Business

Produsen Mobil Eropa dalam Tekanan: Stellantis dan Aston Martin Turunkan Prediksi Keuntungan

Industri otomotif Eropa semakin tertekan oleh persaingan dari China.

Eulerpool News 1 Okt 2024, 17.33

Harga Saham Stellantis Turun 13 Persen, Sementara Saham Produsen Mobil Mewah Inggris Aston Martin Terjun 24 Persen. Penyebabnya Adalah Permintaan yang Lebih Lemah di Tiongkok serta Masalah Rantai Pasokan yang Berkelanjutan, yang Berdampak Keras pada Kedua Perusahaan.

Stellantis, produsen mobil terbesar keempat di dunia, menurunkan proyeksinya untuk marjin operasional yang disesuaikan tahun 2024 menjadi 5,5 hingga 7 persen – sebelumnya 10 persen. Selain itu, perusahaan mengharapkan arus kas bebas negatif sebesar 5 hingga 10 miliar Euro untuk tahun mendatang, setelah sebelumnya memperkirakan nilai positif.

Situasi persaingan semakin ketat baik karena meningkatnya penawaran di industri tersebut maupun karena persaingan yang semakin besar dari China," ujar Stellantis dalam sebuah pernyataan. Perusahaan tersebut memproduksi kendaraan dari merek Peugeot, Fiat, Chrysler, dan Jeep.

Aston Martin juga merevisi target tahunannya dan mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengharapkan arus kas bebas positif pada paruh kedua tahun ini. Produsen tersebut menyatakan bahwa selain permintaan yang lemah di Tiongkok, penundaan dalam pengiriman komponen oleh pemasok juga turut menjadi penyebabnya.

Peringatan dari Kedua Produsen Mobil Menyusul Serangkaian Berita Negatif dari Industri.

Here is the translation of the given heading into Indonesian:

"Peningkatan persaingan di China berdampak besar pada produsen Eropa. Sementara produsen China dengan kendaraan listrik berbiaya rendah menguasai pasar domestik dan internasional, angka penjualan merek luar negeri di China menurun. AS dan Eropa menanggapi tekanan harga dari China dengan tarif yang lebih tinggi.

Berikut ini adalah terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia:

Bagi Stellantis, situasi saat ini berarti perubahan tren yang signifikan. Perusahaan mengumumkan akan mengurangi persediaannya di AS, yang pada akhir Juni mencapai 430.000 kendaraan, sebanyak 100.000 kendaraan hingga awal 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kembali profitabilitas, setelah dalam beberapa bulan terakhir terpaksa memberikan diskon besar untuk mengurangi persediaan.

Perkembangan terbaru meningkatkan tekanan pada CEO Carlos Tavares, yang memimpin perusahaan sejak penggabungan Fiat Chrysler dan perusahaan Prancis PSA pada tahun 2021. Stellantis juga saat ini menghadapi tantangan untuk menemukan pengganti yang sesuai untuk Tavares sebelum tahun 2026.

Di Aston Martin, CEO Adrian Hallmark menurunkan target untuk kendaraan yang dikirim dari 7.000 menjadi 6.000 unit dan mencatat bahwa mereka harus menyesuaikan ekspektasi karena permintaan yang lemah di China dan biaya rantai pasokan yang meningkat. Perusahaan kini memperkirakan margin EBITDA yang disesuaikan di kisaran belasan persen tinggi, setelah sebelumnya menargetkan margin di kisaran 20 persen rendah.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu
fair value · 20 million securities worldwide · 50 year history · 10 year estimates · leading business news

Mulai dari 2 €

Berita