Alibaba Meningkatkan Pembelian Kembali Saham Secara Besar-besaran Sebesar 25 Miliar

3/4/2024, 17.00

Pada bulan Februari, Alibaba telah memperluas program pembelian kembali sahamnya sebesar 25 miliar dolar hingga Maret 2027.

Eulerpool News 3 Apr 2024, 17.00

Raksasa E-Commerce China, Alibaba, Melaksanakan Program Pembelian Kembali Saham Kedua Terbesar Dalam Sejarahnya di Kuartal Pertama 2024 Senilai 4,8 Miliar Dolar AS saat Saham Mendekati Titik Terendah Beberapa Tahun. Alibaba Membeli Kembali 524 Juta Lembar Saham Biasa di Pasar AS dan Hong Kong Selama Periode Tersebut. Jumlah Ini Hanya Dikalahkan oleh Pembelian Kembali Saham Senilai 5,1 Miliar Dolar AS yang Dilakukan Pada Kuartal hingga September 2021. Dalam Tahun Fiskal Hingga Maret, Alibaba Mengeluarkan Total 12,5 Miliar Dolar AS untuk Pembelian Kembali, Berbanding dengan 10,8 Miliar Dolar AS di Tahun Sebelumnya.

Saham Turun 0,6% di Asia Saat Tengah Hari Rabu, Meningkatkan Kerugian Tahun Sebelumnya Menjadi 30%. Saham Ini Kini Telah Jatuh 77% Dari Puncaknya di Oktober 2020, Sejalan dengan Penurunan Lebih Luas Pada Saham Teknologi Cina Akibat Tindakan Regulasi dan Sentimen Global yang Menurun Terhadap Saham Cina.

Kecepatan Akseleratif Pembelian Kembali Saham Terjadi Saat Perusahaan dari Hangzhou Menghadapi Perlambatan Pertumbuhan, Akibat Persaingan Meningkat di E-Commerce dan Pemulihan Ekonomi China yang Lamban Pasca Pandemi. Penjualan Meningkat Sekitar 5% di Kuartal Terakhir Dibandingkan Tahun Sebelumnya.

Pada bulan Februari, Alibaba menyetujui peningkatan program pembelian kembali sahamnya sebesar 25 miliar dolar AS hingga Maret 2027. Raksasa video game dan media sosial China, Tencent, juga mempercepat laju pembelian kembali sahamnya dan mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan meningkatkan program pembelian kembali mereka di tahun 2024 menjadi paling tidak sebesar 12,8 miliar dolar AS, lebih dari dua kali lipat.

Alibaba dalam proses restrukturisasi terbesar dalam sejarahnya sejak tahun lalu. Perusahaan berencana membagi diri menjadi enam perusahaan yang dikelola secara independen dan mungkin akan mengejar penawaran saham perdana (IPO). Namun, minggu lalu perusahaan itu membatalkan rencana untuk mencatatkan lengan logistiknya di Hong Kong, beberapa bulan setelah menunda pencatatan unit bisnis makanannya dan menghentikan sementara spin-off bisnis cloud-nya.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €

Berita