Apple dalam Penyelidikan: Program Pembelian Kembali Miliaran Dolar Tidak Cukup Untuk Menenangkan Investor

13/3/2024, 09.00

Saham Apple Melawan Reli Teknologi: Tren Menurun Meskipun Pasar Bull, Para Ahli Memperingatkan adanya Gelembung Penilaian.

Eulerpool News 13 Mar 2024, 09.00

Di Luasnya Pasar Teknologi Global Terjadi Balapan Banteng, Namun Saham Apple Sepertinya Tidak Terpengaruh. Sebaliknya, Nilai Saham Raksasa dari Cupertino Sudah Mengalami Penurunan Selama Beberapa Bulan, Sebuah Perkembangan yang Menimbulkan Pertanyaan. Terutama jika Dibandingkan dengan Sektor Teknologi yang Meluap-Luap, Kinerja Apple Tampak Menonjol Secara Negatif: Sejak Awal Tahun Ini, Sahamnya Telah Kehilangan Nilai Sekitar 10 Persen, Sementara NASDAQ 100 Telah Mengalami Kenaikan Lebih dari 6 Persen.

Saham yang Tumbuh Rata-Rata 20 Persen Pertahun Selama 39 Tahun dan dengan Mudah Meninggalkan Pertumbuhan S&P 500 (+8,7 Persen) Mengalami Penurunan Langka. Apple, yang Harga Sahamnya Terakhir Terdaftar pada 172,75 Dolar AS, Kini Harus Mengakui Kedigdayaan Microsoft Sebagai Perusahaan Paling Berharga di Dunia. Bahkan Produsen Chip yang Sedang Berkembang, NVIDIA, Semakin Cepat Mendekati Kapitalisasi Pasar Apple.

Analisis Mengaitkan Kelemahan Saham Apple yang Tak Biasa dengan Beberapa Faktor

Analysten führen die ungewöhnliche Schwäche der Apple-Aktie auf eine Reihe von Faktoren zurück. Neben enttäuschenden Quartalsberichten und dem zunehmenden Wettbewerb in China, wo Huaweis Mate 60-Smartphone Erfolge feiert, wird insbesondere die historisch hohe Bewertung der Aktien immer wieder kritisch hervorgehoben. Apple steht vor der Herausforderung, jährlich etwa 400 Milliarden Dollar Umsatz zu generieren, um den Aktienkurs bei einer konstanten Kurs-Gewinn-Verhältnis (KGV) und Gewinnspanne zu stabilisieren. Dies würde bedeuten, dass jeder Mensch auf der Erde jährlich rund 45 Dollar für Apple-Produkte ausgeben müsste.

Meskipun Ada Suara-suara Kritis, Keuntungan per Saham Apple (Earnings per Share, EPS) Sejak 1993 Menunjukkan Kinerja Mengesankan, Tumbuh Tiga Kali Lebih Cepat daripada Rata-rata S&P 500. Namun, Angka-angka Terbaru Membangkitkan Keraguan Apakah Apple Dapat Mempertahankan Tingkat Pertumbuhan Luar Biasa Ini. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan, Laba Bersih, dan EPS Telah Menurun dalam Beberapa Tahun Terakhir, yang Membatasi Pertumbuhan Apple Sekitar 5 Persen – Hanya 1 Persentase Poin Di Atas Pertumbuhan Nominal GDP AS.

Booming Penjualan yang Dipicu Inflasi pada Tahun 2021 dan 2022 Kini Sepertinya Telah Berakhir. Permintaan untuk Produk Apple Meningkat, Margin Keuntungan Dapat Diperluas Karena Inflasi yang Mudah Ditanggung oleh Konsumen. Namun Sekarang, Sepertinya Apple Kembali ke "Normalitas Baru", dengan Pertumbuhan yang Kembali ke Level Sebelum Pandemi.

Sebuah Faktor Penting bagi Kinerja Saham Apple Adalah Pembelian Kembali Saham Masif oleh Perusahaan. Sejak tahun 2013, ketika Apple mulai melakukan pembelian kembali saham, laba per saham tumbuh sebesar 4-6 persen lebih tinggi dari pada laba sebenarnya. Setiap tahun, Apple kini menginvestasikan antara 60 hingga 80 miliar dolar AS untuk pembelian kembali saham, sebuah strategi yang secara finansial masuk akal pada masa suku bunga kredit rendah, namun dinamikanya telah bergeser dengan perubahan kebijakan suku bunga terbaru dari Federal Reserve.

Pandangan terhadap Masa Depan Keuangan Apple Tetap Beragam. Sementara beberapa analis memberikan prediksi kelam karena tantangan yang ada saat ini, Apple tetap menjadi favorit legenda investor seperti Warren Buffett. "Orakel dari Omaha" tersebut telah beberapa kali menekankan penghargaannya terhadap Apple, yang menjadikan saham tersebut sebagai posisi terbesar dalam portofolio investasinya.

Pembahasan mengenai saham Apple ini tidak hanya mencerminkan penilaian terhadap perusahaan itu sendiri, tetapi juga menyoroti kekuatan dinamis dan seringkali tak terduga yang membentuk pasar teknologi global.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita