Business

KI dalam Saku: Bagaimana Smartphone Dapat Merevolusi Industri Chip

Während die Investitionen der großen Tech-Unternehmen in Rechenzentren schwanken könnten, setzen Experten auf eine mögliche Explosion bei KI-fähigen Handys – mit Folgen für die gesamte Lieferkette

NVIDIA
109,64USD
-0,62 (-0,56 %)
Eulerpool News 26 Des 2024, 10.00

Industri chip berada di persimpangan kritis. Di satu sisi, permintaan akan teknologi AI melonjak, didorong oleh investasi raksasa Big Tech seperti Meta, Google, dan Microsoft dalam pusat data besar. Di sisi lain, terdapat risiko penurunan yang dapat mengguncang seluruh rantai pasokan. Namun, harapan datang dari sudut yang tidak terduga: smartphone.

Doug Lefever, CEO Advantest – penyedia alat uji chip terbesar di dunia dan pemasok penting untuk Nvidia –, melihat smartphone yang mendukung AI sebagai kemungkinan sekoci penyelamat. "Semua orang menunggu aplikasi pembunuh," kata Lefever. "Jika itu datang, akan gila.

Getar Pusat Data

Dominasi hyperscaler seperti Meta dan Microsoft telah membuat rantai pasokan industri chip menjadi ketergantungan yang berbahaya. Lefever berbicara tentang kemungkinan "siklus jahat" jika permintaan untuk teknologi pusat data runtuh. Meskipun dia menghindari istilah "gelembung", tampaknya jelas: Penurunan investasi dari raksasa teknologi akan memiliki dampak yang masif.

Seluruh industri memperhatikan perkembangan dengan gugup, karena pengujian chip kelas atas – area di mana Advantest memimpin dengan lebih dari 50% pangsa pasar – telah berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir. Chip Nvidia generasi terbaru membutuhkan waktu pengujian tiga hingga empat kali lebih lama dibandingkan pendahulunya. Kompleksitas ini membuat Advantest tak tergantikan, namun juga rentan jika lonjakan melambat.

KI-Handys: Dari Tidur Panjang ke Hype?

Meskipun pasar untuk smartphone berkemampuan AI saat ini masih "lambat", seperti yang diakui Lefever, inovasi berikutnya dapat memicu gelombang pembaruan. "Ketika orang mulai mengganti ponsel mereka, itu akan menjadi gila," kata Lefever. Optimisme ini tidaklah tanpa alasan: Di masa lalu, terobosan teknologi telah membuat permintaan untuk smartphone meledak. Apakah AI akan menjadi pendorong besar berikutnya masih harus dilihat - namun industri menahan napas.

Dominasi Jepang dalam Bayang-Bayang Silicon Valley

Advantest adalah contoh utama kekuatan Jepang dalam ceruk yang sangat terspesialisasi. Meskipun posisi puncak Jepang dalam produksi chip menurun, perusahaan seperti Advantest, yang berfokus pada perangkat uji dan area esensial lainnya, tetap memiliki bobot global. Mesin Advantest, yang harganya mencapai 1 juta dolar dan lebih kompleks daripada pesawat penumpang, menguji setiap chip modern antara 10 hingga 20 kali.

Analis optimis: Dengan pangsa pasar lebih dari 60% di beberapa segmen, Advantest tetap menjadi raksasa. Bahkan ketegangan geopolitik, seperti pembatasan AS terhadap China, tampaknya tidak banyak berdampak pada perusahaan. Ketika seorang pelanggan China baru-baru ini jatuh akibat sanksi, kerugian tersebut terkompensasi oleh pelanggan baru dalam beberapa bulan.

Terminal Access

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Bloomberg Fair Value
20M Securities
50Y History
10Y Estimates
8.000+ News Daily
Mulai dari 2 €

Berita