Otoritas Keuangan Inggris Financial Conduct Authority (FCA) telah menjatuhkan denda sebesar 350.000 Pound kepada CEO Wise, Kristo Käärmann. Alasan denda tersebut adalah pelanggaran terhadap kode etik serta kegagalan untuk memberi tahu FCA tentang masalah pajak yang signifikan. Meskipun sanksi ini, Käärmann tetap menjabat sebagai CEO perusahaan fintech terkemuka tersebut.
Pada tahun 2021, sebuah otoritas pajak menemukan bahwa Käärmann secara sadar mengabaikan kewajiban pajak sebesar 720.495 pound terkait dengan penjualan saham pada tahun 2017. Ketidakmelaporkan ini kepada HM Revenue & Customs awalnya menyebabkan denda sebesar 365.651 pound, yang kemudian dikurangi menjadi 350.000 pound melalui kesepakatan lebih awal. FCA menekankan bahwa Käärmann tidak cukup menilai pentingnya masalah pajak tersebut dan tidak memberitahu otoritas meskipun telah mengetahui selama lebih dari tujuh bulan.
Therese Chambers, Direktur Eksekutif Bersama FCA untuk Penegakan dan Pengawasan, mengomentari kasus ini: "Seharusnya sudah jelas bagi Tuan Käärmann untuk memberi tahu kami tentang masalah ini, yang sangat penting untuk penilaian kami terhadap kecocokan dan integritasnya." Meskipun ada pelanggaran dan denda, FCA menegaskan bahwa tidak ada kesimpulan negatif yang ditarik mengenai "kecocokan dan integritas berkelanjutan" Käärmann.
David Wells, Ketua Wise, mengonfirmasi bahwa perusahaan telah melakukan penyelidikan sendiri dan menyimpulkan bahwa Käärmann dapat melanjutkan perannya. Hal ini dimungkinkan karena dia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur urusan pajak pribadinya dengan benar. "Kami yakin bahwa Kristo dapat terus menjalankan peran kepemimpinannya di Wise dengan sukses," ujar Wells.
Perbandingan dengan kasus lain, seperti kasus Jes Staley di Barclays, menunjukkan bahwa FCA menilai pelanggaran Käärmann sebagai kurang serius. Sementara Staley dikenakan denda yang lebih tinggi dan larangan bekerja, Käärmann dapat mempertahankan posisinya meskipun ada pelanggaran yang dilakukan. Ini menekankan penilaian berbeda dari FCA terkait dengan jenis dan tingkat pelanggaran.
Käärmann sendiri mengomentari insiden tersebut: "Setelah bertahun-tahun dan bekerja sama penuh dengan FCA, kami telah menyelesaikan proses ini. Saya tetap fokus untuk memenuhi misi Wise." Pernyataan ini menegaskan tekadnya untuk terus mengejar tujuan perusahaan meskipun ada sanksi finansial.
Insiden tersebut menyoroti pentingnya kepatuhan dan transparansi di kalangan eksekutif dalam industri keuangan. Sementara denda memberikan tekanan finansial pada Wise, kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya untuk menanggapi persyaratan regulasi dengan serius dan berkomunikasi secara proaktif.