DeepSeek menetapkan standar baru: AI open-source Tiongkok mengubah persaingan global

DeepSeek merevolusi persaingan global dengan AI sumber terbuka dan membuktikan bahwa Kecerdasan Buatan dapat dimiliki oleh semua orang.

3/2/2025, 10.22
Eulerpool News 3 Feb 2025, 10.22

DeepSeek telah secara mendasar mengubah perlombaan global untuk Kecerdasan Buatan. Perusahaan AI Cina ini telah mengguncang pasar domestik dan memicu gelombang inovasi global dengan merilis model Reasoning R1 secara open source. Berbeda dengan model kepemilikan raksasa teknologi Barat, AI DeepSeek dapat diakses oleh semua orang – mulai dari peneliti di São Paulo, start-up di Stockholm, hingga dokter di Nairobi.

Model ini mengandalkan Pelatihan Jaringan Saraf Sparse, sebuah metode yang secara signifikan mengurangi daya komputasi dan konsumsi energi. Efisiensi ini membuat teknologi AI yang kuat dapat diakses oleh kelompok pengguna yang lebih luas, alih-alih membatasinya hanya pada sedikit kelompok yang memiliki modal besar. Sementara perusahaan-perusahaan Barat seperti OpenAI menyimpan model mereka secara tertutup dan berfokus pada skala maksimal, DeepSeek mengejar pendekatan terbuka yang memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan lokal.

Di Tiongkok, keputusan tersebut memicu reaksi berantai: Perusahaan seperti Alibaba telah mengikuti dan merilis model AI mereka sendiri sebagai Open Source. Ini meningkatkan persaingan dan menarik minat dari investor tahap awal. Pemerintah Tiongkok merasa terbukti untuk terus memajukan strategi AI mereka dengan keyakinan lebih besar.

Namun, ketidakpastian geopolitik tetap ada. AS telah membatasi ekspor GPU berkinerja tinggi seperti Nvidia H100 ke China. Investasi asing juga dibatasi oleh risiko regulasi. Jika kesuksesan DeepSeek mendorong Washington untuk mengambil langkah yang lebih keras, ini bisa semakin menghalangi pertukaran pengetahuan global. Sementara kekurangan perangkat keras dapat diatasi, sanksi pendidikan dan penelitian akan menjadi ancaman serius bagi kemajuan teknologi.

Dennoch: DeepSeek telah membuktikan bahwa AI tidak hanya milik perusahaan teknologi besar. Pendekatan open-source mereka mengingatkan pada mesin cetak Johannes Gutenberg, yang mendemokratisasi akses terhadap pengetahuan pada abad ke-15. Siapa yang memiliki AI tidak lagi menentukan – melainkan, apa yang dunia lakukan dengannya.

Investor legendaris mengandalkan Eulerpool

Berita