UE mengancam dengan pembatasan untuk teknologi medis Tiongkok setelah praktik diskriminatif

15/1/2025, 11.01

Die EU mengancam pembatasan pasar untuk teknologi medis Tiongkok guna melawan praktik diskriminatif terhadap produsen Eropa.

Eulerpool News 15 Jan 2025, 11.01

Uni Eropa mengancam China dengan pembatasan akses ke kontrak publik setelah penyelidikan menunjukkan bahwa rumah sakit China sistematis lebih memilih produsen lokal dalam pengadaan peralatan medis. Praktik tersebut mendiskriminasi perusahaan-perusahaan UE dan menurut Brussels melanggar persaingan yang adil.

Pemeriksaan yang dilakukan di bawah Instrumen Pengadaan Internasional (IPI) baru UE menunjukkan bahwa 87 persen dari 380.000 lelang yang diperiksa antara tahun 2017 dan Mei 2024 memiliki kriteria diskriminatif. Dalam banyak kasus, perangkat medis asing sering kali dikecualikan. Maroš Šefčovič, Komisaris Perdagangan UE, menyerukan pembicaraan dengan Beijing. Jika ini gagal, perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat dilarang mengikuti lelang UE hingga lima tahun.

“Kami memprioritaskan dialog, tetapi kami siap bertindak tegas untuk membela persaingan yang adil,” kata Šefčovič.

Laporan menekankan peran sentral teknologi medis dalam strategi "Made in China 2025", yang menetapkan kuota untuk perangkat domestik dalam tender publik. Pada tahun 2025, 70 persen dari teknologi medis berteknologi tinggi diharapkan berasal dari produksi dalam negeri, dan pada tahun 2030 bahkan 95 persen.

Meskipun ada kuota ini, impor perangkat Cina oleh Uni Eropa meningkat tajam dari 2015 hingga 2023. Namun demikian, menurut Komisi Uni Eropa, transparansi pasar tetap rendah, yang semakin mempersulit akses pasar bagi perusahaan-perusahaan Eropa.

Ketegangan antara UE dan Tiongkok meningkat: Pada bulan Oktober, Brussel sudah memberlakukan bea masuk hingga 45 persen pada kendaraan listrik Tiongkok. Beijing menanggapi dengan bea anti-dumping pada brandy serta penyelidikan terhadap produk daging babi dan susu.

Laut Šefčovič menginginkan Uni Eropa tetap memiliki hubungan perdagangan yang terbuka dan adil dengan China. Namun, kesepakatan pengadaan bilateral, seperti yang diusulkan oleh Beijing, tidak dianggap sebagai solusi untuk masalah saat ini.

Sejalan dengan itu, Presiden Dewan EU António Costa menekankan dalam percakapan dengan Presiden China Xi Jinping perlunya persaingan yang adil. Xi menekankan bahwa kedua belah pihak harus bertindak sebagai pembela sistem perdagangan multilateral.

Terminal Access

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Bloomberg Fair Value
20M Securities
50Y History
10Y Estimates
8.000+ News Daily
Mulai dari 2 €

Berita