Shell dan Greenpeace mengakhiri sengketa hukum atas protes Laut Utara dengan kesepakatan

12/12/2024, 13.12

Greenpeace dan Shell mencapai kesepakatan dalam sengketa hukum terkait aksi protes, namun tekanan terhadap kelompok lingkungan oleh perusahaan energi fosil meningkat di seluruh dunia.

Eulerpool News 12 Des 2024, 13.12

Greenpeace telah mencapai kesepakatan dengan Shell dalam sengketa hukum, yang termasuk salah satu gugatan terbesar terhadap organisasi lingkungan ini. Sengketa ini dimulai setelah aksi protes spektakuler pada tahun 2023, ketika aktivis Greenpeace menduduki sebuah platform produksi terapung milik Shell di dekat Kepulauan Shetland.

Sebagai bagian dari penyelesaian, Greenpeace akan menyumbangkan 300.000 pound kepada Royal National Lifeboat Institution (RNLI). Shell berpendapat bahwa protes tersebut membahayakan keselamatan awak kapalnya di laut. Selain itu, Greenpeace berkomitmen untuk menjaga jarak setidaknya 500 meter dari empat platform Shell di Laut Utara selama minimal lima tahun.

Shell menyatakan puas dengan kesepakatan tersebut dan menekankan bahwa pembayaran harus dilakukan demi keselamatan di laut. Perusahaan minyak dan gas tersebut awalnya meminta agar Greenpeace tidak melakukan aksi lebih lanjut terhadap instalasi Shell di seluruh dunia – sebuah tuntutan yang ditolak oleh Greenpeace.

Greenpeace menggunakan kasus ini untuk mengalihkan perhatian publik pada perusahaan energi fosil, dan mendapat dukungan terkenal. Kasus ini secara internal disebut sebagai gugatan "Cousin Greg", merujuk pada sebuah adegan dari serial Succession. Perhatian media menyebabkan sumbangan dari tokoh terkenal seperti Jesse Armstrong, Emma Thompson, dan Stephen Fry.

„Shell mengira bahwa gugatan milyaran akan membuat kami takut, tetapi itu menjadi bencana PR bagi mereka,“ kata Areeba Hamid, Co-Direktur Greenpeace UK. Organisasi itu tidak menerima tanggung jawab dan tidak membayar kompensasi kepada Shell.

Greenpeace terus berada di bawah tekanan dari gugatan serupa oleh perusahaan energi fosil lainnya. Di AS, organisasi ini menghadapi ancaman eksistensial melalui gugatan dari operator pipa Energy Transfer, yang berkaitan dengan protes pada tahun 2016. Juga, perusahaan minyak Italia Eni telah memulai tindakan hukum terhadap Greenpeace pada bulan Oktober.

Aksi protes 2023 menentang proyek minyak dan gas baru dari Shell. Aktivis memanjat platform dengan tali dan membentangkan spanduk dengan pesan "Stop drilling, start paying". Mereka menuntut agar keuntungan dari bahan bakar fosil digunakan untuk perlindungan iklim.

Meskipun kesepakatan mengakhiri perselisihan konkret, hal itu menunjukkan jurang yang semakin lebar antara aktivis lingkungan dan perusahaan energi fosil, yang semakin menentang aktivisme.

Lakukan investasi terbaik dalam hidupmu

Mulai dari 2 €

Berita