Danone, konglomerat makanan asal Prancis di balik produk seperti yogurt Activia dan air Evian, memasuki fase penting dalam strategi bisnisnya. Lebih dari dua tahun setelah memulai rencana perombakannya, yang awalnya melibatkan penjualan aset yang berkinerja buruk, perusahaan kini memusatkan perhatian pada akuisisi. Perubahan strategi ini terjadi dalam kondisi di mana konsumen di seluruh dunia semakin beralih ke merek sendiri, sebagai akibat dari inflasi yang berlangsung lama.
Dalam rangka Hari Pasar Modal pada hari Kamis, Danone mengumumkan bahwa mereka menargetkan tingkat pertumbuhan penjualan like-for-like antara 3% dan 5% untuk periode 2025 hingga 2028. Laba operasi berulang diharapkan meningkat lebih cepat daripada penjualan dalam periode tersebut. Untuk tahun 2024, perusahaan mengharapkan peningkatan moderat dalam margin operasi berulang dibandingkan dengan 12,6% yang dilaporkan tahun lalu.
Popularitas obat penurun berat badan seperti Mounjaro, Wegovy, dan Ozempic yang menekan nafsu makan dengan meniru hormon alami telah mendorong Danone untuk menyesuaikan strategi produknya. "Industri makanan berada di titik balik: Kesehatan dan peran nutrisi untuk kesehatan menjadi lebih penting dari sebelumnya," kata Antoine de Saint-Affrique, CEO Danone.
Analis UBS melihat Danone diposisikan dengan baik untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat akan produk yang berkaitan dengan obat penurunan berat badan. Khususnya, komitmen Danone terhadap yogurt, produk susu nabati, dan air menjadikan perusahaan sebagai pemenang potensial dalam segmen GLP-1.
Setelah penjualan merek seperti Michel & Augustin serta Horizon Organic dan Wallaby di AS, Danone sekarang semakin fokus pada ekspansi dan akuisisi bidang usaha baru. Penyesuaian strategi ini berlangsung dalam situasi pasar di mana persentase pendapatan yang dihabiskan konsumen AS untuk makanan mencapai level tertinggi dalam tiga dekade terakhir, menurut data dari Departemen Pertanian AS.
Berbeda dengan kenaikan harga di seluruh industri, Danone memilih penyesuaian harga selektif di area produk di mana perusahaan melihat keunggulan kompetitif. Hal ini disampaikan oleh Wakil Chief Executive Juergen Esser dalam Earnings Call pada bulan April. Lebih dari setengah pengecer mengharapkan pertumbuhan dari merek sendiri tahun ini, menurut perusahaan riset pasar NielsenIQ.