tertinggi terjadi pada 1/5/2024 dengan 13,38 Bio. ARS, sementara nilai terendah tercatat pada 1/12/2001 dengan 2,82 miliar ARS.

Sumber: Ministerio de Hacienda, Argentina

Pendapatan Pajak

  • 3 Tahun

  • 5 Tahun

  • 10 Tahun

  • 25 tahun

  • Max

Penerimaan pajak

Pendapatan Pajak Sejarah

TanggalNilai
1/8/202411,764 Bio. ARS
1/7/202411,911 Bio. ARS
1/6/202411,298 Bio. ARS
1/5/202413,379 Bio. ARS
1/4/20248,664 Bio. ARS
1/3/20247,726 Bio. ARS
1/2/20247,249 Bio. ARS
1/1/20247,7 Bio. ARS
1/12/20235,923 Bio. ARS
1/11/20234,68 Bio. ARS
1
2
3
4
5
...
36

Serupa dengan Makrokennzahlen untuk Pendapatan Pajak

NamaSaat iniSebelumnyaFrekuensi
🇦🇷
Anggaran negara
-2,4 % of GDP-3,1 % of GDPTahunan
🇦🇷
Indeks Korupsi
37 Points38 PointsTahunan
🇦🇷
Nilai Anggaran Negara
2,332 Bio. ARS264,953 miliar ARSBulanan
🇦🇷
Pendapatan negara
9,204 Bio. ARS6,792 Bio. ARSBulanan
🇦🇷
Pengeluaran militer
3,122 miliar USD4,338 miliar USDTahunan
🇦🇷
Pengeluaran negara
96,67 miliar ARS92,658 miliar ARSKuartal
🇦🇷
Peringkat Korupsi
98 94 Tahunan
🇦🇷
Utang negara terhadap PDB
88,4 % of GDP85,2 % of GDPTahunan

Di Argentina, pendapatan pajak didefinisikan sebagai pendapatan yang dikumpulkan dari pajak penghasilan dan keuntungan, kontribusi keamanan sosial, pajak yang dikenakan atas barang dan jasa, pajak penggajian, pajak atas kepemilikan dan transfer properti, dan pajak lainnya.

Apa itu Pendapatan Pajak

Tax Revenue, atau Penerimaan Pajak, adalah salah satu komponen penting dalam makroekonomi yang memiliki peran krusial dalam keberlangsungan suatu negara. Melalui penerimaan pajak, pemerintah mampu membiayai berbagai program dan aktivitas yang mendukung pembangunan negara serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di situs kami, eulerpool, kami menyediakan data makroekonomi yang komprehensif dan mudah diakses, termasuk informasi terkait penerimaan pajak. Dalam konteks makroekonomi, penerimaan pajak mencakup berbagai jenis pajak yang diterapkan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Di Indonesia, beberapa jenis pajak yang menjadi sumber utama penerimaan negara di antaranya adalah Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta Pajak Ekspor dan Impor. Setiap jenis pajak ini memiliki karakteristik dan mekanisme pengumpulan yang berbeda, yang pada akhirnya berkontribusi pada kas negara. Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak dalam satu tahun pajak. Wajib Pajak dapat berupa individu, perusahaan, dan badan usaha. PPh dibagi lagi menjadi beberapa kategori, seperti PPh Pasal 21 yang dikenakan pada penghasilan pekerja, dan PPh Pasal 25 yang dikenakan pada badan usaha. Kenaikan tarif atau perubahan regulasi terkait PPh dapat memiliki dampak langsung pada penerimaan negara, serta mempengaruhi perilaku konsumsi dan investasi di masyarakat. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang dan jasa. PPN bersifat tidak langsung karena ditanggung oleh konsumen akhir, meskipun dibayar oleh pelaku usaha. Di Indonesia, PPN berlaku dengan tarif tetap, yaitu 10%. Penerimaan dari PPN seringkali mencerminkan kondisi ekonomi domestik, karena meningkatnya transaksi jual beli mengimplikasikan daya beli yang kuat di masyarakat. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan dan pemanfaatan tanah dan bangunan. PBB menjadi salah satu sumber penerimaan daerah yang penting, karena dikelola oleh pemerintah daerah setempat. PBB mendorong optimalisasi pemanfaatan lahan dan properti, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan infrastruktur di tingkat lokal. Pajak Ekspor dan Impor adalah pajak yang dikenakan pada barang-barang yang keluar masuk wilayah Indonesia. Penerimaan dari pajak ekspor-impor mencerminkan aktivitas perdagangan internasional yang terjadi, serta dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan aliran barang-barang tertentu untuk tujuan proteksi industri dalam negeri atau mencapai keseimbangan neraca perdagangan. Di eulerpool, kami tidak hanya menyediakan data mentah terkait penerimaan pajak, tetapi juga analisis mendalam yang dapat membantu pengguna memahami dinamika makroekonomi yang terjadi. Misalnya, peningkatan atau penurunan penerimaan pajak dapat diinterpretasikan sebagai indikator kesehatan ekonomi. Peningkatan penerimaan bisa jadi mengindikasikan basis pajak yang lebih luas dan ekonomi yang sedang tumbuh, sementara penurunan penerimaan bisa jadi mengindikasikan perlambatan ekonomi atau tantangan dalam pengelolaan pajak. Selain peran langsung terhadap pembiayaan negara, penerimaan pajak juga berperan penting dalam redistribusi pendapatan. Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengalokasikan dana yang diperoleh dari pajak untuk program-program sosial, seperti bantuan kepada masyarakat miskin, subsidi pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Dengan demikian, mekanisme perpajakan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Penerimaan pajak juga berdampak pada stabilitas fiskal. Ketika penerimaan pajak stabil dan cukup, pemerintah memiliki fleksibilitas lebih untuk merespons krisis ekonomi dan keadaan darurat lainnya tanpa harus mengandalkan utang yang berlebihan. Stabilitas fiskal yang baik mendukung kepercayaan investor dan meningkatkan daya saing ekonomi di tingkat global. Namun, mengelola penerimaan pajak bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mengurangi tingkat penghindaran pajak dan penggelapan pajak. Pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem perpajakan dan menjalankan reformasi untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Teknologi informasi kini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses administrasi pajak, seperti melalui sistem e-filing dan e-billing yang mempermudah wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajaknya. Sebagai pengguna situs eulerpool, Anda dapat memanfaatkan data yang kami sediakan untuk berbagai keperluan. Peneliti, ekonom, pembuat kebijakan, serta pelaku usaha dapat menggunakan data penerimaan pajak untuk membuat analisis dan keputusan yang lebih informed. Dengan data yang akurat dan terkini, Anda dapat memahami tren ekonomi yang terjadi dan memprediksi dampak kebijakan fiskal terhadap perekonomian. Secara keseluruhan, penerimaan pajak adalah elemen vital dalam makroekonomi yang mempengaruhi banyak aspek dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui manajemen yang tepat dan kebijakan yang bijaksana, penerimaan pajak mampu menjadi alat penggerak pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan eulerpool sebagai sumber data makroekonomi yang andal, kami berkomitmen untuk mendukung analisis dan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai aspek ekonomi, termasuk penerimaan pajak.