Business

Raksasa logistik memindahkan karyawan Tiongkok ke luar negeri untuk membantu produsen dalam ekspansi global.

Logistikunternehmen wie DHL und Kuehne+Nagel memindahkan karyawan yang berbicara bahasa Mandarin untuk secara efektif mendukung strategi ekspansi global China.

Eulerpool News 13 Jan 2025, 08.00

Perusahaan logistik internasional seperti DHL, Ceva Logistics, dan Kuehne+Nagel merespons permintaan yang meningkat dari produsen Tiongkok untuk ekspansi global. Menghadapi konflik perdagangan yang meningkat dengan AS dan kemungkinan kembalinya Donald Trump, perusahaan mengadopsi strategi "China-plus-satu" dan memindahkan fasilitas produksi ke negara-negara berbiaya rendah lainnya. DHL, Ceva Logistics, dan Kuehne+Nagel meningkatkan pengiriman staf yang berbicara bahasa Mandarin ke Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Latin. Pemindahan staf ini bertujuan untuk mendukung produsen Tiongkok dalam menjelajahi pasar baru, seperti yang diumumkan oleh perusahaan. Negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Indonesia serta Hongaria dan Meksiko menjadi fokus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Tiongkok yang beroperasi secara global. Ceva Logistics baru-baru ini mendirikan "China Desks" di Eropa yang terdiri dari spesialis penjualan dan layanan pelanggan yang berbicara bahasa Mandarin. Kuehne+Nagel telah memindahkan staf ke Hongaria dan Slovenia dalam beberapa tahun terakhir, antara lain untuk mendukung Huawei di Eropa. DHL juga dengan cepat memperluas program pengiriman staf Tiongkoknya, seperti yang ditekankan oleh CEO John Pearson: "Kami ingin memastikan bahwa kami mengamankan pangsa bisnis kami di negara-negara tersebut." Keputusan perusahaan logistik ini mengikuti kekhawatiran yang semakin meningkat dari pembeli dan politisi Barat yang ingin mengurangi impor dari Tiongkok. Selain itu, ada insentif bagi produsen Tiongkok untuk mendiversifikasi lokasi produksi mereka. Menurut Kun Cao dari perusahaan konsultan Reddal, pusat produksi berkembang seperti Vietnam dan Thailand mencatat investasi signifikan dari Cina pada tahun 2024, termasuk 3,6 miliar dolar AS di Vietnam. Meski ada hubungan perdagangan yang tegang, para ahli industri memperkirakan bahwa produsen Tiongkok akan terus mengekspor, namun dengan peningkatan dari negara-negara lain. Joanna Zhu, Direktur CEVA Logistics, menekankan bahwa perusahaan dan merek Tiongkok akan menjadi bagian yang semakin besar dari bisnis kelompok logistik di masa depan.

“Transformasi ini akan terjadi dengan cepat, dan kita harus bereaksi sama cepatnya,” kata Zhu sebagai penutup.

Professional-grade financial intelligence

20M+ securities. Real-time data. Institutional insights.

Trusted by professionals at Goldman Sachs, BlackRock, and JPMorgan

Berita